Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Elemen-elemen Inkonsistensi Real Madrid dari Tahun ke Tahun
15 Januari 2018 18:21 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
inkonsisten/in·kon·sis·ten/ /inkonsistén/ a 1 tidak taat asas; suka berubah-ubah (tentang sikap atau pendirian seseorang, pemakaian atau pengejaan kata, dan sebagainya); 2 mempunyai bagian-bagian yang tidak bersesuaian; bertentangan; kontradiktif: pemberian itu --; 3 tidak serasi; tidak sesuai; tidak cocok: tindakan orang itu --dengan ucapan atau anjuran sendiri.
ADVERTISEMENT
Dari pengertian di atas mengenai situasi Real Madrid, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa inkonsitensi adalah sebuah keadaan yang tidak seperti kita harapkan dan tidak seperti yang kita prediksi mengingat apa yang terjadi sebelumnya.. Inkonsistensi dalam hidup ini adalah hal yang wajar dan manusiawi. Dalam hidup saja hal itu wajar, apalagi dalam sepak bola. Inkonsistensi adalah keadaan di mana harus ada yang diubah, disesuaikan, atau dibuang karena elemen-elemen terdahulu tidak relevan lagi.
Bagaimana dengan Real Madrid?
Real Madrid kalah di di Bernabeu berhasil mewujudkan bahwa klub ini akan terancam nirgelar dan trofi paling realistis unutk dicapai adalah CDR. Melihat kondisi tim ini untuk berlaga sampai meraih UCL agak riskan. Saat ini, mengatakan La Liga bukan kelas RM adalah hal yang sangat naif dan cenderung menjadi pembenaran dari kekalahan dan aspek -aspek yang berkembang dalam tim.
ADVERTISEMENT
Kekalahan ini adalah fase dimana ke depannya elemen-elemen inkonsistensi harus ditelaah satu per satu. Namun ingat ketika inkonsitensi sebuah klub hilang maka saat itulah sebuah klub itu MATI. Inkonsistensi harus selalu hadir dan dipelajari dari waktu ke waktu agar sebuah klub hidup dan terus berkembang, TETAPI INKONSISTENSI TIDAK BOLEH MENJADI BUDAYA SAMPAI AKHIR MUSIM.
Dari tahun ke tahun saya selalu melihat bahwa elemen-elemen ketidakkonsistenan Real Madrid ada dalam beberapa hal dan yang paling miris adalah ada dari beberapa elemen pembentuk inkonsistensi tersebut seperti dipelihara yang dari waktu ke waktu menjadi buah bibir dan juga akar kegalauan para fans.
1. Sanitas
Ini adalah bagian dimana semua orang bertanya-tanya akan kualifikasinya. Salah diagnosis dan juga cedera lagi saat pemulihan adalah hal-hal yang akrab dari bagian ini.
ADVERTISEMENT
Sekelas tim Real Madrid bukan setahun dua tahun melihat bagian ini menjadi akar ketidakkonsistenan Real Madrid dalam bertanding namun sudah terlalu sering sehingga kawan-kawan disini yang notabene "hanya" fans layar kaca menjadi muak semuak-muaknya (termasuk saya).
2. Konflik Internal
Anelka, Pavonisme, Zidanisme, gerombolan kecoak Brazil, penjual kaos, pemain one-dimensional, pembela Casillas, pengoleksi foto telanjang Mou, atau menghamba pada Perez adalah sedikit dari sekian banyak ungkapan yang mengambarkan konflik dalam internal Real Madrid secara vertikal (manajemen dan fans) dan horizontal (pemain dan pelatih).
Yang menjadi akar-akar ketidakkonsistenan, jujur, saya katakan beberapa point dalam sebuah konflik internal layak dihidupkan, namun banyak juga yang harus dihilangkan. Siapa sih yang ingin punya kolega di lapangan seperti seorang Anelka, yang menurut saya sampai sekarang adalah pemain yang sakit jiwa di kamar ganti?
ADVERTISEMENT
3. Obsesi Barca
Ini adalah salah satu poin yang membentuk elemen inkonsistensi RM. Bagi beberapa fans RM ingin seperti Barca dalam pencapaian dan juga gaya bermain bahkan sampai akademi. Namun percayalah, Barca juga memiliki elemen ingin sperti RM dalam beberapa hal. Ini adalah hal yang wajar bagi klub yang memiliki rivalitas.
aTpi layak diingat, RM adalah RM meskipun kelak menghasilkan 11 pemain dari akademi yang menorehkan sixtuple. Barca akan selalu diingat sebagai Barca sekalipun mendaratkan 11 pemain yang total pembeliannya 11 triliun.
Bukankah RM akan selalu dikenang dengan klub Galaticos meskipun Barca pernah mencatatkan pembelian besar dalam trolinya dengan pembelian gerombolan kompeni itu.
4. Taktikal
Kalau ini adalah suatu hal yang dari tahun ke tahun menjadi masalah. Ingin atraktif namun kalah menjadi masalah. Ingin solid namun tidak menghibur menjadi masalah dll
ADVERTISEMENT
Saat ini masalah ini menjadi hal yang paling disoroti, bayangkan sejak kalah dari Barcelona lewat gol Suarez dengan pola menghajar lini tengah RM yang terlalu banyak ruang dan kekalahan jumlah orang, RM sudah kalah dan juga membuang point dengan pola yang sama, yang terakhir adalah ketika melawan Villareal.
Semua juga tahu bahwa gol Villareal dan Barcelona oleh Suarez memiliki pola pakem yang sama, garis pertahanan tinggi, sayap yang terlalu naik dan gelandang yang melebar meninggalkan ruang kosong sehingga pemian lawan berhasil mengeksploitasinya.
Satu hal yang jadi pertanyaan untuk pola gol yang terjadi ke gawang RM ini adalah, apakah ZZ akan konsisten mempertahankan pola kebobolannya dengan gaya seperti ini?
Saya tidak tahu, namun manusia belajar dari aspek-aspek merugikan yang terjadi dalam diri yang berakar dari kata inkonsistensi.
Ke depannya, semoga kekalahan atau ketidakkonsistenan ini memberikan pembelajaran bagi pemangku jabatan di RM, pelatih, pemain, dan fans. Sebab ketidakkonsistenan itu adalah hal yang manusiawi jika ketidakkonsitenan tidak hadir dalam sebuah tim, maka dapat dipastikan klub ini mati, tetapi jangan sampai menjadi budaya.
ADVERTISEMENT