Analisis Chelsea vs Arsenal: Kata Orang Pertandingan Chelsea vs Arsenal Membuat Kita Tua

Daniel Simanullang
Pandit abal2 Sepak Bola , Tarot Reader, Madridista, Pemain DOTA 2 role Support :),
Konten dari Pengguna
20 September 2017 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Analisis Chelsea vs Arsenal: Kata Orang Pertandingan Chelsea vs Arsenal Membuat Kita Tua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ramsey dan Fabregas(troll football)
ADVERTISEMENT
Laga Chelsea melawan Arsenal sudah usai, namun berbagai kisah menarik masih mengiringi usainya laga itu. Meme David Luiz dan bagaimana Ramsey mampu menjadikan Fabregas nampak seperti pemain amatiran saja.
Bagi pesepakbola cadangan mati seperti saya ini, laga bigmatch yang membuat Anda serasa tua kala menyaksikannya sebenarnya adalah laga berkualitas tinggi karena pada laga ini dua pelatih menunjukkan kejeniusan satu sama lain guna menunjukkan metode klasik siapa yang terdepan dalam sepak bola modern.
Sobat ku tercinta, jika Anda duduk bersama saya kala menonton laga ini, mungkin Anda akan merasakan kelayakan seorang Wenger untuk bertahan dalam sepak bola kolot ala dirinya. Meskipun kerap dikritik dan dicemooh lewat pendekatan yang mengandalkan intusi dan juga pemikiran sendiri, laga melawan Chelsea adalah sebuah pembuktian kelas seorang Wenger. Boleh-boleh saja menganggap jika tuah Wenger sudah habis dan tinggal butiran debu, tetapi semua akan mengatakan bahwa sepak bola Arsenal ala Wenger tidak pernah kehilangan identitas dalam hal ini sepak bola yang atraktif. Ingat bahkan debupun bisa membuat anda terkena asma.
ADVERTISEMENT
Melihat Arsenal, saya seperti melihat sepak bola ala Brasil yang atraktif dan menghibur kemudian diramu dengan metode ala Menotti yang penuh dengan nilai dan citra estetika di lapangan. Jujur saya katakan, untuk sepak bola ala Wenger, gelar adalah hal-hal tambahan. Esensi sepak bola Wenger adalah sebuah pengejewantahan ide dan isi kepalanya lewat sepak bola beridentitas ala dirinya . Sepak bola yang kaya akan nilai-nilai estetika yang diaplikasikan oleh anak didiknya di lapangan.
Bagaimana dengan Conte?
Conte sebagai pelatih bergaya klasik dengan gaya yang ekspersif dididik dengan sepak bola ala Italia yang keras dan juga lambat. Meskipun demikian label sepak bola Italia, jangan pernah ragu bahwa para penggiat imajinasi di lapangan sepak bola yang dilabeli dengan istilah fantasista selalu hadir dan berbicara di lapangan dengan aksi-aksi luar biasa.
ADVERTISEMENT
Mereka- mereka inilah yang merupakan sosok istimewa yang hadir dan survive dari seleksi alam sepak bola Italia yang brutal, lambat, keras. Roberto Baggio, Del Piero, Pirlo, Totti adalah pengejewantahan sebuah peribahasa “Si mata satu adalah raja di negeri para penduduk yang buta.”
Lalu apa hubungan hal-hal di atas dengan pertandingan tadi malam. Hubungannya ada dalam satu kata yakni Jenius.
Mari kita analisis apa yang ada dan hadir pada pertandingan tersebut. Lalu sedikit banyak kita akan menyelami apa isi pikiran manajer kelas dunia yang layak jadi panutan ini.
Formasi
Analisis Chelsea vs Arsenal: Kata Orang Pertandingan Chelsea vs Arsenal Membuat Kita Tua (1)
zoom-in-whitePerbesar
Chelsea datang dengan formasi baku 3-4-2-1 yang pada saat menyerang akan berubah menjadi sangat brutal yakni 3-2-4-1 dengan instruksi. Kante menjaga kedalaman, Fabregas menjadi orang dekat , sedangkan Pedro diharapkan menjadi pengalih bek-bek Arsenal untuk membuat ruang bagi Morata dan juga memanfaatkan peluang dari lini kedua sebagaimana kemampuan Pedro yang bisa bermain sama baik ketika dimainkan di sayap atau juga di belakang penyerang. Alonso dan Moses akan menjadi motor serangan di sisi sayap dan juga tameng pertahanan kala Arsenal mengambil inisiasi penyerangan dari sayap.
ADVERTISEMENT
Bisa dikatakan jika Alonso dan Moses adalah dinamo, jantung, paru-paru, dan nafas kuda bagi Chelsea pada laga ini.
Arsenal meladeni tuan rumah dengan formasi 3-4-2-1 kala menyerang dan menjadi 5-3-2 kala bertahan guna mengimbangi banyaknya pemain depan dan tengah Chelsea.
Fakta yang terjadi di lapangan dapat kita labeli dengan judul pertandingan yang membuat kita tua dan merasa bosan. Namun seperti saya katakan jika pertandingan ini adalah pertarungan level tinggi manager jenius.
Conte dan Wenger bertarung filosofi permainan dan juga taktik.
Melihat gaya dan formasi yang diturunkan Conte, maka Wenger memakai sistem man marking bergantian kepada Morata guna mematikan potensi serangan yang dibebankan kepadanya. Memberi ruang bagi Morata adalah hal yang buruk karena kecepatan, fisik, dan atribut penyerang seperti Morata termasuk istimewa kala menghadapi tipikal bek Arsenal terlebih bek tengah yang tidak memiliki kecepatan. Instruksi ini memang membonsai Morata, namun oleh Conte hal ini sudah diantisipasi, seorang Pedro dan Willian akan ditugaskan menjadi orang di belakang Morata untuk membuka ruang, pengekesekusi bola pantul dari Morata, dan sosok pemanfaat peluang yang datang dari lini kedua. Terlihat menarik apa yang dipertontonkan oleh Conte . Wenger bereaksi luar biasa atas hal itu.
ADVERTISEMENT
Wenger tahu jika dari sisi serangan dia akan kalah kecepatan dari pemain-pemain Chelsea. Dia memanfaatkan lini tengah permainan agar dikuasai oleh Arsenal. Itulah yang membuat Ramsey begitu digjaya dalam pertandingan ini. Ramsey begitu cair dan mampu menghajar Kante, Fabregas, Moses, dan Willian. Ramsey disokong oleh Xhaka di lini tengah. Ballerin dan Kolasinac di sisi sayap. Hal yang menarik adalah bagaimana semua pemain diinstruksikan bergerak untuk meng-cover pemain yang melakukan pressing kala pemain Chelsea menguasai bola. Itu lah yang terlihat dari Wellbeck dan Iwobi. Dua nama ini terlihat bermain sebagai pemain tengah . Lacazette yang notabene adalah tipikal striker yang dinamis sangat cocok untuk skema ini.
Melihat Kante dan Fabregas keteteran di lini tengah atas dominasi Ramsey dan kawan-kawan. Mau tak mau Conte harus mengorbankan salah satu pemainnya guna menutupi hal ini. Apalagi ketika Ramsey mampu melepaskan tendangan yang membentur tiang gawang, Conte tahu bahwa Lacazette hanya diinstruksikan untuk menarik pemain-pemain belakangnya guna memberi ruang bagi lini tengah Arsenal menciptkan peluang dari ruang yang terbuka ditinggalkan oleh bek-beknya.
ADVERTISEMENT
Pedro menjadi pilihan unutuk digantikan Conte guna membantu Fabregas dan kawan-kawan yang tertekan di lini tengah.
Hasilnya makin sial bagi Chelsea. Morata makin kehilangan peran. Man marking telah mematikannya, Willian hanya efisien di sisi sayap. Secara total peluang Chelsea untuk menciptakan gol dari skema awal tim gagal total.
Conte dilematis dalam hal ini. Jika dia memasukkan Hazard menggantikan Pedro atau Willian guna memperbanyak kreasi serangan, tetap saja lini tengah mereka keteteran. Bakayoko adalah pilihan buah simalakama. Dipasang ,sisi serang mandul karena Morata yang terbonsai. Tidak dipasang maka Ramsey akan menggila.
Fabregas vs Ramsey
Analisis Chelsea vs Arsenal: Kata Orang Pertandingan Chelsea vs Arsenal Membuat Kita Tua (2)
zoom-in-whitePerbesar
Fabregas yang seperti kehilangan sentuhan dan visi karena instruksi Wenger. Ramsey yang cair dan mampu menjadi dirigen permainan.
Analisis Chelsea vs Arsenal: Kata Orang Pertandingan Chelsea vs Arsenal Membuat Kita Tua (3)
zoom-in-whitePerbesar
Dribel Chelsea yang menjadi kekuatan utama guna mengeksploitasi pemain-pemain Arsenal yang dikenal lambat berhasil diantisipasi dengan kemampuan intersep,sapuan dan tackling dari pemain-pemian Arsenal yang dominan pada laga ini.
Analisis Chelsea vs Arsenal: Kata Orang Pertandingan Chelsea vs Arsenal Membuat Kita Tua (4)
zoom-in-whitePerbesar
Analisis Chelsea vs Arsenal: Kata Orang Pertandingan Chelsea vs Arsenal Membuat Kita Tua (5)
zoom-in-whitePerbesar
Jumlah tembakan ke arah gawang yang minim membuat laga ini tidak berhasil membuat adrenalin saya meledak guna mengimbangi pikiran saya yang meledak-ledak dalam memahami isi kepala kedua manager.
ADVERTISEMENT
Analisis Chelsea vs Arsenal: Kata Orang Pertandingan Chelsea vs Arsenal Membuat Kita Tua (6)
zoom-in-whitePerbesar
Sampai sejauh ini Wenger tersenyum. Namun senyumnya sirna ketika Wellbeck harus ditarik karena cidera. Skema Wenger gagal total. Memasukkan Sanchez yang segara guna menggantikan Lacazette yang kehabisan bensin untuk berkolaborasi dengan Wellbeck awalnya untuk memaksa bek-bek Chelsea membuka ruang lewat sisi mobilitas pemain ini. Namun, mau tak mau wennger harus memanggil lord Giroud guna mengisi slot serangan.
Hal ini sebenarnya untung-untungan saja menurut saya, mengingat Giroud bukan seorang striker yang diharapkan turun berdasarkan skema dan keinginan seorang Wenger pada pertandingan ini. Seorang Lacazette yang mobilitasnya tinggi saja tidak mampu berbuat banyak untuk menciptakan peluang. Apalgi lah seorang lord yang hanya duduk terpaku di kotak enam belas. Apa yang dirasakan Conte menular kepada Wenger. Memang Giroud dalam laga penting kadang mencetak goal pada saat tidak disangka-sangka. Tuah inilah yang diharapkan oleh Wenger akan seorang Giroud.
ADVERTISEMENT
Hasil seri ini adalah bentuk hasil yang adil bagi kedua tim. Terlepas dari tuanya perasaan kala menyaksikannya, terselip konsep taktik dan strategi jenius dalam laga bigmatch tersebut.
Satu hal yang saya dapat, ternyata kadang tidak bisa kita pungkiri jika Ramsey adalah salah satu gelandang terbaik di Eropa, minimal masuk 15 besar ketika melihat pertandingan ini. Untunglah dia tidak mencetak gol, takutnya seseorang publik figure di dunia ini menemui ajal. Tapi kalaupun Ramsey cetak goal, mungkin sang Papa yang kerja di gedung nusantara yang lagi sakit dari kemarin –kemarin akan masuk ICU. lho
Sumber foto : whoscored.com