Uni Konservasi Fauna IPB University Lakukan Observasi Satwa Liar di PPKAB

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
2 April 2024 10:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Uni Konservasi Fauna IPB University Lakukan Observasi Satwa Liar di PPKAB
zoom-in-whitePerbesar
Uni Konservasi Fauna IPB University Lakukan Observasi Satwa Liar di PPKAB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satwa liar mungkin tidak lagi asing terdengar, atau bahkan sudah menjadi ciri khas bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Uni Konservasi Fauna (UKF) IPB University. Belum lama ini UKF kembali lakukan observasi tempat yang berpotensi menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa liar. UKF berhasil mendata keanekaragaman jenis satwa liar mencakup mamalia, burung, insekta, reptil dan amfibi di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB), Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
ADVERTISEMENT
Novia, ketua pelaksana kegiatan tersebut mengatakan bahwa observasi merupakan salah satu rangkaian pendidikan dasar bagi calon anggota baru UKF. “Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengenalkan kajian ilmiah mengenai satwa liar, sehingga praktik yang dilakukan itu pengamatan satwa serta habitatnya” ujarnya.
Novia melanjutkan, UKF berhasil memperoleh temuan berbagai jenis satwa liar, dari kelompok mamalia contohnya, terdapat surili (Presbytis comata), owa jawa (Hylobates moloch), serta tupai akar (Tupaia glis).
“Temuan menarik lainnya, salah satu anggota kami menemukan jejak berupa feses dari kucing besar, yaitu macan tutul jawa (Panthera pardus melas). Tidak hanya satwa liar, UKF juga melakukan analisis kualitas habitat melalui pendataan struktur dan komposisi vegetasi serta pengukuran kualitas air melalui bioindikator makrozoobentos,” ujar ketua UKM yang bergerak di bidang konservasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Arya, salah satu peserta observasi mengatakan bahwa pengalaman turun lapangan sangat menyenangkan karena dapat bertemu dengan berbagai jenis satwa liar. “Meskipun kegiatannya singkat, tapi sangat berkesan bagi saya,” ucap Arya.
Selain itu, bagi beberapa peserta lainnya, observasi merupakan kali pertama mereka pergi ke hutan untuk melakukan pengambilan data, sehingga pengalaman yang didapatkan sangatlah berharga.
Virdhan, selaku ketua umum berharap kegiatan yang dilakukan UKF dapat berkontribusi bagi pelestarian alam serta memperkaya informasi, khususnya bagi pihak Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, juga khalayak umum. (Novia/Lp)