Konten dari Pengguna

Rektor IPB: Mari Isi Kemerdekaan dengan Inovasi Unggul untuk Proses Transformasi

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
18 Agustus 2023 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rektor IPB: Mari Isi Kemerdekaan dengan Inovasi Unggul untuk Proses Transformasi
zoom-in-whitePerbesar
Rektor IPB: Mari Isi Kemerdekaan dengan Inovasi Unggul untuk Proses Transformasi
ADVERTISEMENT
IPB University mengadakan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia pada Kamis (17/8) di Lapangan Rektorat, Kampus IPB Dramaga. Upacara diikuti oleh warga IPB University mulai dari para pimpinan organ (Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Guru Besar dan Rektor), jajaran pimpinan lainnya, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan Agrianita. Turut hadir juga mahasiswa peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
ADVERTISEMENT
Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengajak kepada para masyarakat Indonesia untuk mengisi kemerdekaan dengan menciptakan inovasi unggul.
"Marilah kita isi kemerdekaan ini dengan inovasi unggul yang bisa mempercepat proses transformasi bangsa untuk menjadi bangsa besar di dunia. Saya yakin Indonesia akan semakin jaya jika kita semua mempunyai pola pikir yang optimis. Mari kerja keras, mari majukan bangsa," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga membacakan naskah pidato Hari Kemerdekan ke-78 RI dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.
"Dari para pendahulu bangsa, kita belajar bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Kemerdekaan Indonesia tidak dihadiahkan oleh bangsa asing, tetapi dipertaruhkan dengan seluruh jiwa dan raga," ucap dia membacakan naskah pidator Mendikbudristek RI.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, “Perjuangan itu masih diteruskan sampai hari ini dengan Merdeka Belajar yang telah digerakkan selama empat tahun terakhir. Merdeka belajar juga harus digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan semangat gotong royong.”
"Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, para peserta didik dan para pendidik kita sekarang telah merasakan keleluasaan dalam belajar dan mengajar," imbuhnya.
Dalam pidato tersebut, Prof Arif Satria menyampaikan bahwa dalam jenjang pendidikan tinggi, program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga telah berhasil mengubah hidup lebih dari 760 ribu mahasiswa.
"Perjuangan kita dalam menggerakkan Merdeka Belajar dalam empat tahun terakhir semakin menunjukkan pentingnya gotong royong untuk mewujudkan kemerdekaan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Mari melanjutkan semangat para pendahulu kita untuk senantiasa bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar," tandasnya. (Lp/Rz)
ADVERTISEMENT