Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Peran Teknologi dalam Transformasi Industri Keuangan
21 Oktober 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 10 menitTulisan dari Nice Agustin Ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teknologi telah menjadi pendorong utama perubahan di berbagai sektor industri terutama dalam sektor keuangan. Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi terkini telah mengubah cara lembaga keuangan beroperasi, menyediakan layanan, dan berinteraksi dengan konsumen. Transformasi ini bukan hanya sebatas penggunaan perangkat lunak atau perangkat keras, tetapi melibatkan perubahan mendasar dalam model bisnis dan pendekatan terhadap inovasi.
ADVERTISEMENT
Penggunaan teknologi dalam sektor keuangan seperti Blockchain, kecerdasan buatan, dan keuangan digital adalah beberapa contoh teknologi terkini yang telah menggeser paradigma tradisional dan membawa dampak positif dalam dunia keuangan, membantu efisiensi operasional dan meningkatkan kenyamanan pengguna dalam menggunakan layanan.
Inovasi Transformasi Teknologi di Sektor Keuangan
Berikut beberapa inovasi terkini yang memainkan peran sentral dalam mengubah transformasi industri keuangan mencakup:
Fintech
Fintech, atau singkatan dari financial technology merupakan inovasi teknologi yang ditujukan untuk melengkapi dan mempermudah transaksi keuangan di masyarakat dalam menghadirkan layanan finansial secara efektif dan efisien serta mempermudah pengguna dalam melakukan segala aktivitas transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) “Fintech memiliki pengertian bahwa fintech adalah sebuah inovasi industri jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi. Produk fintech biasanya berupa suatu sistem yang dibangun guna menjalankan mekanisme transaksi keuangan yang spesifik”
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri adopsi Teknologi Fintech, memiliki perkembangan yang signifikan dan konsisten di setiap tahunnya, sebagaimana menurut laporan dari United Overseas Bank (UOB), PwC, dan Singapore Fintech Association (SFA) yang menyatakan bahwa pada tahun 2017, Indonesia mencatatkan adanya 440 perusahaan fintech. Angka ini kemudian melonjak 32,5% menjadi 583 perusahaan pada tahun 2018 dan terus berlanjut hingga mencapai 691 pada tahun 2019 serta 758 pada tahun 2020. Kemudian, pada update per September 2021, angkanya kembali naik sebesar 3,56%, mencapai total 785 perusahaan fintech.
Penggunaan Teknologi Fintech, memberikan manfaat bagi perusahaan untuk dapat membantu dalam memperkuat efisiensi operasional melalui otomatisasi proses bisnis, menyelaraskan perubahan dengan biaya administratif yang lebih rendah dan peningkatan produktivitas dan pengelolaan risiko yang dapat semakin ditingkatkan melalui pemanfaatan algoritma cerdas, memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam hal pemberian kredit, investasi, dan operasional.
ADVERTISEMENT
Kemudian dari sisi konsumen sendiri, teknologi Fintech memberikan manfaat untuk dapat memberikan kenyamanan akses yang mudah dan cepat ke layanan keuangan tanpa batasan geografis atau waktu, transparansi yang lebih besar, dengan akses real-time terhadap informasi keuangan, menciptakan pilihan investasi yang lebih diversifikasi melalui platform robo-advisors dan investasi peer-to-peer, memberikan peluang bagi konsumen untuk mengelola portofolio mereka dengan lebih efisien. Serta proses pengajuan kredit yang lebih efektif.
Adapun jenis-jenis dari fintech sendiri yaitu
1. Pembayaran dan Transfer Uang:
2. Pinjaman dan Pembiayaan:
Peer-to-Peer Lending (P2P): LendingClub, Prosper, Funding Circle.
3. Manajemen Investasi:
ADVERTISEMENT
4. Asuransi Teknologi (Insurtech):
5. Keamanan Keuangan:
Blockchain
Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan mempertahankan catatan transaksi digital yang aman, terdesentralisasi, dan terverifikasi. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima aset digital dengan cepat dan aman tanpa melalui pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan lainnya menjadi sebuah inovasi yang mengubah berbagai sektor industri.
Dalam beberapa tahun terakhir, tanpa di sadari banyak sekali perubahan besar dalam cara kita melakukan transaksi keuangan, mengelola logistik, dan bahkan tata kelola administrasi publik. Keunggulan utama dari blockchain disini adalah dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi melalui enkripsi dan struktur terdesentralisasi, yang telah mengubah pandangan kita terhadap keamanan data secara fundamental. kemudian, Konsep kontrak cerdas, yang memungkinkan pelaksanaan otomatis dari perjanjian tanpa perlu keterlibatan perantara, membuka pintu lebar untuk pengembangan aplikasi terdesentralisasi yang inovatif.
ADVERTISEMENT
Efisiensi operasional semakin meningkat dengan adanya proses transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah, sementara mata uang digital dan proyek-proyek DeFi memberikan alternatif baru yang menarik dalam ranah sistem finansial. Dengan perkembangan secara global yang terus memilik banyak peminat teknologi blockchain terus mengukir peranannya sebagai kekuatan inovatif, membawa dampak yang signifikan dan membuka peluang baru praktis bagi masa depan.
Berikut merupakan jenis-jenis Blockchain :
1. Cryptocurrency Exchanges
Cryptocurrency exchanges adalah platform online tempat pengguna dapat melakukan transaksi pembelian, penjualan, dan menukar berbagai jenis mata uang kripto. Beberapa exchange bersifat sentral, dioperasikan oleh perusahaan, sementara yang lain bersifat terdesentralisasi, dijalankan oleh smart contracts.
Manfaat :
ADVERTISEMENT
2. Blockchain Wallets
Blockchain wallets adalah sebuah aplikasi dan software yang memungkinkan pengguna untuk dapat menyimpan, mengirim, dan menerima aset Krypto untuk menyimpan aset tersebut secara aman dan dapat melindungi dari adanya .
Manfaat:
3. Non-Fungible Tokens (NFT) Platforms
NFT platforms adalah platform yang memungkinkan sebuah perdagangan, dan penjualan token digital yang mewakili aset unik seperti seni digital atau properti virtual. NFT platform ini berguna untuk membantu mendukung seniman dan pencipta dalam menjual karya mereka secara langsung dan mendapatkan hak cipta atas karya yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Artificial Intelligence (AI)
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan sistem komputer atau program perangkat lunak yang dapat melakukan tugas-tugas yang memerlukan kecerdasan manusia. Tujuan utama dari AI adalah menciptakan mesin atau program komputer yang dapat belajar, beradaptasi, dan melakukan tugas-tugas dengan kemampuan serupa manusia.
Tidak dapat disangkal perkembangan tersebut telah membawa kemajuan AI untuk memberikan manfaat substansial di berbagai sektor. Menurut data laporan Goldman Sachs sebuah perusahaan jasa keuangan mengatakan bahwa setidaknya ada 300 juta pekerjaan yang sudah dilakukan penyesuaian dengan bantuan Ai yaitu 46% pekerjaan kantor dan administrasi, 37% profesi arsitektur dan teknik, 36% sektor kehidupan fisika dan ilmu sosial, dan terakhir 35% profesi operasi bisnis dan keuangan.
ADVERTISEMENT
Pentingnya AI juga mencuat dalam dunia bisnis, di mana optimasi proses bisnis dan keamanan siber menjadi fokus utama. Namun, seiring dengan semua inovasi dan kemudahan yang dibawa AI, penting untuk tetap waspada terhadap tantangan etika yang muncul. Pertanyaan tentang privasi data dan pengambilan keputusan yang adil menjadi titik perhatian yang harus diatasi dengan bijaksana. Dalam konteks pribadi, saya sendiri telah merasakan dampak positif AI melalui assisten virtual yang membantu mengatur jadwal dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan preferensi saya. Meskipun teknologi ini membantu mempermudah hidup kita, kita juga perlu mempertimbangkan dampaknya pada pekerjaan manusia dan memastikan bahwa kemajuan teknologi menciptakan masyarakat yang inklusif.
berikut merupakan jenis-jenis Ai dalam inklusi keuangan :
ADVERTISEMENT
1. Chatbot Layanan Keuangan
Chatbot layanan keuangan adalah program komputer yang dirancang untuk berinteraksi dengan pengguna melalui chat atau pesan teks. Dalam konteks inklusi keuangan, chatbot ini memberikan informasi tentang produk dan layanan keuangan, menjawab pertanyaan, dan memberikan panduan terkait keputusan keuangan. Manfaat dari layanan jenis Ai ini adalah untuk meningkatkan aksesibilitas informasi keuangan, terutama bagi mereka yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang terminologi keuangan atau memerlukan bantuan cepat.
2. Plaform P2P Lending Berbasis AI:
Platform peer-to-peer (P2P) lending berbasis AI menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk menilai risiko kredit para peminjam. Algoritma ini menganalisis berbagai data, termasuk data keuangan digital, untuk memfasilitasi pemberian pinjaman kepada individu yang mungkin tidak memiliki sejarah kredit tradisional. Manfaat dari Produk ini adalah untuk membantu memperluas akses ke kredit, terutama bagi mereka yang diabaikan oleh lembaga keuangan tradisional, dengan memanfaatkan informasi keuangan digital mereka.
ADVERTISEMENT
3. Aplikasi Perencana Keuangan Personal:
Aplikasi perencana keuangan personal menggunakan AI untuk menganalisis perilaku keuangan dan kebiasaan pengguna. Berdasarkan analisis tersebut, aplikasi memberikan saran perencanaan keuangan yang personal dan membantu pengguna mencapai tujuan finansial mereka. Manfaat dari produk ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pengguna tentang kondisi keuangan mereka, menyediakan panduan personal, dan mendukung pengelolaan keuangan yang lebih baik.
4. Sistem Keamanan Transaksi Finansial:
Sistem keamanan transaksi finansial berbasis AI dirancang untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dalam transaksi digital. Ini mencakup pemantauan pola pengguna dan analisis perilaku transaksi untuk mengidentifikasi potensi penipuan atau kegiatan ilegal. Produk ini memberikan manfaat untuk melindungi pengguna dari risiko keamanan terkait transaksi digital, membantu mempertahankan integritas keuangan mereka.
ADVERTISEMENT
5. Aplikasi Analisis Kredit untuk Usaha Kecil:
Aplikasi analisis kredit untuk usaha kecil menggunakan AI untuk menilai risiko kredit bagi pemilik usaha kecil. Analisis ini mencakup evaluasi sejumlah faktor, termasuk kinerja bisnis dan data keuangan digital. Produk ini memberikan manfaat untuk memberikan akses lebih mudah ke modal bagi pemilik usaha kecil yang mungkin tidak memiliki sejarah kredit tradisional yang kuat.
Internet of Things (IoT)
IoT, atau Internet of Things, merujuk pada jaringan perangkat fisik yang terhubung melalui internet, mampu mengumpulkan dan bertukar data. Dalam konteks sektor keuangan, IoT membuka pintu untuk transformasi fundamental dengan memperkenalkan konektivitas yang lebih luas antara perangkat, sensor, dan sistem keuangan.
ADVERTISEMENT
Perkembangan IoT di sektor keuangan mencakup integrasi sensor pada berbagai perangkat dan infrastruktur keuangan. Mulai dari ATM yang cerdas hingga pemantauan real-time atas transaksi keuangan, IoT memberikan kemampuan untuk mengumpulkan data secara cepat dan akurat. Perkembangan ini menciptakan ekosistem keuangan yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan pasar.
Manfaat utama IoT dalam sektor keuangan adalah peningkatan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan yang ditingkatkan. Dengan data yang diperoleh dari perangkat terhubung, lembaga keuangan dapat melakukan analisis yang lebih mendalam, memahami perilaku konsumen, dan memberikan layanan yang lebih personal. Selain itu, penggunaan sensor dan perangkat IoT juga membantu dalam pemantauan keamanan dan deteksi dini terhadap aktivitas mencurigakan.
Jenis-Jenis IoT dalam Sektor Keuangan:
ADVERTISEMENT
1. Sensor Pembayaran
Sensor pembayaran menggunakan teknologi RFID pada kartu, memungkinkan transaksi nirkontak yang cepat dan efisien. Ini tidak hanya meningkatkan kecepatan proses pembayaran, tetapi juga memberikan kenyamanan kepada pengguna dengan mengurangi kontak fisik selama transaksi.
2. ATM Cerdas
ATM cerdas, dilengkapi dengan sensor dan teknologi IoT, meningkatkan pengalaman pengguna. Sensor mendeteksi kebutuhan pengguna dan menyediakan opsi transaksi yang sesuai, sementara layar sentuh dan analisis data memastikan interaksi yang lebih personal. Hal ini tidak hanya mempercepat transaksi, tetapi juga mengurangi masalah teknis yang mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT
3. Monitoring Pembiayaan Melalui Sensor
Sensor IoT pada aset yang dibiayai (kendaraan, peralatan bisnis) memberikan pemantauan real-time. Informasi yang dikumpulkan membantu meningkatkan pemahaman risiko dan efisiensi dalam pembiayaan dengan memberikan data terkait penggunaan dan kondisi aset.
4. Rantai Pasokan Terhubung
IoT menghubungkan rantai pasokan keuangan dengan menggunakan sensor pada produk atau komponen. Ini memberikan visibilitas real-time dalam seluruh rantai pasokan, meningkatkan efisiensi dan memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat berdasarkan data yang terus diperbarui.