Mengapa Inverted Winger Begitu Mengesankan di Lapangan?

Daniel Simanullang
Pandit abal2 Sepak Bola , Tarot Reader, Madridista, Pemain DOTA 2 role Support :),
Konten dari Pengguna
28 Juli 2017 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa Inverted Winger Begitu Mengesankan di Lapangan?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Messi dengan Body Faint vsi Marcelo ( squawka.com)
Inverted winger adalah pemain yang bermain di sisi yang bekebalikan dari kaki alaminya (kaki yang menghasilkan tendangan lebih kuat).
ADVERTISEMENT
Dia berkaki alami kiri namun beraksi di sisi kanan lapangan atau sebaliknya. Biasanya pemain-pemain ini akan memiliki signature move berupa body faint, cut inside, dan terkadang rabona kala beraksi. Mereka juga mampu mengumpan dengan kaki alaminya dari sisi yang berlawanan itu dengan menggunakan kaki bagian luar sehingga terkadang cara mengumpan mereka terlihat menjadi yang agak ganjil dan perputaran/guliran bola menjadi sesuatu yang aduhai.
Pemain yang beraksi di sisi kanan lapangan namun memiliki kaki kiri lebih kuat sering kali melakukan aksi-aksi luar biasa. Namun jika kita telaah lebih dalam, sebenarnya pemain berkaki kiri di sisi kanan lapangan tidak kalah aksinya. Hal yang membuat para pemian berkaki kiri di sisi kanan lapangan begitu cemerlang lewat aksinya adalah karena jumlah pemain seperti ini (kidal) lebih sedikit bila dibandingkan dengan pemain berkaki kanan.
ADVERTISEMENT
Jika kita coba hitung atau mengingat, para pemain inverted di sisi kiri namun berkaki alami kanan jumlahnya pasti lebih banyak banyak, mengingat populasi manusia berkaki kanan alami sangat banyak.
Henry, Zidane, Ronaldinho, C. Ronaldo, Hazard, Ribbery, dan Sanchez, adalah sedikit contoh pemain berkaki kanan yang sangat getol bermain di sisi kiri.
Alexis saat mencetak gol ke gawang City. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Alexis saat mencetak gol ke gawang City. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Sedangkan Messi, Robben, Bale, dan Di Maria adalah beberapa pemain yang berkaki alami kiri namun mengambil area permainan di sisi kanan.
(Sedikit intermezzo, adakah pemain lain seperti Messi yang performanya impresif dan luar biasa kala bermain di sisi yang tidak sesuai dengan kaki alaminya? Jika ada silahkan ditambahkan di kolom komentar.)
Jumlah pemain ini (Messi cs) pasti sedikit jumlahnya di kancah sepak bola bila dibandingkan dengan Henry cs.
ADVERTISEMENT
Secara konvensional, para pemain kidal akan beroperasi di sisi kiri juga. Hal ini adalah sebuah kewajaran karena dengan beroperasi di sisi kiri, mereka akan lebih mudah memberi umpan kepada rekan, baik bagi seorang bek sayap ketika melakukan overlap atau bagi para pemain sayap atau winger. Secara alami para pemain kidal akan dihadapkan pada para pemain berkaki kanan alami dan kala dalam skema bertahan akan lebih mudah dihadapi, baik melalui body contact yang minim, intersep, tackling, atau screen. Kala dalam pola menyerang, kemudahan saat melakukan dribbling dan gocekan juga mereka rasakan. Dan perlu diingat para bek kiri atau pemian sayap kiri selalu menunjukkan performa istimewa karena lawan tanding mereka adalah manusia berkaki familiar di dunia sepak bola.
ADVERTISEMENT
Sebuah data yang dikeluarkan oleh National Geographic bahwa para manusia kidal jumlah populasinya adalah 8-10 % dari total populasi umat manusia di muka bumi ini dan didominasi oleh para pria. Hal ini makin mengecil bila kita kaitkan dengan ranah sepak bola.
Oleh sebab itu mencari para pemain kidal saja sangat sulit saat ini apalagi mencari pemain kidal berkualitas. Masih ingat Jose Enrique? Mantan bek kiri milik Liverpool yang memaksa klubnya itu untuk menggaji sang pemain meski kontribusinya minim di lapangan, bahkan lebih banyak menjadi penghangat bangku cadangan. Ini adalah salah satu bukti minimnya pemain kidal beredar di pasaran.
Namun semua pembahasan di atas akan sangat menarik bila kita bahas para pemain di sisi kiri dalam hal ini mereka yang berkaki alami kiri berhadapan juga dengan pemain berkaki alami kiri.
ADVERTISEMENT
Mari kita tinjau kenapa aksi-aksi mereka sangat luar biasa. Kita ambil contoh pemain luar biasa di sisi ini adalah Messi. Messi biasa beroperasi di sisi kiri pertahanan lawan yang biasa berhadapan dengan pemain bertahan kidal lawan.
Untuk lebih memahami hal ini, saya akan gambarkan pertarungan dua pemain yang secara regular minimal empat kali bertanding dalam satu musim di kompetisi domestik. Messi (Barcelona) melaawan Marcelo (Real Madrid). Kenapa dua pemain itu yang dihadapkan? Jawabnnya adalah karena Messi adalah inverted berkaki kiri terbaik dunia sampai sejauh ini dan Marcelo adalah (salah satu) bek kiri terbaik dunia untuk saat ini.
Secara alami dan juga melalui pendekatan lewat skill Messi, dia akan sangat mudah melewati pemain –pemain lawan di sisi kiri yang di jaga oleh manusia kidal seperti dirinya. Marcelo akan dua kali berkerja keras dan berpikir bila menghadapi pemain seperti Messi di sisi sebelah kiri (Roberto Carlos juga sudah mengalaminya) karena body faint dan juga driblling serta gocekan Messi secara dominan lebih sering memperdaya Marcelo, kenapa?
ADVERTISEMENT
1. Jika Messi melakukan body faint sekilas seperti menabrak Marcelo, maka Marcelo akan secara alami bergerak ke sebelah kiri badannya dan Messi akan menghindar ke sebelah kiri badannya juga sehingga dengan demikian Messi dapat melewati penjagaan Marcelo. Hal ini terjadi dan membuat Marcelo kalah sekian detik oleh karena aksi Messi. Jika memaksakan diri mengikuti arah badan Messi, yang terjadi adalah tentu saja pelanggaran yang berbahaya. Namun umumnya yang terjadi adalah Marcelo terbiasa “membiarkan” Messi melewatinya dengan harapan temannya yag lain mampu mengatasi aksi Messi selanjutnya. Terkadang juga Marcelo menjaga jarak dan menunggu momen yang tepat untuk melakukan tackling. Bagi beberapa pelatih hal ini dapat diakali dengan memasang pemain berkaki kanan di sisi kiri guna menjaga Messi dengan harapan dapat meminimalisir pergerkannya. Hal ini pernah dilakukan Mourinho dengan menugaskan Javier Zanetti dan Eto'o untuk beroperasi di sisi kiri lapangan pada salah satu gelaran UCL. Hasilnya dapat Anda lihat cuplikannya di Youtube.
ADVERTISEMENT
2. Messi melakukan cut inside maka dia memiliki dua opsi berbahaya, yakni mengumpan dengan area perputaran bola ke arah dalam yang merupakan sebuah peluang berbahaya. Pada umumnya pemain yang melakukan cut inside selalu menjadi fokus perhatian dan kala ini terjadi, rekan Messi sudah menunggu dengan pergerkan tanpa bola. Satu opsi lagi adalah jika memungkinkan Messi akan melakukan tendangan placing yang mematikan, hal seperti ini secara umum dilakukan oleh Robben dengan kaki kirinya yang "sakti" itu. Untuk hal seperti ini pelatih biasanya menginstruksikan agar Messi dipaksa untuk tidak melakukan cut inside namun digiring supaya melakukan umpan silang dengan kaki terlemahnya. Hal ini dilakukan dengan cara menumpuk pemain dan mengahadang di area yang kemungkinan menjadi area Messi dalam melakukan cut inside.
Arjen Robben dikepung pemain Arsenal. (Foto: Michaela Rehle/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Arjen Robben dikepung pemain Arsenal. (Foto: Michaela Rehle/Reuters)
Hal ini adalah hal yang membuat kenapa Messi dan kawan-kawan berkaki kidal begitu mengesankan aksi-aksinya di lapangan. Pertama karena jumlah pemain kidal itu sedikit. Kedua karena pada umumnya lawan mereka adalah pemain bertahan berkaki kiri yang juga selalu menonjol lewat aksinya dan kebiasan pemain bertahan berkaki kiri sudah mereka pahami sendiri karena pada dasarnya mereka adalah sejenis. Perhatikan betapa gemparnya ketika Messi berhasil mengaplikasikan nutmeg pada Marcelo atau Alaba dan membuat pemain bertahan itu terjegang namun akan menjadi hal biasa ketika Hazard melakukan hal yang sama terhadap Zabaleta.
ADVERTISEMENT