Pusat Studi Agraria IPB Gelar Seminar, Strategi Membangun Tata Kelola Sawit

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
1 Maret 2023 11:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pusat Studi Agraria IPB Gelar Seminar, Strategi Membangun Tata Kelola Sawit
zoom-in-whitePerbesar
Pusat Studi Agraria IPB Gelar Seminar, Strategi Membangun Tata Kelola Sawit
ADVERTISEMENT
Pusat Studi Agraria (PSA) IPB University bekerjasama dengan Program Studi (Prodi) Magister Hukum Universitas Tanjungpura baru-baru ini menyelenggarakan seminar nasional ‘Strategi Percepatan Desa Membangun dan Penguatan Tata Kelola Sawit di Kalimantan Barat’. Kegiatan diselenggarakan di Ballroom Grand Tulip Hotel Pontianak.
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Masyarakat Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk diseminasi hasil riset PSA IPB University yang perlu disampaikan kepada para pihak sebagai bentuk tanggung jawab pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
"Melalui Indeks Desa Membangun (IDM) ini dapat dilihat bagaimana para pihak berbagi peran dalam perspektif desa membangun. Dengan demikian, mereka dapat menyelaraskan aktivitas, peran dan tanggung jawab sesuai kemampuan sumber daya masing-masing untuk sama-sama berkontribusi dalam pencapaian IDM yang dapat menunjang tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)," ungkap Prof Ernan saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) H Sutarmidji, SH, MHum merasa senang dan menyambut baik upaya yang telah dilakukan PSA IPB University ini. Terlebih, Kalimantan Barat merupakan wilayah yang memiliki perkebunan sawit terluas kedua di Indonesia setelah Riau. "Saya menyambut baik dan menunggu hasil rekomendasi kebijakan sebagai tindak lanjut dari seminar ini. Dan jangan hanya berhenti di seminar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dr Bayu Eka Yulian, Kepala PSA IPB University sekaligus ketua tim riset menyampaikan bahwa riset ini penting untuk melihat sejauh mana status IDM desa-desa khususnya sekitar perkebunan sawit. Upaya itu dilakukan agar semua pihak memahami bagaimana kondisi setiap desa, apakah berstatus maju, mandiri atau malah sebaliknya berstatus sangat tertinggal, tertinggal atau berkembang.
"Dari IDM inilah kita bisa menentukan bagaimana arah selanjutnya desa ini membangun, kemudian bagaimana kontribusi para pihak misalnya perkebunan sawit yang ada di dalam atau sekitar desa, pun juga pihak lainnya. Sebab pembangunan desa merupakan hasil kolaborasi dari para pihak baik pemerintah, swasta, masyarakat, dan aktor non-negara lainnya", sebut Dr Bayu.
Dalam hasil riset PSA IPB University itu menunjukkan bahwa desa-desa di sekitar perkebunan sawit Kapuas Hulu, Kalbar mengalami peningkatan status IDM yang lebih baik ketimbang desa-desa di Siak, Riau. Namun memang dari total 8 desa (4 desa di Kapuas Hulu dan 4 desa di Siak) yang menjadi lokus penelitian, hanya satu desa di Kapuas Hulu, Kalbar yang menunjukkan korelasi positif antara peningkatan indeks kesejahteraan masyarakat dalam perspektif IDM dengan peran perkebunan sawit.
ADVERTISEMENT
Apabila melihat semangat Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 80 Tahun 2021 tentang Peningkatan Status Indeks Desa Membangun Melalui Keterlibatan Peran Pihak Swasta di Provinsi Kalimantan Barat, maka masih menjadi tantangan tersendiri bagaimana meningkatkan peran perusahaan sawit dalam mendukung desa membangun.
Seminar nasional ini juga dihadiri oleh dua keynote speech yakni Abetnego Tarigan (Deputi II Kepala Staf Presiden) dan Fince Decima Hasibuan (Sekretaris Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal). (PSA/Rz)