Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pemanfaatan Limbah Genting sebagai Ornamen Relief Ramah Lingkungan
29 Agustus 2022 17:24 WIB
Tulisan dari MadeYuliasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tanpa memperhatikan situasi di sekitar laki-laki setengah baya itu terfokus dengan alat yang ada di depannya. Sesekali terlihat mengelap keringat yang mulai membasahi dahinya. Tangannya yang lihai memberi isyarat bahwa kegiatan tersebut merupakan mata pencaharian yang setiap hari dia lakukan. Pemandangan yang sama akan terlihat hampir di setiap rumah di sepanjang jalan desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Pejaten itulah nama desa tersebut, merupakan salah satu sentral kerajinan genting yang ada di pulau Bali. Genting Pejaten sangat terkenal di masyarakat Bali, dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat Bali karena kualitasnya yang tidak diragukan. Dalam proses produksi genting, kemungkinan akan mengalami kecacatan atau kerusakan. Kerusakan genting hasil kegagalan proses produksi jika dibiarkan menumpuk akan mengganggu pemandangan sebagai sarang binatang yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Menyikapi hal tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dengan menggandeng UMKM Keramik (UD. Amerta Sedana) berupaya untuk memanfaatkan limbah genting sebagai material agregat geopolimer menjadi ornamen relief ramah lingkungan. Didesain dengan tema tradisional dan modern khas Bali dengan nilai jual tinggi serta mudah dipraktikkan oleh masyarakat.
Menurut penelitian Wiyanto (2017), limbah genting yang dimanfaatkan sebagai agregat kasar dalam pembuatan beton, nilai kuat tekan beton masih memenuhi standar perencanaan kuat tekan beton. Merujuk hasil penelitian tersebut dapat dilakukan inovasi dengan memanfaatkan limbah genting sebagai bahan alternatif material pengganti agregat untuk bahan geopolimer, berupa ornamen relief geopolimer yang ramah lingkungan dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Geopolimer dihasilkan dari reaksi material yang mengandung sejumlah besar silika dan alumina dengan cairan alkali. Pada umumnya diterapkan pada beton yang bebas dari pemakaian semen sebagai pengikatnya. Pembuatan geopolimer juga tidak menghasilkan emisi gas CO2, seperti pada pembuatan semen Portland (Malhotra, 1999). Beton geopolimer juga hemat energi dan ramah lingkungan karena geopolimerisasi hanya memerlukan pemanasan di suhu yang relatif rendah dibanding pembuatan Portland semen.
Pemilihan Molding dan Pembuatan Cetakan
Pertama pemilihan cetakan yang terbuat dari kayu atau gerabah sesuai bentuk yang diinginkan, kedua persiapkan lis positif pembatas cetakan terbuat dari tripleks setinggi 4 cm berbentuk segi empat, ukuran menyesuaikan dengan besar kecilnya cetakan. Ketiga pembuatan cetakan menggunakan bahan Silicon rubber.
ADVERTISEMENT
Menurut Nyoman Sadguna Perekayasa Madya BRIN, pembuatan cetakan menggunakan Silicon rubber cair ditambah zat pengering /katalis (berfungsi untuk memadatkan cetakan), dengan komposisi 1 kg Silicon rubber ditambah bahan katalis sebanyak 100 ml. Proses selanjutnya, meletakkan cetakan di tengah-tengah lis yang terbuat dari tripleks yang sudah dipersiapkan sebelumnya kemudian menuangkan bahan cetakan ke dalam list tersebut dengan ketebalan + 1 cm, ditunggu hingga cetakan kering baru cetakan bisa dilepaskan. Jangan lupa untuk mengolesi permukaan cetakan dengan minyak agar cetakan mudah dilepaskan dari cetakan.
Pembuatan Bahan Relief Geopolimer
Sebelum limbah genting dipergunakan sebagai material agregat geopolimer, menurut Komang Adiputra Perekayasa Madya BRIN berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan : pertama penggilingan limbah genting dengan menggunakan mesin penghancur batu, kedua mengayak limbah genting dengan ayakan, untuk limbah halus 100 mash dan limbah kasar 75 mesh.
ADVERTISEMENT
Ketiga menimbang bahan - bahan yang diperlukan meliputi : soda api (NaOh), fly ash, superplastiser, water glass (Na2SiO3), limbah halus dan limbah kasar. Empat mencampur bahan limbah halus terlebih dahulu dilanjutkan dengan limbah kasar dan fly ash hingga tercampur rata. Selanjutnya, menambahkan masing-masing bahan satu per satu dicampur dan diaduk rata dengan urutan water glass, soda api, dan yang terakhir superplastiser sampai semua bahan tersebut tercampur rata.
Proses Pencetakan Relief Geopolimer berbahan Limbah Genting
Bahan relief geopolimer yang sudah disiapkan dituangkan perlahan ke dalam negatif cetakan silikon rubber, dituang dari satu titik dan biarkan bahan bergerak sendiri merata ke dalam cetakan, cetakan di goyang-goyangkan tujuannya untuk mengeluarkan gelembung udara yang terperangkap di dalam bahan geopolimer sehingga dekorasi relief tidak cacat karena gelembung udara yang terperangkap. Tunggu selama + 3 jam hingga mengeras barulah negatif cetakan bisa di buka.
ADVERTISEMENT
Bila ingin mengetahui lebih jauh tentang proses pemanfaatan limbah untuk pembuatan relief atau karya seni lainnya, dipersilakan mengunjungi kantor BRIN Kawasan Denpasar Selatan untuk berkoordinasi dengan para peneliti dan perekayasa yang memiliki keahlian di bidang keramik seni (yul).