Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tertular HIV Saat Facial Wajah?
1 Oktober 2018 19:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Ilustrasi. Penularan HIV selama ini diketahui melalui hubungan seksual, jarum suntik, transfusi darah dan ASI. Namun baru-baru ini, seorang wanita menceritakan ia tertular HIV karena melakukan facial wajah.
ADVERTISEMENT
Berawal dari postingan influencer @catwomanizer di Instagram Story, yang kemudian disebarkan oleh seorang pengguna Twitter dan akhirnya ramai menjadi perbincangan netizen.
Andrea pun me-retweet cuitan akun dokter yang menjelaskan tentang penularan penyakit-penyakit disebabkan virus. pada dasarnya alat apapun yang menyebabkan gesekan fisik dengan kulit dan beresiko kontak langsung dengan darah bisa menularkan virus atau kuman2 lain penyebab penyakit, termasuk alat cukur— docturnal (@docturnal_) September 23, 2018
Andrea pun menghimbau agar berhati-hati saat memilih tempat untuk perawatan kulit maupun akupuntur.
"Cari tempat jangan yang abal-abal. Aku sendiri kalau facial ke dokter kulit. Keluarin jerawatnya bukan ditusuk-tusuk karena nggak bagus juga buat kulit," saran Andrea.
Kalaupun seseorang sudah terlanjur tertular HIV, Andrea menjelaskan, itu bukan akhir dari segalanya.
ADVERTISEMENT
"Tergantung jumlah virusnya. Kalau masih stadium 1 dan langsung diobati selama 6 bulan maka sudah tidak terdeteksi.
Kini sudah ada obat yang bisa menekan perkembangan virus penyerang sistem imun tubuh yang dinamakan Antiretroviral (ARV). Tetapi tetap seumur hidup harus minum obat," pungkas Andrea. (yas) Baca Juga : Seorang Gubernur Dituduh Bunuh Pacarnya yang Hamil Perhatian, Perhatian! Presiden Jokowi Gak Lagi Bagi-bagi Sepeda Curhat Penumpang Pesawat Tak Kebagian Tempat Duduk Penumpang Tak Dapat Kursi di Pesawat, Ini Penjelasan Lion Air
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini