Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Rektor IPB: TropBRC Punya Peran Signifikan dalam Varian Obat Herbal Terstandar
4 Oktober 2022 8:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rektor IPB University , Prof Arif Satria mendukung Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Trop BRC) IPB University dalam pengembangan obat herbal terstandar (OHT) dan fitofarmaka. Ia menyebut, IPB University memiliki peran signifikan dalam memperbanyak varian OHT baru dan fitofarmaka.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia berpesan agar TropBRC dapat terus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Menurutnya, saat ini merupakan era digital dimana keilmuan terus berkembang sehingga ada keterkaitan antara bioinformatika, teknologi informasi, dan biokimia sehingga senyawa unggul akan tercipta. Ia juga menyarankan agar TropBRC dapat menciptakan formula baru yang semakin kuat.
“Hal tersebut dapat dilakukan dengan kombinasi dan kontribusi keilmuan lain. Kerjasama keilmuan ini menjadi kesempatan penting sekali,” ucapnya dalam TropBRC One Day Seminar dalam rangka Dies Natalis ke-59 IPB University engan tema Transformasi Riset Biofarmaka untuk Pemanfaatan Bahan Alam Fungsional Presisi menuju Indonesia yang Lebih Sehat dan Sejahtera, 29/9.
Selain itu, Prof Arif Satria juga mengapresiasi terkait kinerja TropBRC yang telah menyusun lima poin penting framework pengembangan obat produk alam fungsional yang lebih presisi dan lebih baik lagi. “Semoga peran ini dapat memperkuat kedaulatan di bidang kesehatan, trend pengembangan keilmuan dengan kolaborasi dengan transdidiplin,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dra Reri Indriani, MSi, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetika – Badan pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), juga sangat mengapresiasi dengan terselenggaranya One Day Seminar ini. Ia berharap, kegiatan ini menjadi forum strategis dengan penerapan teknologi terbaru dalam menciptakan produk dengan memanfaatkan bahan alam fungsional dan presisi dalam upaya untuk menuju Indonesia sehat sejahtera. Ia menyatakan, BPOM sangat mendukung pemanfaatan iptek dalam rangka mengawal kualitas dan kontinuitas, berkembangnya teknologi informasi untuk munculnya produk bahan alam yang inovatif.
Ia menyadari bahwa saat ini para pelaku usaha dalam negeri masih mengimpor 25 persen bahan baku obat alami. “Ini keprihatinan semua pihak, kendalanya memang dari aspek kualitas, standarisasi senyawa marker, kontinuitas, padahal Indonesia dikenal negara yang kaya dan merupakan megabiodiversitas, kendala lainnya juga dipengaruhi usia panen belum tepat, bukan budidaya akan tetapi masih tanaman liar,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyebut bahwa kolaborasi penting dalam memajukan biofarmaka nusantara. “Kami tidak bisa bekerja sendiri, perlu sinergisme kolaborasi lintas sektor yang merupakan kunci keberhasilan, BPOM juga selalu bersinergi seluruh pemangku kepentingan,diantaranya dengan akademisi dan akan terus di kembangkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa peran penting seluruh stakeholder akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan obat bahan alam dan akan semakin memperkuat ekosistem riset di Indonesia. “Kita gali potensi yang kita miliki, transfer riset akan berdampak positif wujudkan kemandirian obat bahan alam nasional,” ucapnya.
Sementara itu, Prof Irmanida Batubara, Kepala TropBRC IPB University menyampaikan tentang aktivitas penelitian yang dilakukan di TropBRC. Beberapa penelitian yang dilakukan diantaranya terkait penapisan aktivitas biologis, metode deteksi dan pengukuran konsentrasi zat dalam sediaan menggunakan metode biologis. Ia menyebut, metode bioasai merupakan sebuah metode yang dirancang untuk menganalisis suatu senyawa oleh dosis yang sesuai terhadap sistem biologi seperti hewan, jaringan, mikroba.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, TropBRC One Day Seminar menampilkan para peneliti TropBRC yang membahas ragam topik untuk pengembangan hulu ke hilir produk biofarmaka presisi. Dari prediksi bioinformatika dan pemodelan komputasi, eksplorasi dan budidaya, standardisasi dan pengujian khasiat, dan uji klinik. (*)