Konten dari Pengguna

Dekan FK UMS Ungkap Bahaya Skin Care Abal-Abal, Inilah Tips Pilih Produk Aman!

Berita UMS
Universitas Muhammadiyah Surakarta
30 Oktober 2024 8:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita UMS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok Humas UMS
zoom-in-whitePerbesar
Dok Humas UMS
ADVERTISEMENT
SURAKARTA – Saat ini, masyarakat sedang dihebohkan oleh maraknya produk skin care abal-abal yang beredar di pasaran. Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes, Sp.D.V.E., Dipl.STD-HIV/AIDS, FINSDV, FAADV, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yang memberikan penjelasan mendalam mengenai fenomena ini dan bahaya yang mengintai.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Flora, meskipun banyak produk skin care yang muncul di pasaran, tidak semua produk tersebut aman digunakan.
“Skin care resmi yang telah teruji oleh BPOM melalui proses pemeriksaan laboratorium yang ketat, sehingga produk yang memiliki lisensi BPOM cenderung lebih aman,” ujarnya Sabtu, (26/10).
Dia menyoroti beberapa faktor yang berkontribusi terhadap maraknya produk abal-abal, antara lain klaim berlebihan, pemasaran yang agresif, dan kurangnya edukasi bagi konsumen.
“Banyak produk yang mengklaim memberikan hasil instan yang tidak realistis, dan pemasaran melalui media sosial sering kali membuat produk terlihat lebih menarik,” tambahnya.
dr. Flora juga mengingatkan tentang bahaya yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan skin care abal-abal.
“Efek samping normal biasanya hanya bersifat ringan dan sementara, seperti kemerahan atau gatal. Namun, reaksi berbahaya bisa lebih parah, termasuk pembengkakan, ruam menyebar, atau bahkan kerusakan kulit permanen,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk membantu masyarakat mengenali produk skin care yang abal-abal, dr. Flora memberikan beberapa tips. Pertama, pastikan produk tersebut telah teruji BPOM dan cek nomor registrasinya di situs resmi. Selain itu, periksa kemasan untuk tanda keaslian seperti segel atau hologram, dan teliti daftar bahan serta tanggal kadaluarsa.
“Jika harga produk jauh lebih rendah dibandingkan produk sejenis, itu bisa jadi tanda produk tersebut abal-abal. Hindari juga pembelian dari toko tidak dikenal dan lebih baik berkonsultasi dengan dokter spesialis,” imbaunya.
Dosen UMS itu berharap masyarakat lebih bijak dalam memilih produk skin care dan selalu melakukan pengecekan sebelum membeli.
“Edukasi konsumen sangat penting agar mereka tidak terjebak dalam produk yang merugikan,” tutupnya.
Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan cerdas dalam memilih produk skin care yang aman dan berkualitas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Dekan FK UMS itu menekankan pentingnya memahami bahan-bahan yang harus dihindari dalam produk skin care. Menurutnya, beberapa bahan berbahaya seperti oxybenzone, merkuri, parfum, dan alkohol sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan berbagai efek negatif bagi kulit.
“Oxybenzone, misalnya, dapat memicu alergi saat terpapar sinar matahari, sementara merkuri bisa menimbulkan iritasi dan bahkan merusak ginjal jika digunakan dalam jangka panjang,” jelas dr. Flora.
Dia juga menjelaskan kebutuhan perawatan kulit khususnya bagi perempuan di negara tropis. Di iklim yang panas dan lembap, penting untuk menggunakan pembersih yang tepat, pelembab ringan berbasis air, serta tabir surya dengan SPF minimal 30. Selain itu, penting juga untuk memberikan perlindungan kulit dari sinar UV serta melakukan perawatan klinik rutin untuk menjaga kesehatan kulit.
ADVERTISEMENT
Mengenai tahapan perawatan kulit berdasarkan usia, dr. Flora menjelaskan bahwa perawatan untuk anak-anak, remaja, dan dewasa berbeda-beda.
“Anak-anak tidak memerlukan banyak perawatan, cukup dengan menjaga kebersihan dan kelembapan kulit. Saat memasuki remaja, mereka mulai bisa menggunakan produk yang lebih sesuai dengan jenis kulit mereka, dan pada usia 20-an ke atas, penting untuk mulai memperkenalkan produk anti-aging,” imbuhnya.
dr. Flora juga memberikan panduan dalam memilih skin care yang tepat.
“Kenali jenis kulit Anda dan masalah yang dihadapi. Penting untuk membaca label dan memilih bahan yang sesuai. Jika perlu, lakukan ‘patch test’ sebelum menggunakan produk baru,” sarannya.
Dia juga menegaskan, konsultasi dengan dokter spesialis kulit juga sangat dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat.
ADVERTISEMENT
Dengan rutinitas perawatan yang baik, dr. Flora menyarankan agar setidaknya mencakup pembersih, pelembap, dan tabir surya.
“Sementara produk tambahan bisa digunakan sesuai kebutuhan, melakukan perawatan klinik 1-2 kali sebulan akan sangat membantu menjaga kesehatan kulit,” tutupnya.
Hal ini, lanjutnya, menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih teliti dalam memilih produk skin care, agar tidak hanya mendapatkan hasil yang diinginkan, tetapi juga menjaga kesehatan kulit dari bahan-bahan yang berbahaya. (Fika/Humas)