Melawan Overthinking

Ni Luh Made
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2022
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2023 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ni Luh Made tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cover Buku Overthinking Is My Hobby and I Hate It (Foto oleh Ni Luh Made Ayu Kalista)
zoom-in-whitePerbesar
Cover Buku Overthinking Is My Hobby and I Hate It (Foto oleh Ni Luh Made Ayu Kalista)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Judul Buku : Overthinking Is My Hobby, And I hate it
ADVERTISEMENT
Penulis : Alvi Syahrin
Penerbit : Alvi Ardhi Publishing
Tahun terbit : Juni 2023
Tebal : 268 halaman
Permasalahan, ketakutan, kekhawatiran, adalah hal yang sering kita alami dalam kehidupan kita. Bukan hanya orang dewasa, bahkan anak muda dan semua orang dari berbagai usia memiliki kekhawatiran akan masa depannya nanti. Namun, seringkali ketakutan dan kekhawatiran membuat kita terlalu larut dalamnya. Fokus dan pikiran kita menjadi terganggu dan kita larut dalam kepada ketakutan dan kekhawatiran.
Seseorang yang sering mengalami memikirkan berlebih atau overthinking akan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Hal ini dikarenakan mereka para overthinker tidak siap jika dihadapkan kenyataan yang akan mengecewakan didepannya. Makanya, seringkali overthinker menghabiskan banyak waktu hanya untuk memikirkan kemungkinan terburuk dalam setiap permasalahan yang dialami.
ADVERTISEMENT
Lahir dari fenomena yang terjadi di masyarakat, buku Overthinking is my hobby and I hate it berisikan mengenai suatu ‘hobi’ yang buruk, namun hampir setiap hari dari kita melakukannya. Buku ini berisikan tujuh bab dengan fokus permasalahan yang berbeda-beda.
Sebelum memasuki isi dari buku ini, sebelumnya kita disambut dengan narasi “welcome to the overthinking zone”. Mungkin kita bertanya-tanya mengapa kita justru diajak untuk overthinking. Namun, maksud sebenarnya adalah kita diajak untuk melihat pikiran-pikiran apa saja yang sering menghantui.
Overthinking akan masa depan
Merupakan bab awal dari buku ini. Menyajikan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang menjadi keraguan kita akan masa mendatang. Dalam bab ini, kita diberi sebuah strategi melalui motivasi bagaimana cara memerangi ketakutan kita dengan masa depan yang belum pasti. Bukan hanya itu, bab awal ini juga menjelaskan alasan mengapa kita ‘nyaman’ pada zona ini.
ADVERTISEMENT
Overthinking akan merasa nggak berguna
Bab selanjutnya membahas mengenai hubungan kita dengan orang lain. Pasti pernah dalam hidup kita mengalami masa down yang membuat kita meragukan kemampuan diri sendiri. Tak jarang dari kita menjadi kurang menyadari bahwa perjalanan yang kita tempuh sejauh ini juga bagian dari progres yang dilakukan.
Bab ini juga menyertakan mengenai ekspetasi yang seharusnya memacu kita untuk melangkah ke depan, justru menjatuhkan diri kita. Setiap manusia memang memiliki ekspetasi yang membuatnya berlari untuk mewujudkannya. Namun, tidak jarang ekspetasi yang dimiliki sesuai dengan kenyataan, hingga akhirnya membawa kekecewaan. Padahal, tidak semua ekspetasi harus dipenuhi, karena hidup itu dinamis dan bergerak tidak selalu lurus, sehingga wajar saja dipertengahan jalan kita mengalami kegagalan.
ADVERTISEMENT
Overthinking merasa tidak dicintai
Setiap manusia pasti ingin dicintai dan dikasihi. Kita haus akan cinta dan validasi untuk menekankan bahwa kita memang pantas untuk mendapatkan cinta itu. Sehingga, ketika kita tidak mendapatkan validasi itu, overthinking datang untuk membuat kita bertanya-tanya “Apakah aku layak untuk dicintai?”
Sangat jenuh dan melelahkan untuk menghadapi kepala kita yang berisik dan tidak ada habisnya dalam memikirkan praduga negatif, sehingga terbesit untuk mengakhiri pikiran-pikiran tersebut. Tak jarang dari kita mengalami susah fokus, susah tidur, bahkan hampir menyerah karena pikiran tak kunjung reda. Kita merasa selalu ada celah untuk overthinking ‘menghabisi’ ketenangan dalam diri dengan 1001 pertanyaan yang datang setiap hari tanpa habis. Akhirnya, kita pasrah dan memilih ‘tergerogoti’ oleh pikiran sendiri.
ADVERTISEMENT
Buku Overthinking is My Hobby and I hate It dalam setiap babnya mencoba memberikan strategi untuk kita menghadapi pertanyaan di kepala yang tidak kunjung habis. Salah satu contohnya ketika pikiran bertanya “Bagaimana kalau aku gagal lagi?” kita diminta untuk memutarbalikkan menjadi “Bagaimana kalau kali ini aku berhasil?”. Menurut buku ini, jika kita mengizinkan pikiran negatif datang, kita jika harus mengizinkan pikiran positif datang. Lagipula, tidak ada yang salah dari kegagalan. Gagal mengisyaratkan bahwa kita pernah mencoba melangkah, walaupun belum sesuai dengan harapan.
Kata-kata dan motivasi yang tertulis dalam buku ini bukan toxic positivity melainkan sebuah mindset positif yang harus kita tanamkan, sekaligus kita lakukan.
“It’s not just about the mindset. It’s also about the action, the waiting, the praying.” – Alvi Syahrin.
ADVERTISEMENT
Buku ini memiliki beberapa kelebihan. Dari segi bahasa, penulisan buku ini menggunakan gaya bahasa populer dengan memadukan dua bahasa Indonesia dan Inggris, sehingga pas diperuntukkan kaum muda. Isi dari buku ini juga relate dengan apa yang terjadi, maka ketika kita membacanya serasa mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berisik di kepala. Bukan hanya itu saja, buku ini mengajak kita untuk bangkit dan berjuang bersama melawan overthinking dan rasa takut yang menghantui pikiran.
Beberapa bab menyajikan pertanyaan-pertanyaan to ask yourself and to know yourself more, sehingga bukan hanya membaca, melainkan merenungkan dan memberi diri kita untuk mengungkapkan perasaan yang dialami.
Kelemahan dalam buku ini terletak pada pengulangan kata yang sering dari sub bab satu ke lainnya untuk memberikan kesan penekanan tindakan yang harus kita ambil. Namun, itu ternilai kurang efektif.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, buku ini layak untuk dibeli dan dibaca. Terlebih untuk teman-teman yang sama-sama sedang berjuang melawan overthinking. Melalui buku ini, kita bisa mendapatkan dorongan dan lebih diyakinkan untuk berani melangkah menjalani hidup ke depan dengan lebih pasti. Kita lebih kuat dari apa yang orang lain pikirkan bahkan dari yang kita pikirkan. Kita kuat untuk melawan pikiran-pikiran buruk yang berusaha melemahkan dan mempengaruhi pikiran. Setiap kesulitan akan ada jalan keluar dan setiap masalah yang datang dalam hidup kita membawa pelajaran dan makna yang dapat kita ambil.