Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengaruh Teman Sebaya dalam Pembentukan Kepribadian dan Emosional Anak
3 November 2024 15:44 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nia Nurcahyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembentukan kepribadian pada anak dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti keluarga, lingkungan sosial, dan juga pergaulan dengan teman sebayanya. Dalam hal ini teman sebaya memiliki peranan penting dalam proses pembentukan kepribadian anak. Interaksi anak dengan teman sebayanya sering kali lebih sering terjadi dibandingkan dengan interaksi anak dengan orang dewasa ataupun dengan guru, sehingga teman sebaya memiliki pengaruh yang lebih dominan dalam proses perkembangan anak terutama dalam aspek tingkah laku dan juga emosionalnya. Menurut Ahmad pada tahun 2009 teman sebaya merupakan salah satu lingkungan sosial yang memainkan peran penting dalam proses perkembangan anak. Dalam kehidupan teman sebaya, terjadi proses sosial di mana mereka saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Perkembangan perilaku sosial pada anak ditandai dengan minat terhadap aktivitas teman-temannya dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok, dan merasa tidak puas jika tidak bersama teman-temannya. Ketika seorang anak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, mereka akan saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Dikutip dari Dian Utami, tahun 2018. Teman sebaya memiliki pengaruh besar dalam membentuk kepribadian dan emosional anak, terlebih lagi dari interaksi yang membantu mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi, kerjasama dan empati. Hal ini memungkinkan anak untuk belajar tentang diri mereka sendiri serta beradaptasi dengan norma sosial dan nilai yang berlaku. Namun, sejauh mana pengaruh teman sebaya dan apa dampaknya terhadap perkembangan kepribadian anak?
ADVERTISEMENT
Peran Teman Sebaya dalam Pembentukan Kepribadian Anak
Teman sebaya adalah sekelompok atau sekumpulan orang yang saling berinteraksi, berhubungan atau bergaul karena memiliki kesamaan dalam beberapa aspek, seperti usia, perkembangan dan cara berfikir, hobi, dan lain-lain. Teman sebaya diibaratkan sebuah cermin bagi anak untuk memahami bagaimana mereka terlihat dan diterima dimata orang lain. Sebuah studi yang dilakukan oleh Hartup pada tahun 1996 mengungkapkan bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya berperan penting dalam mengembangkan keterampilan sosial dan perilaku positif pada anak-anak. Namun peran teman sebaya juga bisa membawa pengaruh yang baik maupun buruk tergantung pada individu menyikapinya serta peranan orang tua.
Menurut pendapat seorang ahli yang bernama Santrok pada tahun 2011 menyatakan bahwa teman sebaya berperan sebagai sahabat, stimulasi, sumber dukungan fisik, sumber dukungan ego, fungsi perbandingan sosial, dan fungsi kasih sayang dalam proses perkembangan sosial anak. Pergaulan dengan teman sebaya dapat mempengaruhi perilaku. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif terjadi Ketika individu bersama teman-teman sebayanya melakukan aktivitas yang bermanfaat seperti membentuk kelompok belajar bersama, tidak membeda-bedakan teman, suka menabung dan patuh pada norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan pengaruh negatif terjadi ketika mereka melanggar norma-norma dan nilai-nilai pada lingkungan.
ADVERTISEMENT
Menurut beberapa ahli seperti Desmita, Piaget, Sullivan, Santrock, dan Semiawan memberikan kontribusi tentang pemahaman bagaimana interaksi dengan teman sebaya dapat memengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek. Kesamaan usia, keakraban, kolaborasi, dan faktor kognitif juga diidentifikasi sebagai salah satu faktor yang memengaruhi teman sebaya. Hubungan anak dengan teman sebaya sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian, dan pengaruh teman sebaya dapat melebihi pengaruh keluarga dalam berbagai hal.
Pengaruh Teman Sebaya dalam Pengembangan Emosional Anak
Teman sebaya tidak hanya memengaruhi pembentukan kepribadian anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan emosionalnya. Anak yang memiliki hubungan emosional yang sehat dengan teman sebayanya cenderung memiliki kestabilan emosional yang lebih baik. Mereka belajar mengenal, memahami, dan mengelola emosi melalui interaksi dengan teman sebayanya. Misalnya, ketika mereka mengalami suatu masalah dengan teman, mereka belajar untuk menyelesaikan dengan cara yang baik dan tidak berkelahi. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kecerdasan emosional.
ADVERTISEMENT
Studi dari Bukowski dan Hoza (1989) menemukan bahwa anak yang memiliki hubungan dekat dengan teman sebayanya cenderung memiliki kecerdasan emosional lebih tinggi terutama dalam aspek empati dan pengelolaan emosi. Mereka lebih mampu mengontrol emosi negative dan memiliki daya tahan emosional yang lebih kuat. Di sisi lain, anak-anak yang tidak memiliki pergaulan dengan teman sebaya cenderung mengalami tekanan emosional besar dan beresiko kesepian yang lebih tinggi, yang dapat menghambat perkembangan emosional mereka.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa teman sebaya dapat memberikan pengaruh yang luar biasa dalam proses perkembangan anak, terutama dalam aspek kepribadian dan emosional mereka. Sebagai orang tua, sudah seharusnya melakukan pengawasan terhadap pergaulan anaknya, agar mereka mendapatkan teman sebaya yang selalu memberikan dampak positif. Dan juga sangat penting bagi orang tua untuk memberikan pengawasan yang bijaksana serta dukungan emosional pada anak agar mereka mampu menghadapi pengaruh negatif dari teman sebayanya. Melalui kombinasi dukungan keluarga dan teman sebaya yang positif, anak dapat berkembang menjadi pribadi yang stabil secara emosional dan kuat secara kepribadian.
ADVERTISEMENT
Disusun oleh: Nia Nurcahyani dan Prof. Dr. Andayani, m.Pd.