Ekspetasi yang Menjaga Keberadaan Real Madrid (Klub Lain Juga)

Daniel Simanullang
Pandit abal2 Sepak Bola , Tarot Reader, Madridista, Pemain DOTA 2 role Support :),
Konten dari Pengguna
30 September 2017 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ekspetasi yang Menjaga Keberadaan Real Madrid (Klub Lain Juga)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Karikatur Legenda Real Madrid Lintas Generasi (pinterest.com)
ADVERTISEMENT
Pertandingan yang menarik ketika Real Madrid menyambangi markas Dortmund di Signal Iduna Park. Sebelum pertandingan, khalayak kadung pesimis dengan performa Real Madrid dengan melihat hasil dan kiprah di laga domestik sebagai rujukan penilaian.
Inilah hal yang menarik dari gelaran UCL, aspek sejarah terkadang tidak bisa dilepaskan dari salah satu event prestisius ini. Label DNA Eropa seperti tersemat kuat ketika Real Madrid mentas di ajang ini. Agak berlebihan dan terdengar hiperbola memang, namun fakta yang kita dapat dan yang tercatat dengan apik dalam tinta emas sejarah bahwa label DNA Eropa tidak bisa dinafikan begitu saja.
Performa di laga Eropa yang digjaya berbanding terbalik dengan apa yang terlihat di kompetisi lokal, hal ini belakangan menjadi perdebatan tersendiri di khalayak sepak bola terlebih dalam lingkaran Madridista.
ADVERTISEMENT
"Melempem di lokal, tetapi Meraja di Eropa" itulah tagline yang selalu mengiringi langkah Real Madrid dalam keberadaannya di sepak bola berstandar tinggi. Di satu sisi merupakan sindiran namun di sisi lain menyuarakan kebanggaan. Inilah hidup yang terkadang segala sesuatu yang terjadi tidak bisa sesempurna yang kita inginkan.
Leeds United, Alaves, Deportivo La Coruna adalah sedikit dari sekian banyak pada masa kejayaannya begitu digjaya di lokal lalu meneruskan kampanye kedigjayaannya di Eropa. Namun pada saat bersamaan ketika kampanye luar biasa mereka di Eropa, kiprah mereka di kompetisi domestik tidak seperti waktu sebelumnya. Kesalahan management, performa pemain yang turun, keadaan ekonomi yang merosot, kesiapan mental yang tidak sejalan dengan jalannya kompetisi yang akan dihadapi adalah beberapa point yang merusak kampanye mereka di Eropa dan berimbas pada jatuhnya klub -klub tersebut pada masanya ke titik paling nadir. Tiga klub tersebut bahkan sampai sekarang tidak mampu mencapai performa luar biasa pada kampanye mereka di masa lalu, terkhusus Leeds United. Apa yang dialami 3 klub ini dengan kampanye luar biasa dan ekspetasi yang ingin memuaskan semua pihak menjadi boomerang yang mematikan.
ADVERTISEMENT
Real Madrid bukan sekedar klub, dalam era sepak bola modern, nama Real Madrid jauh melampaui hal-hal yang dibatasi pada satu aspek yakni klub sepak bola. Real Madrid merupakan salah satu merek dagang paling berharga di dunia, Real Madrid merupakan salah satu rujukan atas management dalam industri sepak bola dunia, Real Madrid adalah penyokong hajat hidup orang banyak, Real Madrid adalah inspirasi, Real Madrid adalah pemberi semangat hidup, dan masih banyak hal hal lainnya yang tidak dibatasi pada aspek sepak bola saja.
Hal-hal di atas membuat Real Madrid begitu berhati-hati dalam setiap kebijakan dan langkah yang diambil sehingga kita akan melihat ada hal-hal yang bersifat prioritas dari ekepsetasi yang dibebankan. Kedepannya hal ini akan disemai, dipupuk, dipelihara, dan berharap dituai dalam waktu yang tepat sesuai dengan ekspetasi yang ditanamkan ketika prioritas itu masih berbentuk biji.
ADVERTISEMENT
Real Madrid adalah klub dengan sejuta bahkan satu trilyun ekspetasi bahkan ekspetasi atas Real Madrid mampu melebihi dari nilai jualnya sendiri terlebih dari para fans. Harus trebel, harus sixtuple, harus beli ini, maunya depak si anu, harus galakkan tagar #SiPolanOut. Harus bergaya main ini, harus mencetak goal sekian, harus tidak kebobolan sekian, harus berwajah ganteng, harus datangkan si Polan, dan tentu masih banyak lagi ekspetasi yang jika disebutkan dan dijabarkan satu persatu maka kapasitas Stadion Santiago Bernabeu itupun tidak akan muat unutuk menampung ekspetasi atas klub Real Madrid ini, hal ini wajar karena ekspetasi adalah cerminan ego dalam diri sebagai manifestasi terhadap kecintaan kita kepada Real Madrid.
Begitulah hal-hal manusiawi yang terjadi selama kita berada di dunia fana ini, hal itu juga berlaku terhadap Real Madrid. Meskipun ekspetasi terkadang diterjemahkan menjadi suatu aspek ketidakpuasan terhadap capaian dan performa Real Madrid, kita layak bersyukur karena itu menandakan bahwa Real Madrid masih terpelihara dalam jalur-jalur yang tercatat sampai sekarang dalam tinta emas sepak bola kelas tinggi di kolong langit ini. Ekspetasi adalah akar dari eksistensi Real Madrid. Selayaknya manusia, jika sebuah klub kehilangan ekspetasi dan harapan maka hal -hal terbaik di masa datang yang ingin dicapai melalui usaha dan kerja keras serta cerdas pada saat ini akan sia-sia dan berbuah omong kosong. Artinya bila Real Madrid tidak dijejali dengan sejuta ekspetasi, maka hal ini menjadi indikator sebuah kemunduran, bukan tidak mungkin kelak Real Madrid akan seperti Alaves atau Leeds atau seperti kesebalasan legendaris dari Medan, Hartap, Harimau Tapanuli, galaticos pertama dari dan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ekspetasi adalah pemelihara ekesistensi. Namun juga harus diingat bahwa tidak semua ekspetasi bisa dijangkau dan dikabulkan. Tidak semua orang bisa kita buat senang dengan keputusan keputusan yang diambil,hal ini berlaku juga bagi Real Madrid.
Pada era sepak bola modren ini, konsep trebel, beli Mbappe lalu buang Benzema semabri dibarengi dengan datangkan Lewandoski selagi yang punya nama lagi panas di Munchen. Kemudian terapkan sepak bola atraktif nan menghibur (padahal paramter menghibur ini bersifat relatif bagi semua orang). Hilangkan filosofi crossing fc kala menghadapi tim parkir bus adalah sedikit ekspetasi yang memelihara kelangsungan hidup Real Madrid.
Akhir kata sah-sah saja membuat ekspetasi, namun harus diingat bahwa tidak semua ekspetasi bisa terkabulkan karena sisi lain dari ekspetasi adalah idealisme. Idealisme yang kita pelihara kala menjalani hal hal nyata pada kehidupan sehari-hari yang kita sebut dengan realita.
ADVERTISEMENT
Tidak semua orang bisa dibuat senang, namun meskipun begitu kita harus bersyukur karena bagi Real Madrid hal itulah yang menjadi salah satu penyokong eksistensinya.