Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bersepeda Santai
19 Mei 2018 13:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Nicma Faneri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Minggu pagi bertepatan dengan liburan panjang Hari Raya Cina untuk seluruh Pekerja Migran di Hong Kong. Saya mengunjungi tempat wisata yang sudah tidak asing lagi di kalangan olahraga sepeda.
ADVERTISEMENT
Saya dan teman-teman sepakat bertemu di Stasiun Taipo Market, karena saya terlambat dan ada beberapa teman lain yang masih molor juga. Jadi, kami sepakat setelah naik bis nanti turun di terminal terakhir, di sana kami semua berkumpul. Setelah saya sampai di lokasi, teman-teman sudah menggelar tikar dan makan bersama dengan bekal yang sudah di bawa.
"Turut berduka ya, dik. Yang sabar." Kata Mba Yuni. Aku mengangguk dan mengucapkan terima kasih.
Setelah itu saya dan rombongan berjalan lurus ke depan menyebrang jalan. Kami menuju rental penyewaan sepeda. Kebanyakan dari kami memilih bersepeda santai sendiri-sendiri.
Ada juga yang boncengan empat sambil bawa bekal-makanan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya saya sedang hanyut dalam kesedihan dan duka mendalam atas berpulangnya ayah saya. Apalagi saya tidak bisa segera kembali ke desa. Saya harus sabar menunggu satu bulan lagi berziarah ke makam ayah.
Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman saya yang dengan tulus memberikan semangat dan support yang luar biasa, hingga saya bisa melewati kesedihan ini. Mereka sudah seperti keluarga saya di tanah rantau.
Sesampai di lokasi. Teman-teman berdiskusi bersama untuk membuat vidio ucapan selamat milad kepada FLP pusat, setelah itu dilanjutkan menggelar Doa bersama untuk ayah saya. Dan makan bersama.
Langit memang menyuguhkan lukisanNya dengan warna ke abu-abuan, menggambar kedukaan hati saya. Tapi alhamdulillah tidak sampai menurunkan hujan.
ADVERTISEMENT
Angin berembus pelan mengusir segenap lara dan gundah dalam jiwa, hingga bibir masih mampu memberikan tawa kepada teman-teman tercinta.
Setelah menggelar doa dan makan bersama. Teman-teman membuat beberapa permainan seru berhadiah. Sepanjang acara tawa meledak diantara kami. Bahagia!
(Credit foto by: Veethree Veve Dan Anggota FLPHK)