Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Rektor IPB University: Masjid Al Hurriyah Harus Jadi Green Masjid yang Inklusif
29 November 2024 14:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rektor IPB University , Prof Arif Satria mendorong Masjid Al Hurriyyah untuk menjadi pelopor green masjid. Hal itu disampaikannya saat peletakan batu pertama pembangunan tempat wudhu dan toilet baru Masjid Al Hurriyah di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jumat (23/11).
ADVERTISEMENT
Acara ini berlangsung di halaman Masjid Al Hurriyyah, sebagai bagian dari tahap pertama renovasi fasilitas masjid.
Dalam sambutannya, Rektor IPB University, Prof Arif Satria, menyampaikan rasa syukur atas dimulainya kembali proyek yang telah direncanakan sejak 2018 namun tertunda akibat sejumlah kendala.
"Alhamdulillah, kita bisa memulai kembali pembangunan tempat wudhu dan toilet Masjid Al Hurriyyah. Kita rencanakan lantai satu menjadi tempat salat Jumat, mengingat jumlah mahasiswa IPB University yang kini mencapai 35.000 orang," ujarnya.
Terkait green masjid, Prof Arif mengatakan, “Pesan saya kepada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Hurriyyah agar bisa menginisiasi green masjid, jadi bagaimana pengelolaan air supaya bisa disirkulasi, karena isu hari ini adalah pangan, energi, dan air.”
Ia menambahkan bahwa konsep green masjid ini juga harus mencerminkan prinsip inklusivitas. Artinya, semua kalangan, bahkan yang kurang mampu, dapat dengan mudah mengakses dan mendapatkan manfaat dari kehadiran masjid ini.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Hurriyyah, Prof Abdul Munif, mempertegas bahwa pembangunan tempat wudhu dan toilet memang telah direncanakan sejak lama. Apalagi saat ini, jumlah jamaah makin bertambah, sehingga dibutuhkan fasilitas baru yang lebih memadai.
“Oleh karena itu, pembangunan tempat wudhu dan toilet ini diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi untuk menampung jamaah yang lebih besar,” imbuhnya. Selain itu, lantai dasar masjid nantinya bisa dimanfaatkan untuk aktivitas pembelajaran.
Peletakan batu pertama ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof Deni Noviana; Wakil Rektor bidang Resiliensi Sumberdaya dan Infrastruktur, Dr Alim Setiawan Slamet; serta Sekretaris Institut, Prof Agus Purwito. (AS/Rz)