Konten dari Pengguna

Strategi Pembelajaran Ekonomi di Sekolah Dasar Melalui Pengelolaan Uang Jajan

Ni Made Nadya Pramita
Mahasiswi PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
23 April 2025 9:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ni Made Nadya Pramita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi sekolah dasar ( sumber: https://pixabay.com/id/images/search/sekolah%20dasar/)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi sekolah dasar ( sumber: https://pixabay.com/id/images/search/sekolah%20dasar/)
ADVERTISEMENT
Selama ini, pendidikan ekonomi sering diidentikkan dengan jenjang pendidikan menengah atau perguruan tinggi. Padahal, memperkenalkan konsep ekonomi sejak usia dini sangat penting untuk membentuk kebiasaan dan pola pikir yang bijak dalam menggunakan sumber daya, terutama uang. Sekolah Dasar merupakan tempat yang tepat untuk menanamkan dasar-dasar pemahaman ekonomi karena pada masa ini, anak-anak sedang dalam proses pembentukan karakter dan kebiasaan hidup yang akan mereka bawa hingga dewasa.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, anak-anak di tingkat SD sudah mulai bersentuhan dengan aktivitas ekonomi sederhana, seperti menerima uang saku, membeli jajanan di kantin, atau menyimpan uang di celengan. Aktivitas-aktivitas ini dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengenalkan berbagai konsep ekonomi dasar, seperti membedakan kebutuhan dan keinginan, kebiasaan menabung, pengelolaan belanja, dan pentingnya berbagi. Dengan pendekatan ini, anak-anak akan belajar bahwa uang tidak hanya sebagai alat tukar, melainkan juga sebagai tanggung jawab yang harus dikelola dengan bijak.
Di lingkungan sekolah, pembelajaran ekonomi bisa diintegrasikan melalui berbagai kegiatan yang menarik dan sesuai dengan dunia anak. Contohnya, melalui proyek seperti pasar mini atau pasar siswa, di mana anak-anak berperan sebagai penjual dan pembeli. Dalam kegiatan ini, mereka akan belajar menentukan harga barang, melakukan transaksi, menghitung laba, serta berlatih berkomunikasi dan bernegosiasi. Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan program menabung secara rutin, baik harian maupun mingguan, sebagai cara untuk membiasakan siswa mengatur keuangan mereka sendiri, sekaligus melatih kesabaran dan perencanaan dalam mencapai tujuan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan wirausaha anak juga bisa menjadi sarana edukatif yang menyenangkan. Anak-anak dapat membuat produk sederhana, seperti makanan kecil atau kerajinan tangan, lalu menjualnya kepada teman-teman di sekolah. Kegiatan ini mengajarkan proses produksi, pemasaran, hingga pengelolaan hasil penjualan. Selain itu, guru juga bisa memasukkan nilai-nilai ekonomi melalui pembelajaran tematik, misalnya lewat cerita atau diskusi yang membahas tentang hidup hemat, menghindari pemborosan, dan berbagi kepada sesama. Pendekatan seperti ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan pemikiran kritis serta memahami dampak dari keputusan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan ekonomi di tingkat Sekolah Dasar tidak hanya mengenalkan anak pada uang, namun juga melatih mereka menjadi individu yang mampu berpikir logis, mengambil keputusan secara bijaksana, dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan. Anak-anak yang terbiasa menyusun rencana penggunaan uang dan menabung sejak kecil cenderung tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki kesadaran finansial yang baik. Kemampuan ini tentu sangat dibutuhkan saat mereka memasuki kehidupan dewasa.
ADVERTISEMENT
Mengajarkan ekonomi kepada anak-anak tidak harus menggunakan istilah yang rumit atau angka-angka yang kompleks. Dengan metode yang sesuai dengan usia mereka, guru bisa menjadikan pembelajaran ekonomi sebagai sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Melalui pengalaman sederhana seperti mengelola uang jajan, anak-anak bisa belajar menjadi pengelola keuangan kecil yang cerdas, bijak, dan siap menghadapi tantangan hidup di masa depan.
Ni Made Nadya Pramita, mahasiswi PGSD Universitas Pendidikan Ganesha.