Konten dari Pengguna

Rawan Longsor, Mahasiswa PKM-PM IPB Bentuk Program Edukasi Mitigasi Bencana

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
23 Juli 2023 10:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rawan Longsor, Mahasiswa PKM-PM IPB Bentuk Program Edukasi Mitigasi Bencana
zoom-in-whitePerbesar
Rawan Longsor, Mahasiswa PKM-PM IPB Bentuk Program Edukasi Mitigasi Bencana
ADVERTISEMENT
Berada di area rawan longsor, mahasiswa IPB University secara perdana menggelar sosialisasi program edukasi kesiapsiagaan bencana longsor kepada warga Kampung Sempur RT 001 RW 005 Desa Petir, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang pengabdian kepada masyarakat (PM) dan akan dilaksanakan selama periode Juli hingga Oktober.
ADVERTISEMENT
Sasaran utama dari program ini meliputi anak-anak berusia tujuh hingga dua belas tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian, pengetahuan dan keterampilan anak-anak sejak dini dalam upaya kesiapsiagaan terhadap bencana longsor yang sewaktu-waktu dapat terjadi di wilayah tersebut.
Bertempat di Musala At-Taqwa, Kampung Sempur, kegiatan sosialisasi dihadiri oleh beberapa tamu undangan seperti Enjang sebagai Sekretaris Desa Petir, Susi selaku Ketua RT 001, Rohim Ketua RW 005 dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.
Tidak hanya itu, beberapa stakeholder terkait juga hadir antara lain Arfan Damari (pendiri Komunitas Pendidik Nusa), Dr Doni Yusri (Kepala Pusat Studi Bencana/PSB IPB University) serta Hana Indriana, SP, MSi (dosen pendamping mahasiswa PKM IPB yang melaksanakan program).
“Warga di sana sangat antusias, apalagi anak-anaknya. Meskipun sesi untuk anak-anak baru mulai pukul satu siang, mereka sudah hadir dari jam 10 dan membawa alat tulis,” ungkap Salamah selaku ketua tim Educana - branding program edukasi kesiapsiagaan bencana.
ADVERTISEMENT
“Kami pun cukup terkejut dengan banyaknya anak yang antusias untuk menghadiri program. Jumlah mereka lebih dari lima puluh. Ini sangat banyak dibandingkan perkiraan awal kami yang hanya lima belas hingga tiga puluh orang saja,” lanjutnya.
Pemilihan titik pengabdian di Kampung Sempur, Desa Petir karena lokasinya berada di wilayah rawan longsor. Sudah ada histori kejadiannya, tetapi belum pernah ada sosialisasi terkait mitigasi bencana longsor.
“Di Desa Petir, informasi sosialisasi terkait bencana ternyata masih sangat minim. Saya sangat mengapresiasi tim ini. Sosialisasi terkait kebencanaan itu perlu kita lakukan bersama, tidak bisa mengandalkan satu pihak saja. Kita semua harus saling bahu-membahu karena risiko bencana itu bisa terjadi kapan saja,” ungkap Dr Doni.
Dalam penyampaian materi yang dilakukan pada sesi pertama, Salamah dan Sahal selaku perwakilan tim menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh mahasiswa IPB University tersebut memiliki branding ‘EDUCANA’, akronim dari edukasi kesiapsiagaan bencana.
ADVERTISEMENT
Educana akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan program, meliputi Satucana, Duacana, Tigacana dan campaign. Ketiganya merupakan rangkaian tahapan program yang berbeda, mulai dari peningkatan pengetahuan anak-anak secara kognitif, kegiatan praktikal atau pelatihan, simulasi dan kampanye sebagai bentuk penyebarluasan dari edukasi yang telah diberikan dari awal hingga akhir.
“Harapannya, program ini tidak hanya diberikan pada anak-anak, tetapi juga kepada masyarakat agar teredukasi dalam mitigasi bencana longsor,” ungkap Arfan dari Komunitas Pendidik Nusa.
Salamah pun menyampaikan bahwa ia dan tim berharap program ini dapat terus berlanjut meskipun kegiatan telah selesai agar edukasi terkait longsor ini terus ada dan tidak terlupakan begitu saja. (Adi/Rz)