Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rektor UIII Berikan Tausiah di Halalbihalal IPB University
2 Mei 2023 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
IPB University menggelar Halalbihalal 1444H yang berlangsung di Gedung Graha Widya Wisuda (GWW), (28/4). Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga besar IPB University.
ADVERTISEMENT
"Kita bertemu dalam suasana bersih secara lahir dan batin. Diharapkan kebersihan jiwa kita ini akan bisa mendorong terciptanya masyarakat yang bersih. Kebersihan masyarakat adalah sebuah cita-cita kita dalam rangka untuk membangun suatu peradaban agung," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, ia memberikan beberapa pesan penting. Pertama, bagaimana menjawab tantangan perubahan yang terjadi. Pasalnya, menurutnya yang abadi di dunia ini adalah perubahan.
“Perubahan ini menjadi keniscayaan. Perubahan ini semakin lama semakin cepat. Dulu orang berubah karena berbagai faktor, dengan rentang perubahan itu bersifat 1000 tahunan, sehingga kita kenal dengan adanya milenium," ungkapnya.
Namun, sebut dia, saat ini perubahan sudah bersifat 10 tahunan atau dekade. Barangkali pada tahun 2030-2040, perubahan akan terjadi lebih cepat lagi, mungkin lima tahunan atau bahkan setiap tahun. “Ini adalah percepatan perubahan yang perlu direspon,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
"Minimal ada empat pilihan peran kita. Pertama, kita punya peran sebagai pemimpin perubahan. Kedua, kita bisa menjadi pengikut perubahan. Ketiga, kita menjadi penonton perubahan untuk mengikuti perubahan yang mungkin akan ketinggalan zaman dan yang terakhir adalah penentang perubahan," kata Prof Arif.
Pesan kedua, lanjutnya, adalah memperkuat growth mindset. Dengan growth mindset, niscaya dapat menembus berbagai batas kreativitas karena tekad dan kepercayaan diri yang kuat. Ia mengatakan, modal ini sangat dibutuhkan di kompetisi masa depan.
"Pesan ketiga saya, para dosen, tenaga kependidikan (tendik) dan alumni IPB University harus menjadi trendsetter dan pemimpin perubahan. Bekal ilmu yang diperoleh dijadikan modal untuk menebar jejak dan legacy yang memberikan efek multiplayer," tandasnya.
Sementara, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Prof Komaruddin Hidayat berkesempatan memberikan tausiah. Ia menyampaikan terkait ‘Rekatkan hati, tajamkan visi, raih kejayaan institusi’.
ADVERTISEMENT
Dalam kerekatan hati, menurutnya, berlaku hukum atraksi. Hati yang suci dan tulus akan saling menarik dan berkolaborasi dalam kesucian dan ketulusan untuk membangun peradaban bangsa.
"Orang yang punya pamrih pandangannya pendek, mengejar kepuasaan sesaat. Orang yang tidak cerdas penglihatannya miopic. Tidak punya helicopter view," ungkap Prof Komaruddin.
Selain itu, ia mengatakan pentingnya kemampuan berkolaborasi. Kolaborasi yang dipercaya mampu untuk membangun institusi sehingga manusia tampil sebagai khalifah Tuhan. (Ns/Rz)