Konten dari Pengguna

Bahaya Risiko Pengelasan : Mahasiswa KKN Undip Tim II Bagikan APD di Bengkel Las

Nicholas Saputra Ambarita
Saya Nicholas Saputra Ambarita Mahasiswa Universitas Diponegoro sedang melakukan Kerja Kuliah Nyata di Desa Sidorejo, Kec. Tirto Kabupaten Pekalongan
18 Agustus 2024 1:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nicholas Saputra Ambarita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pekalongan (29/07/2024) - Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Perkapalan telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidorejo.
ADVERTISEMENT
Sidorejo, Kec. Tirto, Kab. Pekalongan (29/07/2024) – Pengelasan terus berkembang seiring waktu, begitu pula dengan risikonya. Kecelakaan kerja bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah kelalaian dari welder atau tukang las. Oleh karena itu, kesadaran para welder untuk selalu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dengan standar dan prosedur sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Saat melaksanakan KKN di Desa Sidorejo, Mahasiswa KKN UNDIP Tim II melakukan survei untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang dimiliki oleh desa tersebut. Dalam proses survei, mereka menemukan bahwa salah satu potensi yang dapat dikembangkan di Desa Sidorejo adalah keberadaan bengkel las. Melihat hal ini, salah satu anggota tim, Nicholas Saputra Ambarita , memutuskan untuk mengunjungi bengkel las tersebut dan berinteraksi langsung dengan welder disana.
ADVERTISEMENT
Dalam perbincangannya dengan welder di bengkel tersebut, terungkap bahwa mereka telah mempelajari teknik pengelasan secara otodidak. Tanpa melalui pelatihan formal atau mendapatkan sertifikasi resmi,. Meskipun begitu, kemampuan para welder dalam mengelas tidak diragukan lagi; hasil pekerjaannya diakui berkualitas tinggi.
Namun, ada satu hal yang menjadikan pemikiran Nicho . Selama melakukan pengelasan, para welder tersebut tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar. Ia hanya mengandalkan alat-alat seadanya tanpa memperhatikan perlindungan diri yang memadai. Diungkapkan para welder bahwa kurangnya pemahaman mengenai bahaya pengelasan membuatnya abai terhadap pentingnya menggunakan APD. Kebiasaan ini tentu sangat berisiko, mengingat pekerjaan pengelasan memiliki potensi bahaya yang tinggi, baik dari segi paparan panas, cahaya, maupun percikan api yang bisa mengakibatkan cedera serius.
Penjelasan K3 pada Bengkel Las kepada Welder
Menyadari pentingnya meningkatkan kesadaran akan keselamatan kerja, Nicho mengambil inisiatif untuk memberikan penyuluhan kepada para welder di bengkel las tersebut. Ia menggunakan poster edukatif yang berisi informasi mengenai keselamatan kerja las, termasuk pentingnya pemakaian APD, serta tindakan-tindakan yang harus dihindari saat melakukan pengelasan. Melalui pendekatan ini, Nicho berharap dapat membantu Para welder memahami risiko-risiko yang ada dan mendorongnya untuk lebih memperhatikan keselamatan dirinya.
ADVERTISEMENT
Tidak Hanya penyuluhan, Nicho juga memberikan kontribusi nyata dengan menyumbangkan sarung tangan pengaman (safety gloves) dan kacamata las kepada bengkel las tersebut. Alat pelindung ini diharapkan dapat digunakan para welder setiap kali melakukan pengelasan, sehingga risiko cedera dapat diminimalisir. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan kerja di bengkel las, sekaligus memberikan contoh nyata akan pentingnya penggunaan APD dalam kegiatan pengelasan.
Dengan demikian, melalui interaksi dan intervensi yang dilakukan Nicho , diharapkan ada peningkatan kesadaran dan praktik keselamatan di bengkel las Desa Sidorejo, yang tidak hanya bermanfaat bagi Para welder tetapi juga bagi komunitas di sekitarnya. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa KKN UNDIP Tim II terhadap keselamatan kerja dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui edukasi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT