Konten dari Pengguna

Teknologi AI: Alat Pendorong Peradaban Menuju Manusia Cerdas

Nice Agustin Ahmad
Mahasiswa Akuntansi, Penulis, Berbagi Informasi Wawasan tentang Ekonomi, Akuntansi, dan Topik Terkait. Bergabunglah dalam perjalanan saya untuk memperluas pengetahuan ekonomi dan menyebarluaskan informasi yang berharga.
14 Oktober 2023 13:50 WIB
·
waktu baca 10 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nice Agustin Ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teknologi AI : Alat Pendorong Peradaban Menuju Manusia Cerdas.
ADVERTISEMENT

Mengapa AI begitu Menakutkan?

Penurunan populasi masyarakat dengan tingginya angka lansia di atas 65 tahun mengurangi kemampuan produktivitas kerja dan berpotensi menurunkan perekonomian negara yang membuat Jepang secara cepat beranjak terlebih dahulu dan menyuarakan konsep Society 5.0 di tahun 2017 pada pameran CeBIT yang diselenggarakan di Jerman Kemudian pada tahun 2019 konsep tersebut kembali disuarakan oleh perdana menteri Jepang Shinzo Abe dalam pertemuan tahunan Word Economic Forum di Davos, Swiss yang menerangkan lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan konsep Society 5.0.
Konsep revolusi Society 5.0 adalah konsep yang menerangkan tentang kegiatan masyarakat yang mengintegrasikan dua komponen yang berpusat pada manusia (human-centred) dan berbasis teknologi (technology based). Secara Fundamental konsep revolusi Society 5.0 tersebut dapat dijelaskan sebagai sebuah perubahan tindakan manusia sedari cara mereka hidup, bekerja dan bersosialisasi melalui pengembangan serta penggabungan Internet of Things, Big data, dan Artificial Intelligence yang diorientasikan untuk membantu kehidupan manusia agar lebih baik.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi terhadap revolusi kehidupan tentunya akan memberikan perubahan terhadap segala segi bidang industri di dunia. Perubahan pada era revolusi Society 5.0 memang adanya dan hampir dirasakan oleh setiap bidang industri dan berdampak pada hampir sebagian profesi manusia terhadap posisi kariernya yang di perkirakan akan tergantikan oleh kecerdasan buatan atau yang disebut dengan AI (Artificial Intelligence) atas perkembangan teknologi di era revolusi Society 5.0.
Dalam laporan Goldman Sachs sebuah perusahaan jasa keuangan mengatakan bahwa setidaknya ada 300 juta pekerjaan akan terpengaruh oleh adanya penggunaan AI pada kinerja perusahaan. Pekerjaan yang terpengaruh dan atau tergantikan seutuhnya dengan adanya AI diantarainya 46% pekerjaan kantor dan administrasi, 37% profesi arsitektur dan teknik, 36% sektor kehidupan fisika dan ilmu sosial, dan terakhir 35% profesi operasi bisnis dan keuangan. Dalam pengadopsian program AI menurut Goldman Sachs akan memberikan dampak kinerja perusahaan dengan mendorong peningkatan PDB global sebesar 7% (atau hampir $7 triliun) dan meningkatkan pertumbuhan produktivitas sebesar 1,5 poin persentase selama periode 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature berjudul “Stop talking about tomorrow’s AI doomsday when AI poses risks today” mengatakan tentang bahaya AI bagi kehidupan manusia akan menjadi sebuah kiamat untuk mematikan kepunahan peradaban. Perdebatan dari banyaknya ahli tentang dominasi AI di dunia nyata nantinya, akan memicu persaingan antar negara untuk mengambil banyak manfaat dan mengendalikan AI sebagai sebuah senjata untuk melemahkan pola industri seperti risiko peningkatan teknologi militer bertenaga AI yang menjadi akhir kiamat bagi kehidupan, Maraknya kejahatan dunia maya yang akan berdampak secara nyata, kebohongan hukum yang merusak kepercayaan manusia terhadap banyaknya informasi, memanipulasi data atas tunjangan kesehatan, perawatan medis serta asuransi yang merugikan banyak orang, dan potensi hilangnya lapangan pekerjaan di setiap bidang industri yang tergantikan oleh AI secara otomatis.
ADVERTISEMENT
Dan baru-baru ini sebuah pernyataan yang dikemukakan oleh Geoffrey Hinton bapak kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) mengatakan bahwa AI merupakan semacam skenario mimpi buruk yang akan mengaburkan pandangan manusia terhadap kebenaran dan kebohongan dengan sistem generatif AI yang menciptakan sebuah foto, video, dan teks yang dapat disalahgunakan oleh pihak mana pun dan merugikan pihak lainnya. lebih lanjut, skenario buruk lainnya yang akan berdampak pada kehidupan manusia adalah kepintaran AI yang melampaui kemampuan manusia dalam jangka waktu dekat dan tentunya hal tersebut akan berakibat fatal pada perubahan segala aktivitas dunia serta terganggunya perkembangan pola industri dunia.

Awal Mula Kemunculan AI dan Perananya dalam kehidupan manusia

Manusia bisa dikatakan sebagai seorang makhluk superior dengan kecerdasan luar biasa diantara makhluk lainnya, mereka memiliki beberapa jenis kecerdasan yang digunakan untuk menyempurnakan peradaban dengan sebaik-baiknya. Beberapa jenis kecerdasan manusia diantarainya seperti kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang visual (spasial), kecerdasan kinestesis badani, kecerdasan musikal, kecerdasan antar pribadi, dan kecerdasan intra pribadi, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensialis.
ADVERTISEMENT
Selama beabad-abad lamanya manusia terus mengembangkan ilmu pengetahuan dengan kecerdasannya untuk memudahkan kehidupan, mereka membangun peradaban dengan maju hingga sampai pada era revolusi Society 5.0 yang telah resmi berlangsung pada 21 Januari 2019. Indonesia sendiri masih berbenah dan masih dalam tahap era revolusi industri 4.0 walaupun dalam keadaannya era revolusi Industry 4.0 dan Society 5.0 tidak memiliki perbedaan signifikan namun negara-negara maju terutama negara jepang yang menjadi pelopor terciptanya Society 5.0 kini telah beranjak ke era tersebut dan memanfaatkan teknologi AI secara maksimal.
Komponen teknologi AI (Artificial Intelligence) adalah sebuah sistem kecerdasan buatan yang dibuat oleh manusia dan dirancang menggunakan software dan hardware, dengan tujuan kompleks agar teknologi tersebut dapat digunakan secara digital ataupun fisik tergantung penempatan keadaan lingkungan saat digunakan melalui akuisisi data, menafsirkan data terstruktur atau tidak terstruktur yang dikumpulkan menjadi satu, lalu dilakukannya penalaran pada pengetahuan, memproses informasi yang berasal dari data yang diinginkan oleh pengguna dan memutuskan tindakan terbaik atas perintah yang diberikan untuk mencapai tujuan akhir berupa hasil.
ADVERTISEMENT
Kehadiran AI yang dikatakan banyak pakar didunia memiliki potensi buruk atas perkembangannya tentunya tak 100% akurat, karena manusia memiliki potensi yang lebih besar ketimbang teknologi itu sendiri. Kita hanya perlu tahu bagaimana cara mengendalikan teknologi AI dengan kemampuan yang dimiliki agar teknologi tersebut mampu memberikan lebih banyak keuntungan bagi kita. AI memiliki potensi yang lebih besar dengan sifat mereka yang cepat, ringkas, mudah, dan praktis. Hal itulah yang menjadi peluang bagi kita agar dapat mempermudah banyak pekerjaan, dengan cara memanfaatkan peluang yang ada.
Seperti contoh dimana manusia melakukan kerugian terhadap alam dengan terus melakukan pembuangan sampah sembarang, pembangunan liar, tidak adanya kepedulian dan penebangan pohon secara liar yang menjadikan meluapnya permukaan air yang menyebabkan banjir dan berakibat merugikan banyak pihak. Itulah salah satu ancaman yang ditimbulkan oleh manusia mereka mengira itu merupakan bencana yang disebabkan oleh alam, namun nyatanya itu semua adalah ulah yang disebabkan oleh mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Manusia merupakan ancaman terbesar bagi diri kita sendiri secara sadar ataupun tidak sadar. Mereka membuat segala hal pembaruan, penyelesaian dan penciptaan hal-hal baru dengan kecerdasan superior mereka yang memiliki akal, ego, perasa, moral, ambisi dan nafsu yang tinggi. Oleh karenanya kita tidak perlu takut dengan adanya ancaman AI dan perkembangan teknologi yang terus di sempurnakan tersebut, kita hanya perlu untuk ikut bergerak maju dan mengikuti perkembangan karena lambat laun kita akan mampu menghadapi situasi saat ini.

Pemanfaatan teknologi AI

Untuk dapat maju menghadapi situasi perkembangan AI yang semakin meningkat maka kita dapat menerapkan cara berikut untuk menjadi manusia cerdas dalam memanfaatkan teknologi AI, yaitu
1. Menambah Wawasan Melalui Membaca
Di era yang telah melesat jauh dan berkembang secara cepat, kemampuan membaca adalah salah satu kemampuan yang masih harus dimiliki oleh setiap individu manusia yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan lebih mendalam mengenai berbagai topik di dunia ini. Dengan membaca sebuah buku, artikel, atau sumber daya lainnya kita dapat mengetahui banyak informasi, memperluas pemahaman, mempelajari pandangan berbeda, dan mengembangkan pola pikir kritis. Cara ini merupakan langkah terbaik agar kita tidak tertinggal dan terancam dari potensi perkembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
2. Belajar Memahami Dan Beradaptasi Perubahan dan Perkembangan Teknologi
Kemudian cara lain untuk dapat menjadi manusia cerdas adalah dengan tidak lelah untuk terus belajar dan mulailah beradaptasi dengan perubahan jaman yang terus berkembang. Tak ada yang dapat menghentikan perkembangan terhadap kehidupan walaupun mereka terhenti itu hanya lajunya saja yang melambat maka untuk dapat menyeimbangkan perkembangan kehidupan yang berjalan, sejatinya kita pun harus ikut berada dalam arus tersebut agar posisi kehidupan kita saat ini tidak tergantikan atau terhapus. Cara ini juga membantu kita untuk tidak mudah tertipu dengan segala bentuk kejahatan yang tercipta atas potensi teknologi AI dan mengetahui kebenaran-kebenaran yang ada.
3. Belajar Mengenai Dasar-dasar AI
Seberapa payah kita dalam menggunakan teknologi atau payah untuk dapat bisa menggarap lebih dalam dengan belajar dan membaca maka dasar-dasar AI adalah kunci agar kita tetap berjalan maju mengikuti perkembangan. Potensi AI yang seterusnya akan mendampingi kita di masa depan menjadi hal yang wajib kita pelajari walaupun hanya sekedar dasar-dasarnya saja, hal ini berguna agar nantinya kita dapat menggunakan teknologi-teknologi AI secara maksimal dan lebih efektif. Beberapa rekomendasi dasar yang harus di pelajari berupa konsep kecerdasan buatan, machine learning, neural network, deep learning, pengolahan bahasa alami, algoritma klasifikasi dan regresi, unsupervised learning, reinforcement learning, pengolahan citra, sumber daya online, aplikasi praktis AI, dan matematika dasar berupa statistika.
ADVERTISEMENT
4. Kolaborasi Dan Manfaatkan AI Secara Maksimal
Lakukanlah kolaborasi dengan melibatkan penggunaan sistem AI untuk membantu memaksimalkan analisis data, pengambilan keputusan, mengurangi kekeliruan dalam kesalahan pencatatan dan tugas-tugas penting lainnya yang dapat memberikan efisiensi waktu pengerjaan. Namun, perlu diingat penggunaan AI tersebut bukan berarti dapat menggantikan peranan manusia seutuhnya, peranan kita disini masih dibutuhkan dalam setiap jawaban yang diberikan oleh AI untuk kemudian dapat kembali di saring kebenarannya. AI bukanlah teknologi yang begitu sempurna mereka terkadang memberikan kesalahan dalam penanganannya, informasi yang kurang tepat, tidak sesuai dan kesalahan teknis lainnya. Bertindaklah bahwa anda adalah seorang pengemudi yang menjalankan kendaraan bukan menjadi pengemudi yang dijalankan oleh kendaraan.
5. Ikuti Perkembangan Dunia Tentang Teknologi dan Dunia Industri
ADVERTISEMENT
Lingkup media sosial serta informasi yang sering kita lihat sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan kita. Oleh karenanya, ikutilah lingkup perkembangan dunia teknologi dan dunia industri yang kedepannya akan sangat berguna bagi diri kita sendiri untuk tetap relevan dengan perkembangan kehidupan serta industri yang terus berubah.
6. Terus Kembangkan Dan Gali Potensi Diri Lebih Besar
Akan ada banyak potensi pekerjaan baru di masa depan nantinya, atas perkembangan teknologi AI. Oleh sebab itu, kembangkan dan Gali potensi yang dimiliki sebesar-besarnya agar menjadi ahli dalam bidang yang diinginkan. Ketika seseorang menjadi ahli dan menyukai pekerjaan yang dimiliki maka banyak peluang yang dapat terlihat oleh diri sendiri maupun orang lain serta menjadi peluang bagi kita untuk terus maju dan tak terbebani dengan apa yang sedang dilakukan. Temukanlah potensi diri anda melalui identifikasi potensi diri, mengejar minat dan ambisi baru, mengombinasikan hard skill dan soft skill, mengembangkan daya pikir tidak cepat putus asa dan mencari peluang untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi dan profesional.
ADVERTISEMENT
7. Jaga Keseimbangan Dengan Memperhatikan Etika Hidup
Perkembangan teknologi yang terus berkembang haruslah dibarengi dengan adanya etika untuk menyeimbangkan peradaban. Teknologi tak akan lebih canggih tanpa adanya etika. Etika yang berkenaan terhadap teknologi yang harus di pegang oleh setiap individu manusia terhadap perkembangan teknologi AI haruslah berkenaan tentang : (1) Tidak menimbulkan dampak sosial kepada para pengguna, (2) memperhatikan moral serta nilai-nilai religius agama (3) memberikan dampak positif dalam penggunaannya (4) Melindungi serta menjaga kerahasiaan data para pengguna.
8. Membagikan Ilmu dan Pengalaman yang dimiliki
Membagikan ilmu dan pengalaman yang dimiliki sangalah berguna untuk mempertajam fungsi otak dalam mengingat suatu hal dan memberi dampak positif bagi masyarakat. Berpartisipasilah untuk dapat menjadi bagian dalam dari pembangunan manusia cerdas dengan melakukan sharing ilmu, mengajar, dan berdiskusi terhadap perkembangan jaman dan informasi untuk mempelajari tentang teknologi AI.
ADVERTISEMENT
9. Berusahalah Lebih Pintar Dari Teknologi Dan Manusia Lain
Manusia merupakan makhluk unik yang memiliki kecerdasan serta pemikiran yang tak dapat diprediksi oleh orang lain, mereka berbeda dari komputer yang tak memiliki emosi, kreativitas, perasaan, humor, interaksi dan ego tinggi yang dimiliki oleh manusia. Maka teruslah kembangkan kemampuan, wawasan informasi dan sudut pandang yang dimiliki agar dapat relevan, memiliki daya saing yang tinggi dan tidak diperbudak oleh orang lain dengan kebohongan-kebohongan yang akan muncul nanti di masa depan. Ingat potensi ancaman AI akan terjadi ketika manusia itu sendiri yang memulai dengan ego dan kecerdasannya Hari ini bisa saja manusia menemukan cara gila untuk dapat membuat penelitian membuat sebuah negara bak dongeng yang dapat melayang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh teknologi yang terlebih dahulu memerlukan penalaran awal oleh otak manusia secara nyata untuk mendapatkan hal baru, pengetahuan baru, ide terbaru yang membuat mereka lebih mengembangkannya. Jadi berusalah lebih pintar dari orang lain untuk menyelamatkan kehidupan sendiri dan hajat orang banyak.
ADVERTISEMENT