Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tuan Rumah 5th ICEFC, IPB Himpun Akademisi Kupas Era Baru Konservasi Lingkungan
11 Desember 2024 10:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Antroposen sendiri merupakan gambaran kondisi ekologis saat ini yang terdampak signifikan aktivitas manusia terhadap geologi dan ekosistem bumi. Solusi inovatif dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan konservasi hutan di era baru ini diharapkan dapat dihasilkan dari forum ini.
Konferensi internasional tahunan ini rutin menjadi wadah bagi para akademisi, ilmuwan, dan mahasiswa dari seluruh penjuru dunia, terutama Asia untuk berbagi dan mengupas isu lingkungan dan kehutanan.
“Konferensi ini sekaligus menjadi panggilan aksi untuk memberikan solusi konkret atas dampak aktivitas manusia yang mempengaruhi perubahan lingkungan. Harapannya dapat menjadi dasar kebijakan jangka panjang,” ujar Dr Alim Setiawan, Wakil Rektor IPB University bidang Resiliensi Sumberdaya dan Infrastruktur dalam sambutannya di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Kamis (5/12).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Dr Alim menjelaskan kegiatan tersebut merupakan bagian dari kolaborasi IPB University dengan anggota konsorsium penyelenggara, yakni Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP), Mindanao State University, dan Kastamonu University, serta beberapa universitas Internasional di Filipina, Thailand, Malaysia, dan Turki. Kegiatan ini juga bermitra dengan APRIL Group dan PT Freeport Indonesia.
“Tema antroposen diangkat karena aktivitas manusia tidak dapat dipisahkan dari kerusakan yang ditimbulkannya di lingkungan. Melalui kolaborasi ini, kami ingin menggali solusi untuk melestarikan sekaligus memanfaatkan lingkungan dengan cara yang baru,” jelas Dr Syafitri Hidayati, Chairperson ICEFC 2024 dalam keterangannya.
Sementara, Sri Widayanti Direktur SEAMEO BIOTROP mengatakan, melalui konferensi ini, diharapkan hubungan manusia dengan lingkungan semakin dekat.
ADVERTISEMENT
“Melihat perkembangan dunia hutan yang stagnan, kita ingin meningkatkannya kembali. Melalui konferensi ini kita dapat membuat kesepakatan dan meningkatkan aksi nyata untuk konservasi lingkungan,” kata dia.
Konferensi yang difasilitasi oleh Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University ini melibatkan sekitar 150 peserta. Mulai dari akademisi, peneliti internasional, mahasiswa, praktisi lingkungan hidup, partner industri, dan pemangku kebijakan.
Gelaran ICEFC sebelumnya diadakan di Kota Dapitan, Zamboanga del Norte, Filipina (2018); Bogor, Indonesia (2019); Kastamonu City, Turki (2022); dan Kota Davao, Filipina (2023).
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Staf Ahli Menteri Kehutanan Prof Haruni Krisnawati sebagai pembicara kunci. Ia mengupas tantangan masa depan dalam konservasi dan pengelolaan lingkungan. (MW/Rz)