Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Upaya Restorasi Terumbu Karang, SCORES IPB Hadirkan Praktisi Livingseas
28 Desember 2024 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) IPB University melalui School of Coral Reef Restoration (SCORES) sukses menggelar webinar bertajuk “Kunci Sukses Restorasi Terumbu Karang: Pentingnya Pemeliharaan dan Monitoring”.
ADVERTISEMENT
Pada sambutan pembuka, Sekretaris Departemen ITK IPB University, Dr Beginner Subhan menyampaikan harapan diselenggarakannya webinar SCORES pada season ke-3 ini.
“Diharapkan webinar ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeliharaan dan monitoring dalam restorasi terumbu karang, sebagai salah satu kunci keberhasilan restorasi terumbu karang,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Tries Blandine Razak, selaku pakar terumbu karang IPB University menyampaikan harapan bagi SCORES ke depan.
“Dengan menghadirkan pembicara yang memiliki pengalaman sukses dalam restorasi terumbu karang, harapannya SCORES tidak hanya menyediakan tempat untuk berdiskusi terkait restorasi terumbu karang, tetapi dapat langsung memberi aksi nyata untuk merestorasi terumbu karang di Indonesia yang telah rusak secara berkelanjutan,” tutur dia.
Adapun webinar ini menghadirkan Leon Bay selaku founder dari Livingseas Foundation. Leon menekankan bahwa monitoring adalah elemen penting dalam keberhasilan restorasi.
ADVERTISEMENT
“Monitoring dilakukan setiap enam bulan untuk mengamati kondisi karang, ikan, serta ekosistem sekitarnya. Dalam upaya memaksimalkan restorasi terumbu karang, Livingseas berusaha untuk membuat substrat tertutupi oleh karang,” jelasnya.
Sebagai contoh, lanjut dia, Livingseas menggunakan botol sebagai substrat untuk menumbuhkan karang Galaxea, yang dalam empat tahun berhasil menutupi botol sepenuhnya.
“Selain monitoring, pemeliharaan juga menjadi kunci. Selama enam bulan pertama, pemeliharaan dilakukan secara konsisten, termasuk pembersihan alga, karang mati, dan spons yang menempel pada struktur. Tanpa pemeliharaan, struktur restorasi akan lebih cepat ditumbuhi alga dari pada karang,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Leon juga menjelaskan inovasi “Super Star”, struktur restorasi besar yang dirancang untuk menopang pertumbuhan karang secara optimal.
Selain itu, webinar ini juga mengupas pentingnya pendanaan secara berkelanjutan. Leon menawarkan pendekatan unik dengan melibatkan wisatawan dalam aktivitas restorasi, seperti menyelam untuk pemeliharaan karang.
ADVERTISEMENT
“Melalui paket pengalaman langsung ini, wisatawan tidak hanya menyumbang dana, tetapi juga terlibat secara aktif dalam upaya pelestarian lingkungan,” pungkasnya.
Para peserta webinar tampak antusias dan memberikan berbagai pertanyaan pada sesi diskusi. Webinar ini pun diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam terkait pentingnya monitoring, pemeliharaan, dan inovasi dalam restorasi terumbu karang. (*/Nr)