Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tani & Nelayan Center IPB Ajak PT Fega Marikultura Lakukan Pencegahan Stunting
31 Maret 2023 8:38 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tani dan Nelayan Center (TNC) IPB University ajak PT Fega Marikultura untuk mengatasi permasalahan stunting di Kota Serang, Banten melalui beras fortifikasi. Hal ini dilakukan melalui inisiasi kerja sama antara TNC IPB University, Sekolah Vokasi IPB University dan PT Fega Marikultura pada Rabu (29/3) di Aula Gedung TNC IPB University.
ADVERTISEMENT
Prof Hermanu Triwidodo selaku Kepala TNC IPB University menyambut program kerja sama ini dengan baik. Pihaknya mengatakan bahwa permasalahan utama pada program ini dapat difokuskan pada pengentasan stunting dan pembenihan ikan.
“Program ini dapat dilakukan dengan memberdayakan mahasiswa maupun civitas akademi di IPB University untuk menghidupkan kembali lahan yang ada di Serang,” ujar Kepala TNC IPB University.
Svida Alisjahbana, perwakilan dari PT Fega Marikultura mengatakan bahwa pihaknya memiliki lahan kosong sebesar 250 hektar, di mana lahan 200 ha untuk tambak dan 50 ha untuk pertanian. Lahan tersebut diharapkan dapat dikembangkan oleh IPB University untuk dapat membantu stunting yang masih terdapat di Pulau Jawa, terutama di Serang.
“Lahan ini diharapkan dapat dikembangkan oleh IPB University untuk ikut serta dalam upaya pencegahan stunting yang sedang terjadi di Serang,” tutur Svida.
ADVERTISEMENT
Dr Roza Yusfiandayani selaku Wakil Kepala TNC IPB University menyampaikan, kerjasama mengenai hatchery ikan barramundi di floating cage di Kepulauan Seribu dan pemanfaatan 200 ha tambak di Serang berpeluang juga untuk dilakukan.
Menurut Ir Wahono, perwakilan TNC IPB University, lahan kosong pertanian sebesar 50 ha yang dimiliki oleh PT Fega Marikultura dapat dimanfaatkan sebagai lahan penanaman beras fortifikasi. Ia menyebut, konsumsi beras fortifikasi dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan stunting yang terjadi di Kota Serang.
“Beras fortifikasi mengandung zat gizi seng yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil untuk menekan angka stunting yang ada di Kota Serang,” ujar Wahono.
Perlu diketahui, beras fortifikasi merupakan beras yang diperkaya dengan zat gizi mikro tambahan. Beras ini mengandung berbagai nutrisi, yaitu vitamin A, B1, B3, B12, B9, zat besi, dan seng.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya percepatan penurunan stunting di Kota Serang, Provinsi Banten. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Banten pada 2022 sebesar 20 persen. (NWE/CA/Rz)