NBS Foundation dan YBM PLN Wujudkan Gerakan Pesisir Bermartabat

Pena Pesisir
Komunitas Masyarakat Peduli Pesisir
Konten dari Pengguna
12 Januari 2020 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pena Pesisir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
NBS Foundation dan YBM PLN   Wujudkan Gerakan Pesisir Bermartabat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Niat Baik Sinergi (NBS) Foundation bersama Yayasan Baitul Maal Perusahaan Listrik Negara (YBM PLN) menyelenggarakan acara Talk Show dan Launching “Gerakan Pendidikan Pesisir Bermartabat”, Kamis, 9 Januari 2020 di Cikini, Jakarta Pusat. Kegiatan ini di hadiri oleh tokoh pendidikan pesisir dan mahasiswa Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Talk Show dan Launching “Gerakan Pendidikan Pesisir Bermartabat” menghadirkan 4 pembicara, yakni Halwani selaku CEO NBS Foundation, Salman Al Farisi selaku Deputi Direktur YBM PLN, Karto Nuryana - tokoh pendidikan pesisir – kepala sekolah DTA Baiturrohman Karawang, dan Rizkison selaku Founder Taman Baca Smooth.
Dalam acara tersebut Halwani memperkenalkan NBS Foundation yang merupakan lembaga yang fokus pada pemberdayaan masyarakat pesisir.
“Niat Baik Sinergi Foundation, lembaga yang fokus pada pemberdayaan masyarakat pesisir. Sebagaimana kita ketahui bahwa 25% angka kemiskinan nasional berada di pesisir Indonesia,” papar Halwani.
Halwani juga mengajak semua pihak untuk menjadikan daerah pesisir sebagai objek prioritas bantuan pendidikan. Mendesain solusi bersama agar bisa diimplementasikan dalam sebuah gerakan sinergis untuk menjawab tantangan pendidikan di pesisir.
ADVERTISEMENT
Salman Al Farisi sebagai Deputi Direktur YBM PLN menjelaskan tujuannya berkolaborasi dengan NBS Foundation untuk memberdayakan pesisir Indonesia,
“Kami sebagai lembaga pengelola zakat, infak, wakaf, dan sedekah dari karyawan PLN ingin memperluas dampak pada program-program pemberdayaan pesisir yang sudah kami jalankan sebelumnya. Kami sadar bahwa sebuah program ukuran keberhasilannya bukan hanya sekedar tersalurkan, tapi bagaimana bisa menjadi stimulus untuk melibatkan berbagai pihak agar berkontribusi. Maka dari dari itu kita menginisiasi sebuah gerakan, dalam wujud gerakan pesisir bermartabat,” jelas Salman.
Dalam acara ini pula, hadir tokoh pejuang pendidikan pesisir, Karto Nuryana yang menceritkana bagaimana kondisi pendidikan di desanya dan apa saja yang telah ia lakukan,
“Sudah lima tahun, madrasah DTA Baiturrohman di Dusun Praubosok, Desa Muara Baru, Kabupaten Karwang, tidak memiliki ruang belajar sendiri. Murid-murid selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kadang belajar di rumah saya, kadang menumpang di gedung sekolah SD, itu pun kalau dipinjamkan,” ungkap Pak Karto.
ADVERTISEMENT
Madrasah tersebut menampung anak-anak nelayan. Banyak diantara mereka merupakan anak yatim dan dhuafa. Banyak Anak-anak nelayan yang tidak mau melanjutkan sekolah karena keterbatasan ekonomi orang tuanya, mereka lebih memilih melaut dan kerja serabutan hanya untuk sesuap nasi. Pak Karto bersama 4 orang guru lainnya pantang menyerah untuk tetap mengajar dengan kondisi seadaanya.
Potret pendidikan di Kampung Nelayan Praubosok, Karawang, hanya salah satu dari gambaran nasional tentang problematika pendidikan di pesisir Indonesia. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa 25% penyumbang angka kemiskinan nasional ada di pesisir, salah satu penyebab utamnya adalah keterbelakangan pendidikan.
Rizkison selaku Founder Taman Baca Smooth menjelaskan bahwa seharusnya potensi maritim yang kaya tidak menjadikan daerah pesisir Indonesia tertinggal, asalkan bisa dikelola dengan baik. Salah satu solusinya adalah dengan membiasakan anak-anak membaca dan membentuk kurikulum pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu langkah kongkrit, NBS Foundation dan YBM PLN bekerjsama untuk memajukan pendidikan pesisir dengan memberikan bantuan berupa pembangunan gedung sekolah di Karawang, serta pendirian 7 perpustakaan pesisir yang tersebar di daerah Karawang, Madura, dan Pulau Seribu.