Kenalkan Aplikasi Keuangan, Mahasiswa KKN UPNVJT Selenggarakan Pelatihan BukuKas

Sebagai Salah Satu Upaya Tingkatkan Kualitas SDM UMKM Kelurahan Ngadirejo

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN-T MBKM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) yang mengabdi di Kelurahan Ngadirejo lakukan pelatihan manajemen keuangan berbasis digital pada Senin (20/6) dan Selasa (21/6). Pelatihan dilakukan secara door to door di rumah pemilik UMKM yang bersangkutan. UMKM yang menjadi target dari pelatihan ini adalah Ariel’s Cake dan Danish Hungry. Alasan pemilihan kedua UMKM tersebut dikarenakan keduanya memiliki transaksi harian yang cukup banyak dan masih mampu menerima perkembangan teknologi.

Melalui pelatihan ini, Kelompok 134 mengenalkan penggunaan aplikasi manajemen keuangan mobile. Aplikasi-aplikasi seperti ini dapat diakses di mana saja melalui smartphone sehingga pelaku UMKM dapat mencatat transaksi dan melihat laporan keuangan kapan saja dan di mana saja. Pada pelatihan ini, Kelompok 134 menggunakan aplikasi BukuKas untuk mempraktikkan penerapan manajemen keuangan. Aplikasi tersebut dinilai paling cocok untuk kedua UMKM yang menajdi peserta pelatihan karena mudahnya akses melalui smartphone dan ukuran aplikasi yang tergolong kecil. Selain itu, tampilan dan fitur yang sederhana mempermudah pelaku UMKM sebagai pemula dalam mengoperasikan aplikasi tersebut.

Pada pelatihan penggunaan aplikasi BukuKas ini, anggota Kelompok 134 berpartisipasi langsung dalam mengedukasi pengoperasian aplikasi tersebut. Anggota yang memberi pelatihan terdiri dari 6 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPNVJT. Sebelum memberikan pelatihan secara langsung kepada para pelaku UMKM, anggota yang bertugas terlebih dahulu berlatih dan memahami bagaimana penggunaan aplikasi BukuKas dan manfaat dari fitur-fitur yang ada di dalamnya.

Pemilik UMKM Danish Hungry, Fita, mengatakan bahwa dirinya sama sekali belum mengetahui apa itu aplikasi BukuKas dan bagaimana pengoperasiannya. “Belum pernah tau. Semua dilakukan secara manual,” jelasnya. Melalui adanya pelatihan ini, dirinya mengaku cukup senang dan antusias karena akan mempermudah dalam pencatatan keuangan miliknya. Namun, ia mengungkapkan bahwa memang butuh waktu untuk memahami bagaimana mengoperasikan BukuKas secara lancar. “Ya karena ini merupakan hal baru, perlu waktu buat belajar lebih lagi,” pungkasnya.

Melalui pelaksanaan pelatihan ini, ke depannya para pelaku UMKM diharapkan mampu mengimplementasikan pencatatan keuangan secara digital serta paham akan pentingnya manajemen keuangan dalam melakukan usaha. Di samping itu, dengan adanya catatan keuangan secara digital, keamanan data keuangan para pelaku UMKM akan lebih terjaga dan membuat usahanya menjadi lebih profesional. (fan/kan)