Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tingkatkan Capacity Building Anggota, Himiteka IPB Gelar Pelatihan Keprofesian
15 Mei 2023 8:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University mengadakan kegiatan pelatihan keprofesian hidrobiologi (HBO) laut di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Pelatihan ini merupakan sebuah rangkaian kegiatan sertifikasi selam dan transplantasi karang yang bertujuan menambah wawasan, kompetensi dan kemampuan dalam penyelaman ilmiah serta mampu memahami transplantasi terumbu karang.
ADVERTISEMENT
Pelatihan diikuti oleh 17 mahasiswa dengan rincian 14 orang mendaftar Sertifikasi Open Water Diver dan tiga orang sisanya Sertifikasi Specialty Diver Course bidang Rescue. Kegiatan sertifikasi selam yang berkolaborasi dengan Marine Science and Technology Diving School (MSTDS) terbagi menjadi dua yaitu pra kegiatan dan sertifikasi. Pada sesi pra kegiatan sertifikasi, diisi dengan kuliah mengenai ilmu dasar selam dan Latihan Keterampilan Kolam (LKK) untuk mempersiapkan peserta dalam praktik pelaksanaan selam.
Sebagai instruktur selam, hadir Dr Beginer Subhan dan Dondy Arafat, SPi MSi didampingi oleh delapan mentor selama jalannya kegiatan.
"Selam merupakan industri. Industri memiliki tahapan mulai dari dasar hingga puncak. Konsep ini mirip dengan konsep selam di mana untuk menyelam kita harus mulai dari dasar seperti open water, specialty terus hingga dive master kemudian instruktur," ucap Dr Beginer.
ADVERTISEMENT
Dondy Arafat, SPi, MSi turut mengamanahkan peserta pelatihan untuk terus belajar dan mendalami ilmu untuk meningkatkan keprofesian di bidang kelautan.
"Kalian yang merupakan sarjana kelautan bukan hanya belajar mengenai remote sensing, akustik tetapi kita juga perlu mengeksplor ekologi dan sistem yang terkandung di dalam laut. Itu semua dapat kita ketahui dengan selam ilmiah," amanah Dondy saat pembukaan kegiatan sertifikasi di Pulau Pramuka, belum lama ini.
Pada kegiatan sertifikasi, peserta diwajibkan untuk melakukan empat penyelaman untuk bisa memperoleh lisensi selam Scuba School International (SSI). Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk melaksanakan fun diving atau jelajah sehingga mereka juga dapat melihat pesona keindahan bawah air.
Berkolaborasi dengan Smiling Coral Indonesia, kegiatan pelatihan ini diakhiri dengan kegiatan transplantasi karang di Pulau Pramuka yang bertujuan untuk membangun kesadaran mahasiswa dan masyarakat untuk tetap menjaga laut, terutama daerah terumbu karang.
ADVERTISEMENT
Hermansyah, S.Si. selaku Founder of Smiling Coral Indonesia mengungkap, sekitar 60 persen terumbu karang di Kepulauan Seribu sudah rusak atau mengalami coral bleaching. Padahal yang menopang Kepulauan Seribu adalah terumbu karang, lamun dan mangrove. Ia menegaskan, jika terumbu karang tidak ada, maka 80 persen penduduk Kepulauan Seribu yang memiliki mata pencaharian nelayan, tidak akan mendapatkan ikan lagi.
“Kita harus mau didorong jadi kelompok masyarakat yang berusaha agar terumbu karang, lamun dan mangrove tetap terus ada untuk membangun ekosistem yang dapat menghasilkan sumber daya yang baik bagi manusia,” pesannya.
Transplantasi karang yang dilakukan dalam pelatihan ini adalah lima media rocklife yang masing-masing berisi sepuluh baby coral. Baby coral yang disediakan merupakan karang yang dengan mudah dan cepat tumbuh. Ke depannya, karang yang telah ditransplantasi akan dimonitoring sekali dalam tiga bulan untuk memastikan bahwa semua atau beberapa transplan karang tumbuh dengan baik. (RAT/Rz)
ADVERTISEMENT