Konten dari Pengguna

Tidur atau Sadar? Neurosains di Balik Lucid Dream dan Kendali Otak

NI MADE SUSMITHA DEVANTY
Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
8 Desember 2024 18:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NI MADE SUSMITHA DEVANTY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu lucid dream?
Seseorang jika sedang bermimpi pasti tidak akan sadar apa yang mereka lakukan, karena semua kegiatan di dalam mimpi di kendalikan oleh alam bawah sadar individu tersebut. Namun berbeda dengan seseorang yang mengalami lucid dream. Lucid dream atau mimpi sadar adalah fenomena dimana seseorang dapat mengontrol mimpinya sendiri dan juga individu sadar bahwa mereka sedang bermimpi.
ADVERTISEMENT
Istilah lucid dream mungkin masih belum banyak dikenal di kalangan Masyarakat. Mungkin Masyarakat di Indonesia menganggap bahwa lucid dream ini bagian dari hal hal yang berbau mistis dan paranormal, namun nyatanya tidak. Fenomena lucid dream ini sudah di teliti dari tahun 1913 yang diperkenalkan oleh psikiater Belanda Frederik Van Eeden.
Penelitian ini menunjukkan bahwa fenomena lucid dream terjadi selama fase tidur REM atau Rapid Eye Movement, yang dimana otak memiliki aktivitas yang sangat tinggi dan sebagian besar mimpi bisa terjadi. Aktivitas gelombang otak yang tinggi ini menciptakan kondisi di mana kita merasa seperti berada di antara tidur dan terjaga. Inilah yang memungkinkan munculnya fenomena mimpi, te rmasuk lucid dream, di mana kita bisa sadar dan mengontrol mimpi kita.
sumber: dokumentasi sendiri
Bagaimana lucid dream bisa terjadi?
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui bahwa kalian sedang lucid dream atau tidak adalah dengan menyadari bahwa perilaku yang sedang dilakukan adalah di dalam sebuah mimpi. Kesadaran ini dipicu oleh aktivitas di dorsolateral prefrontal cortex. dorsolateral prefrontal cortex adalah area otak yang biasanya tidak aktif saat mata dalam keadaan tidur dan yang berperan dalam proses memori
sumber: dokumentasi sendiri
Apakah lucid dream ini masalah keseehatan yang berbahaya dan perlu di waspadai?
Sebuah survey yang dilakukan oleh David Saunders dan tim dalam sebuah meta-analisys tahun 2016, menunjukkan bahwa 55% orang dewasa pernah mengalami lucid dream dan 23% dari orang dewasa mengalami lucid dream secara reguler, yaitu sekali per bulan atau lebih. Fenomena ini memang tidak memiliki dampak negative pada Kesehatan fisik, namun lucid dream ini dapat mempengaruhi keehatan mental seseorang. Bagaimana sih kerja otak saat lucid dream sedang berlangsung?
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, lucid dream terjadi selama fase REM berlangsung yang menyebabkan gelombang otak yang terdeteksi menunjukkan pola yang mirip dengan keadaan terjaga. Saat seseorang sedang mengalami masa tidur REM, gelombang otak kita sedang aktif, hal ini mirip dengan tidur tetapi dengan keadaan terjaga. Pada saat area otak aktif (bagian dorsolateral prefrontal cortex ) dan menyadari adanya mimpi, individu tersebut harus waspada untuk membiarkan mimpi tersebut berlanjut dan harus tetap fokus untuk sadar bahwa mereka sedang bermimpi. Selama mempertahankan keseimbangan ini, amygdala dan parahippocampal cortex sedikit aktif.
Ada gak sih manfaat dari lucid dreams?
Penelitian menunjukkan bahwa lucid dreams memiliki dampak positifnya tersendiri. Salah satu dari manfaat lucid dreams adalah untuk terapi. Kenapa bisa di katakan menjadi terapi? karena mimpi sadar ini bisa untuk mengendalikan mimpi buruk . padahal sebenarnya terapi yang tepat harus bisa mengatasi mimpi buruk yang berulang.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang pernah berbagi pengalaman lucid dream mereka melalui media massa. Salah satunya adalah sebuah situs yang menceritakan bahwa seseorang menggunakan lucid dream sebagai cara untuk melarikan diri dan mencari kebahagiaan yang selama ini belum ia rasakan.
Berikut adalah beberapa dampak positif lainnya:
1. Mengurangi Kecemasan
Salah satu manfaat utama lucid dream adalah kemampuannya untuk mengurangi rasa cemas. Ketika seseorang sadar bahwa mereka sedang bermimpi, mereka memiliki kendali atas alur dan akhir mimpi, yang bisa berfungsi sebagai terapi bagi mereka yang sering mengalami mimpi buruk.
2. Peningkatan Keterampilan Motorik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lucid dream dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik. Dalam mimpi, seseorang bisa berlatih gerakan tertentu yang pada gilirannya dapat memperbaiki kemampuan fisik mereka ketika bangun.
ADVERTISEMENT
3. Stimulasi Kreativitas
Lucid dream juga diyakini sebagai cara untuk merangsang kreativitas. Dalam kondisi ini, pemimpi dapat mengeksplorasi ide-ide baru dan memperoleh wawasan yang mungkin tidak muncul saat terjaga
4. Mengatasi Mimpi Buruk
Dengan kemampuan untuk mengendalikan mimpi, seseorang dapat menghadapi dan merubah elemen yang menakutkan dalam mimpi buruk menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan. Terapi yang menggunakan lucid dream juga telah digunakan untuk membantu orang dengan gangguan tidur dan trauma.
Dampak negatif
1. Energi Terkuras
Lucid dream dapat menghabiskan banyak energi. Meskipun tubuh dalam keadaan tidur, otak dan pikiran tetap aktif selama lucid dream, yang bisa menyebabkan rasa lelah setelah terbangun.
2. Kesulitan Bangun
Orang yang mengalami lucid dream sering merasa kesulitan untuk bangun, bahkan jika ada gangguan seperti suara alarm. Hal ini terjadi karena rasa tidak puas dengan tidur yang dialami selama lucid dream.
ADVERTISEMENT
3. Kesulitan Membedakan Mimpi dan Kenyataan
Fenomena ini dapat menimbulkan derealisasi, di mana seseorang merasa kesulitan untuk membedakan antara mimpi dan kenyataan setelah bangun tidur. Hal ini biasanya disebabkan oleh kelelahan mental yang cukup berat.
4. Kualitas Tidur yang Buruk
Lucid dream dapat mengganggu kualitas tidur secara keseluruhan. Karena otak tetap aktif selama tidur, seseorang bisa merasa lemas dan mengantuk saat bangun.
5. Penurunan Daya Ingat
Jika seseorang terlalu sering mengalami lucid dream, kemampuan otak untuk menyimpan atau mengingat informasi bisa terganggu. Hal ini terjadi karena otak terlalu terstimulasi oleh fantasi yang muncul dalam mimpi.