Anggaran Trump Disetujui, Wall Street Kembali Cetak Rekor

23 Oktober 2017 6:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bursa Efek Amerika di Wall Street. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bursa Efek Amerika di Wall Street. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasar saham Wall Street mencapai rekor tertingginya pada penutupan perdagangan pekan lalu. Saham S&P 500 mencatatkan kenaikan setelah senat AS menyetujui anggaran Pemerintahan Donald Trump dan berharap agar rencana pemotongan pajak dapat dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Persetujuan Senat AS tersebut membuka jalan bagi Partai Republik untuk mengejar paket pemotongan pajak tanpa dukungan Demokrat.
"Ini hanya reaksi terhadap pemikiran bahwa mungkin saja ada sesuatu yang lebih baik melaui reformasi pajak," ujar Manajer Portfolio Kingsview Asset Management, Paul Nolte, seperti dilansir Reuters, Senin (23/10).
Pada penutupan perdagangan Jumat (20/10) waktu AS, saham General Electric (GE.N) membalikkan penurunan awal 6,3% menjadi berakhir 1,1%. Sementara indeks industri S&P (SPLRCI) juga berakhir naik 1,1%.
Saham keuangan S&P (SPSY) yang diharapkan mendapat manfaat dari kebijakan yang diajukan pemerintah, naik 1,2% dan komponennya termasuk di antara pemain yang terbaik. Indeks Russell 2000 naik 0,5%. Perusahaan-perusahaan kecil cenderung mendapat dorongan dari reformasi pajak.
ADVERTISEMENT
Saham Dow Jones Industrial AverageĀ (DJI) naik 165,59 poin atau 0,71% berakhir di level 23.328,63. Sementara saham S&P 500 (SPX) naik 13,11 poin atau 0,51% ke 2.575,21 dan Nasdaq Compsite (IXIC) juga naik 23,99 poin atau 0,36% ke level 6.629,05.
Ketiga indeks tersebut mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa, memperpanjang rekor baru-baru ini. Selain itu, Dow, yang menembus di atas 23.000 minggu ini. Dalam sepekan, Dow naik 2%, Nasdaq naik 0,4%, dan S&P naik 0,9%
Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS selama pekan lalu, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 5,9 miliar harian selama 20 hari perdagangan terakhir.