Tim Entomologi IPB University Lakukan Riset Hama Serangga di Kebun Kopi Liberika

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
28 Februari 2024 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim Entomologi IPB University Lakukan Riset Hama Serangga di Kebun Kopi Liberika
zoom-in-whitePerbesar
Tim Entomologi IPB University Lakukan Riset Hama Serangga di Kebun Kopi Liberika
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Entomologi The Economics of Ecosystems and Biodiversity for Agriculture and Food Initiative in Indonesia (TEEB Agrifood Indonesia) melakukan riset mengenai kondisi dan pengaruh serangga di perkebunan kopi Desa Podo Rukun, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan riset ini melibatkan lima mahasiswa Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB University yang didampingi oleh tenaga ahli dari IPB University sebagai penanggungjawab riset yakni Dr Purnama Hidayat.
“Kegiatan lapang tim Entomology terbagi menjadi dua aktivitas, pertama aktivitas pemasangan perangkap serangga berupa malaise trap. Malaise trap merupakan alat entomologi yang digunakan untuk menjebak, membunuh, mengumpulkan atau mengawetkan serangga terbang untuk dipelajari, terutama yang terbang pada ketinggian rendah hingga menengah di lingkungan bervegetasi atau berhutan,” jelas Dr Purnama.
Lanjut Dr Purnama, malaise trap yang telah terpasang di setiap kebun kopi petani Desa Podo Rukun dibiarkan selama tiga hari untuk menunggu serangga terperangkap. “Selain aktivitas mengenai serangga yang berada di sekitar perkebunan, tim riset juga bertanggung jawab untuk melakukan pengamatan penyakit yang berada di tanaman kopi liberika. Pengamatan meliputi kondisi daun, batang, ranting, hingga buah kopi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dawil, salah satu mahasiswa IPB University yang tergabung ke dalam tim entomologi menyampaikan terdapat serangan hama Penggerek Buah Kopi (PBKo) dengan rata-rata kurang dari 5 persen, terutama pada kebun Non agroforestry.
“Terkait penggunaan insektisida sintetik yang berlebihan dan tidak spesifik untuk jenis serangga, diduga dapat menyebabkan hama yang menyerang tanaman kopi. Solusi yang bisa dilakukan oleh petani kopi untuk mengatasi serangan hama yang terjadi yaitu menggunakan insektisida nabati dan perbaikan budidaya kopi dengan tumpang sari yang baik dan benar,” ujar Dawil. (*/Lp)