Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Tetap Tenang Meski PHK Menghadang, Simak Tips Memulai Usaha dari Pakar IPB
13 Maret 2025 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi sejumlah daerah di Indonesia telah membawa dampak signifikan bagi mereka yang terdampak. Salah satu masalah yang paling mendesak adalah kesulitan finansial.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting untuk segera menentukan langkah-langkah konkret untuk menciptakan kestabilan ekonomi. Salah satu pilihan yang menjanjikan adalah membangun usaha atau berwirausaha.
Menurut Dr Tjahja Muhandri, dosen IPB University yang aktif membina para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), membangun usaha dapat menjadi pilihan yang tepat pasca-PHK. Namun, penting untuk memastikan bahwa usaha yang dipilih memiliki konsumen yang jelas dan potensial.
Ia menyampaikan bahwa ketika memulai usaha, penting untuk memilih jenis usaha atau produk yang telah jelas konsumennya. "Jangan terlalu terpukau oleh hal-hal yang viral. Jika produk pilihannya adalah makanan, yang terpenting adalah enak rasanya atau bagus dan konsisten," ucapnya.
Lebih lanjut, Dr Tjahja mengatakan bahwa membangun usaha bukan tanpa risiko. Dengan niat yang kuat, konsisten, dan memulainya dengan risiko kerugian yang terkecil, maka kesuksesan dapat diraih.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya jejaring atau networking dalam sebuah bisnis. "Banyak bergaul dengan para pengusaha, komunitas baik online maupun offline, sehingga dapat banyak belajar dari kesuksesan para pelaku usaha," tambahnya.
Tidak hanya itu, hard skill tentang pengetahuan proses yang benar, bagaimana mengakses bahan, kemasan dan pemasaran wajib dipelajari. Tak luput, soft skill seperti kemampuan komunikasi yang baik juga sangat diperlukan.
“Dengan berbisnis atau berusaha, ada keuntungan yang pasti diperoleh, seperti kebebasan waktu, tidak ada batasan penghasilan, mental terasah untuk mandiri, dan berani mengambil keputusan,” ucapnya.