Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Review Match El Clasico Jilid 1: Barcelona 1 vs Real Madrid 3
25 Oktober 2020 12:01 WIB
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertandingan ElClasico jilid 1 di La Liga sudah pungkas tadi malam. Real Madrid sebagai tamu berhasil menundukkan anak asuhan Ronal “Tintin” Koeman dengan skor 1-3. Hasil pertandingan ini mengembalikan kepercayaan diri anak asuhan Zidane setelah pada dua pertandingan terakhir mencatatkan hasil mengecewakan. Kekalahan Barcelona memberikan alarm peringatan pada Barcelona mengingat performa yang diberikan oleh Messi cs pada laga tersebut jauh dari harapan. Pada sisi lain kemenangan Real Madrid selain disambut meriah oleh para madridista, hasil ini juga melanjutkan kekhawatiran yang selama ini terjadi, publik Real Madrid selalu bertanya, “Sampai kapan tim ini bergantung argo gol pada pemain-pemain lini kedua, dalam hal ini bukan striker?
ADVERTISEMENT
Melihat performa lini depan Real Madrid terkhusus Benzema dan Vinicius, ada pekerjaan rumah yang besar dari Zidane untuk meningkatkan efektivitas pemain depannya dalam mengoptimalkan peluang-peluang yang tercipta.
Jalannya Pertandingan
Pada starting line up yang diturunkan oleh Real Madrid, Zidane memilih opsi kedua, hal ini terbilang logis karena Nacho dapat bermain di sisi ini. Namun risiko memainkan Nacho adalah rentan dieksploitasi pemain bertipkal cepat. Seperti yang sudah saya duga, Nacho menjadi kartu mati pda pertandingan ini karena dieksploitasi habis oleh Fati, Coutinho, dan Alba. Gol balasan yang diciptakan oleh Fati tercipta dari kreasi Alba di area yang diisi oleh Nacho. Pada akhirnya Nacho cedera dan digantikan oleh Lucas Vazquez.
ADVERTISEMENT
Zidane melakukan opsi ke empat dengan pendekatan bahwa Lucas harus bermain lebih deep di area pertahanan Real Madrid dan melakukan man marking pada pemain Barca paling dekat pada dirinya guna menjaga pergerakan tanpa bola yang membahayakan lini pertahan Real Madrid. Hal ini berhasil dengan baik melihat blok, intersep, dan cover area yang dilakukan olehnya.
Dari data statistik defense movement yang dilakukan oleh Lucas Vazquez sejak menggantikan Nacho.
Intersep : 3
Tackling : 6
Pelanggaran mengamankan pertahanan : 1
Sebuah pergantian yang mampu menguntungkan Zidane karena sisi kanan pertahanannya setidaknya memiliki pemain yang mampu mengimbangi kecepatan pemain-pemain Barca.
Pada sisi lain, saya sungguh bertanya-tanya dengan pemilihan lini depan Barca yang dilakukan oleh Koeman, saya memahami bahwa Fati menunjukkan performa gemilang musim ini, namun Griezman di bangku cadangan kenapa tidak dimainkan? Jika jawabannya adalah area bermain akan tumpang tindih dengan Fati, dan Cou, tentu hal ini dapat diatasi dengan memindahkan Fati ke sisi kanan. Griezman adalah pemain kiri yang tidak terlalu kompeten bermain inverted, sedangkan Cou bermain dari sisi kiri karena cenderung melakukan cut inside dan juga long shoot-nya sangat berbahaya dari area kiri. Pemilihan Pedri saya duga untuk mengimbangi pergerakan Mendy dan Vinicius di sisi kiri Real Madrid dan yang saya lihat Pedri cenderung bermain dengan gaya defense winger.
Lini tengah Real Madrid lewat komando Kroos tidak mampu diimbangi oleh De Jong dan Busquest bahkan Messi harus track ball untuk membantu lini tengah Barcelona. Kedigjayaan Kross di lini tengah ditandai dengan 2 peluang yang ia ciptakan yang berhasil dihalau Neto dan umpan kunci yang diberikan kepada Benzema namun tidak berhasil dituntaskan Benzema.
ADVERTISEMENT
Guliran-guliran bola yang dilakukan oleh pemain Barca cenderung monoton dan selalu mengarah ke sisi kanan pertahanan Real Madrid, hal ini wajar mengingat gol balasan juga dari area tersebut, namun seperti yang sudah saya katakan di atas, masuknya Lucas Vazquez mengubah segalanya.
Bola kreasi dari Real Madrid lebih variatif karena mampu mengalirkan ke semua area namun kecenderungan yang dilakukan adalah ke sisi kanan pertahanan Barca yang diteror oleh Vinicius dan Mendy. Pemilihan Mendy pada sisi kanan pertahanan Real Madrid terlepas ada nama Marcelo di bangku cadangan merupakan pilihan jitu dari Zidane. Performa Marcelo sudah jauh dari harapan jika mengisi lini pertahanan, hal ini juga menurut saya merupakan sebuah persiapan jika misalnya Koeman memasukkan Fati atau Dembele di sisi kanan di starting line up. Zidane melakukan tindakan pencegahan yang efisien dengan memasukkan Mendy yang muda dan kokoh berduel dengan Dest yang sudah dipastikan mengisi sisi kanan bek Barcelona. Terbukti sisi kiri pertahanan Real Madrid sungguh luar biasa kokoh dikawal oleh Medy.
Kredit negatif saya berikan kepada Vinicius, terlepas dari pergerakan dia yang merepotkan Barca, praktis kreasi yang dibangun oleh Vinicius terbilang sia-sia. Passing yang hancur, umpan yang tidak efektif, dan duel area yang kalah dari pemain Barca yang mengawal dia menjadi catatan yang harus diperbaiki Vinicius. Berbeda dengan Asensio di sisi kanan, pergerakan cut inside-nya menyulitkan Alba belum lagi mobilitas Valverde yang luar biasa yang mampu meng-cover area bersama Casemiro. Sebagai catatan jika Kroos bermain dengan Valverde dan Casemiro, tugas Kroos lebih gampang sebagai kreator lini tengah Real Madrid karena tugas bertahannya lebih sedikit karena duo Valverde dan Casemiro cukup untuk melakukan cover area yang dia tinggalkan.
ADVERTISEMENT
Keluarnya Valverde digantikan oleh Modric memberi nyawa baru bagi Real madrid namun Kroos harus memberikan kreasi serangan pada Modric mengingat untuk aspek bertahan seorang Kroos lebih tepat guna dibandingkan dengan Modric untuk menggantikan tugas Valverde.
Pemilihan pemain pengganti yang dilakukan oleh Koeman dipertanyakan guna mengejar ketertinggalan. Dia menurunkan Trinciao, Dembele, dan Griezman. Saya terkejut karena Tindakan untuk mengimbangi lini tengah Real Madrid tidak dilakukan dengan memasukkan Puig atau Pjanic (atau memang 2 pemain tidak dimasukkan dalam daftar skuat?) Alih-alih menambah gol, Barca malah kebobolan dari kreasi area sisi kiri pertahanan yang baru ditinggalkan Alba.
Pertandingan yang mengecewakan bagi Barcelona namun memberikan pelajaran berharga bagi Koeman. Pada sisi lain saya mengkritik keras apa yang ditunjukkan oleh Vinicius pada pertandingan tersebut. Terlepas dari performa luar biasanya pada El Clasico musim lalu, terlihat keefektifan yang dia berikan pada laga ini layak dipertanyakan. Bagaimana dengan Benzema? Ah sudahlah.
ADVERTISEMENT