Konten dari Pengguna

Alumni Teknik Asal Palestina Kembali ke UMS, Berikan Buku Tentang Isu Negaranya

Berita UMS
Universitas Muhammadiyah Surakarta
15 Oktober 2024 12:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita UMS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok Humas UMS
zoom-in-whitePerbesar
Dok Humas UMS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SURAKARTA – Masih dalam momentum International Student Summit (ISS) 2024, Tamer Adnan Abdulfatah Ayaydeh, ST., MT., seorang alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) asal Palestina, baru-baru ini kembali mengunjungi kampus yang pernah menjadi tempat menimba ilmu pada jenjang Sarjana atau S1.
ADVERTISEMENT
Tamer merupakan salah satu peserta ISS 2024 asal Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sedang mengikuti Welcoming Dinner di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Senin (14/10).
Acara ini diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang diikuti oleh 222 mahasiswa asing, 31 universitas dari 49 negara.
Lulusan Teknik Sipil angkatan 2014 ini menyebut UMS sebagai “rumah” keduanya di Indonesia.
“UMS sudah seperti keluarga saya, Solo adalah kota pertama yang saya hadapi di Indonesia,” ujarnya dengan penuh nostalgia.
Dalam kesempatan itu, Tamer juga memberikan sumbangsih berupa buku yang ia tulis bersama Dr. Andri Ernanti kepada Wakil Rektor V UMS, Prof. Supriyono, Ph.D.
Buku tersebut berjudul Peluang dan Tantangan Administrasi Pertanahan di Palestina, yang menjelaskan situasi terkini di Palestina, termasuk isu-isu terkait lahan, harga tanah, dan kondisi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, referensi di Indonesia tentang Palestina masih terbatas, sehingga ia merasa perlu menyusun buku ini berdasarkan 54 referensi yang ia kumpulkan, dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keadaan sebenarnya di Palestina.
Selain berfokus pada akademik, Tamer juga tengah melanjutkan pendidikan pascasarjana (S2 dan S3) di Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan cita-cita menjadi seorang dosen dan peneliti.
Dia berharap bisa berkontribusi lebih jauh dalam pendidikan, baik di Indonesia maupun di Palestina.
“Indonesia sudah seperti negara kedua bagi saya, setelah Palestina. Jika ada kesempatan kerja yang baik di sini, insya Allah saya akan tetap di Indonesia,” ungkapnya.
Mahasiswa asal Palestina itu juga berbagi kesan tentang keikutsertaannya dalam International Student Summit (ISS).
ADVERTISEMENT
“Harapan saya adalah kita bisa menjaga budaya Indonesia dan memperkenalkan banyak orang dari berbagai negara,” ujarnya.
Wakil Rektor V UMS menyambut gembira alumni UMS itu. Supriyono mengungkapkan selama perjalanan akademiknya, ia juga aktif menghasilkan karya ilmiah yang memberikan pandangan mendalam terkait isu-isu Palestina.
“Salah satu karyanya berfokus pada perjanjian antara Palestina dan Israel, di mana ia berusaha memberikan pemahaman kepada publik tentang situasi tanah dan hak-hak petani Palestina,” papar Wakil Rektor V UMS itu. (Fika/Humas)