Astaseni BMI Asal Solo Berdayakan karya Tata Rias Inspiratif

Nicma Faneri
Just an ordinary woman and her dreams.
Konten dari Pengguna
14 April 2019 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nicma Faneri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mongkok- Berbagai macam serangkaian aktifitas Buruh Migran di Hong Kong dalam mengembangkan bakat di berbagai bidang sesuai kapasitas kemampuan yang dimiliki, supaya nanti jika sudah pulang ke kampung halaman PMI telah mengantongi bekal individual membuka usaha dan lapangan kerja untuk masyarakat sekitar. Dan dibidang karya seni wajah merupakan kreatifitas yang sedang digandrungi banyak kalangan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Astaseni, Pekerja Migran Indonesia yang sudah dua tahun mengembangkan kreatifitasnya sebagai perias. Minggu 27/01/19 di Mongkok Forex Building, Astaseni membimbing satu-persatu beberapa teman-teman yang ikut belajar merias bersamanya.
Astaseni Mengaku awal mula menggeluti bidang tata rias, bermula dari ia menonton Chanel Youtobe Inivindy dari situlah Astaseni mulai terinspirasi kemudian mencoba belajar latihan secara otodidak. Tak berhenti sampai disitu saja semangat Astaseni belajar, ia kian terpikat mendalami seni tata rias bersama Arman Armanu.
Ditanya mengenai bagaimana menjalani proses belajar disela-sela kesibukan ia berkerja dirumah majikan. Astaseni memaparkan. Setelah pekerjaannya selesai, malam sebelum istirahat ia rutin belajar melalui youtobe, lalu praktek merias wajahnya sendiri, selain itu ia mencoba hal-hal baru yang keluar dari idenya sendiri.
ADVERTISEMENT
“Belajarkan bisa dimana saja pun dengan siapa saja. Kalau kita belajarnya dengan hati dan ikhlas. Hasil karya kita bisa lebih dari sekadar berkualitas. Yang namanya seni merias wajah itu kan ya nggak hanya soal pekerjaan,"ungkapnya.
Sejak tahun 2016 Astaseni mendalami seni tata rias wajah. Ia sudah menggaet medali dari beberapa event. Astaseni mendapatkan penghargaan juara harapan satu lomba Makeup Tradisi dari lima puluh lima peserta, juara dua Hijab Modifikasi, dan juga juara Icon Kebaya Elegant.
Menurut Astaseni. Sebagai perias, menanamkan jiwa seni dalam hatinya itu penting. Merias orang pun harus menghasilkan karya hidup berkualitas bukan hanya sekedar menempelkan foundation, bukan hanya menempelkan bedak. Apalagi sampai asal-asalan cuma ngejar bajet. Perias pun harus memiliki karakter sendiri. Karena setiap perias pasti punya ciri khas masing-masing.
ADVERTISEMENT
Disinggung mengenai pandangannya sebagai Perias BMI, Astaseni mengungkapkan keinginan untuk membangun satu wadah alternatif bagi kalangan Pekerja Migran di Hong Kong untuk berkreasi di bidang tata rias.
“Saya sendiri selalu menghimbau pada rekan dan sahabat-sahabat yang sedang belajar mendalami seni tata rias bersama saya untuk tidak cepat berpuas diri. Belajar jangan terpaku pada sertifikat saja, tapi teruslah menggali wawasan, kembangkan kreatifitas dan bakatmu sendiri tanpa menjiplak karya orang lain. Supaya seni dan karya hasil kerja keras kita punya daya tarik tersendiri,"imbuhnya.
Harapan Astaseni bagi pecinta tata rias BMI tidak muluk-muluk, “Untuk teman-teman yang masih baru belajar(pemula) mau pun yang sudah lama berkecimpung di dunia tata rias, terus yakin saja usaha tidak akan membohongi hasil. Tetap semangat dan terus berkarya,"pesan Astaseni untuk rekan dan teman-teman BMI.
ADVERTISEMENT