Konten dari Pengguna

Wasekjen MUI: IPB University Bisa Jadi Teladan Kerukunan Antar Umat Beragama

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
27 Juni 2022 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wasekjen MUI: IPB University Bisa Jadi Teladan Bagi Universitas Lain tentang Kerukunan Antar Umat Beragama
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen MUI: IPB University Bisa Jadi Teladan Bagi Universitas Lain tentang Kerukunan Antar Umat Beragama
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
IPB University menjadi tempat pertama penyelenggaraan Seminar Nasional Bertajuk Kerukunan Antar Umat Beragama untuk Mahasiswa. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama antara Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) MUI dengan Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier IPB University.
ADVERTISEMENT
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, KH Abdul Manan Ghani mengatakan, IPB University dapat menjadi teladan bagi universitas lain bagi kerukunan umat beragama di Indonesia. "Tahun ini MUI memprogramkan sosialisasi kerukunan umat beragama untuk berbagai kalangan seperti mahasiswa, pelajar, kaum muda milenial, guru, kyai, tokoh masyarakat dan ormas keagamaan. Hal ini dilakukan dalam upaya merawat kesepakatan berbangsa dan bernegara yang telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa,” sebut Wasekjen MUI, di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, 24/6.
Dalam kesempatan itu, Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyampaikan, kegiatan ini penting bagi mahasiswa sebagai generasi penerus, agar bisa terus memahami hidup bersama-sama. Hidup dengan saling bertanggung jawab untuk masa depan.
Rektor menambahkan, salah satu peran alam adalah menjadi sumber kebudayaan. Manusia harus belajar dari karakteristik alam. Ciri alam adalah beragam, alam juga bercirikan network, interdependensi dan fleksibel. Ia mencontoh bagaimana bunga dan serangga yang saling ketergantungan untuk hidup bersama.
ADVERTISEMENT
“Antara bunga dan serangga saling bergantung. Alam punya cara supaya survive dan sustain. Kita tidak perlu memupuk hutan, namun alam punya mekanismenya sendiri. Dengan adanya hubungan saling bergantung dengan spesies yang beragam,” ujar Prof Arif.
Berada dalam satu keragaman, kata dia, merupakan suatu keniscayaan. Sehingga jika manusia menerapkan ciri dari alam, keragaman bisa menjadi kekuatan.
“Soal keragaman agama, budaya, menjadi kekuatan kita. Kita harus meniru konsekuensi dari diversity. Untuk itu kita harus bekerja sama, saling membutuhkan satu sama lain dengan meniru kondisi hakikat alam, dengan demikian kita akan harmonis,” tambah Rektor.
Selain itu Prof Arif juga mengulas pentingnya membangun trust. Dengan membangun sikap trust, maka perbedaan akan dilupakan dengan mudah. “Jika sudah terbangun trust, negara akan maju. Karena biasanya, ciri negara maju adalah berdasarkan high trust society, yaitu masyarakat dengan rasa percaya tinggi,” pungkasnya. (*)
ADVERTISEMENT