Riview Barcelona vs Real Madrid : Lini Tengah Barcelona yang Inferior dan Rentan

Daniel Simanullang
Pandit abal2 Sepak Bola , Tarot Reader, Madridista, Pemain DOTA 2 role Support :),
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2017 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Riview Barcelona vs Real Madrid : Lini Tengah Barcelona yang Inferior dan Rentan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pique dalam kolase kikinian (trollfootbal twitter)
ADVERTISEMENT
Camp Nou jadi tempat jemuran baju dan pesakitan bagi Cristiano Ronaldo tadi pagi.
Seolah membalas selebrasi Messi kala di pertemuan terakhir La Liga musim lalu.
Satu goal Ronaldo sebelum didepak sang pengadil lapangan makin menambah bumbu drama elclasico kali ini.
Jika berbicara tentang intrik dan juga drama di pertandingan yang dilabeli elclasico ini, sampai Liverpool juara Liga Inggris juga kayaknya tidak akan selesai. Banyak hal yang dari waktu ke waktu akan berkembang dan naik ke permukaan demi kemaslahatan salah satu kisah rivalitas terdahsyat dalam dunia sepak bola.
Sudahlah hal ini tidak terlalu dibahas lebih lanjut, toh tanpa dibahas akan tetap berlanjut kok.
Anda bisa melihatnya di sosmed dan forum forum mainstream, tak lupa di jagat youtube tentunya.
ADVERTISEMENT
Pembahasan kali ini adalah soal betapa inferiornya lini tengah Barcelona pada pertandingan tadi. Hal ini layak jadi perhatian, mengingat DNA Barcelona dalam satu dekade adalah kreativitas yang identik dengan lini tengah. Sangat aneh rasanya melihat babak belurnya Iniesta cs oleh Isco cs. Ini saya gunakan babak belur, bukan kalah. Berarti sudah sangat luar biasa .
Menurut penerawangan saya sebagai manusia cadangan mati di sepak bola sekolah dan juga kampus, tanda-tanda hilangnya dominasi lini tengah Barca adalah ketika mampunya Isco, Kroos, dan Kovacic memaksa Iniesta, Basquest, dan Rakitic untuk mengikuti alur permainan. Dalam 3 kali 15 menit babak pertama , lini tengah saling melancarkan kreativitas dan visi untuk membuka peluang. Namun keunggulan lini tengah Real Madrid sudah terlihat melihat bagaimana nyamannya Isco kala memainkan tugas sebagai playmaker secara bebas.
ADVERTISEMENT
Isco ada di mana-mana. Tidak jarang skill seperti Zidane turn, Crujff turn, dan tictac dipertontonkan oleh anak ini yang membuat pemain-pemian Barcelona kelabakan.
Apa yang ditunjukkan Isco mengingatkan saya kepada Zidane ketika bermain. Sebagai salah satu jenius dalam dunia sepak bola, hal sederhana namun harus dengan kemampuan diatas rata –rata adalah mampu menjadi tuan bagi bola yang diberikan kepadanya.
“Tugas saya sederhana sih , ambil bola laluserahkan kepada Zidane, setelah itu lihat apa yang terjadi.” Ujar Makelele ketika ditanya soal Zidane.
Seperti itulah mungkin yang disampaikan Zidane kepada para pemain Real Madrid, biarkan Isco berkreasi dengan apa yang ada di kepalanya (Konon kepalanya ini adalah biang masalah tidak diterimanya Isco di klub bernama Manchester United).
Riview Barcelona vs Real Madrid : Lini Tengah Barcelona yang Inferior dan Rentan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Area gerak Isco yang bebas (whoscored.com)
ADVERTISEMENT
Jika kita melihat sentuhan-sentuhan yang ditunjukkan Isco pada pertandingan tadi, sebenarnya tidak sesederhana itu.
Saya ajak Anda melihat secara detail dari kacamata pandit abal-abal ini.
Zidane di lini tengah memiliki 3 pemain yang identik dengan otak yakni Isco, Kovacic, dan Kroos. Sedangkan Casemiro tidak usah dibahas lebih dalam, melihat ketrengginasannya saja kita sudah tahu nih anak mengandalkan otot secara dominan. Kalau bahasa PSMS-nya rap-rap.
Isco diberi kebebasan untuk berbuat sesukanya dengan bola, mau dia dribbling, gocek sana sini, umpan ke sini ke situ, terserah kepala Isco saja (Di zaman sekarang, mungkin hanya pelatih macam Zidane yang maklum dengan apa yang dilakukan Isco).
Kroos diberikan tanggung jawab juga sebagai seorang “ Zidane” (creator) dalam tim namun dengan gaya yang lebih elegan. The Iceman yang dikenal memiliki kecerdasan di atas rata-rata dalam permianan cenderung menjaga permainan agar tetap dalam irama yang dibutuhkan tim. Meskipun memiliki skill gocekan dan juga pergerakan yang tidak dianggap remeh, Kroos melakukan semuanya secara sederhana. Artinya upayakan bola tetap mengalir seperti yang diharapkan oleh tim meskipun bola dalam genggaman pemain Barcelona.
Riview Barcelona vs Real Madrid : Lini Tengah Barcelona yang Inferior dan Rentan (2)
zoom-in-whitePerbesar
Area gerak Kroos kala menjaga irama pertandingan (whoscored.com)
ADVERTISEMENT
Kovacic yang merupakan salah satu pemain muda cerdas di kolong langit ini menjalankan fungsi box to box . Menjadi filter pertahanan kala tim diserang, backup Casemiro, sosok intercepter, dan juga sosok yang mampu mem- build up serangan kala kreasi pemain Barcelona terputus.
Stamina dan fisik yang dimiliki Kovacic memungkinkan dia untuk menjalani tugas dan tanggung jawab paling babu ini. Hasilnya memang tidak heran jika dia keletihan dan terlihat bermasalah dengan tubuh dan kakinya karena terlalu banyak chaos dan kontak dengan pemain Barcelona.
Riview Barcelona vs Real Madrid : Lini Tengah Barcelona yang Inferior dan Rentan (3)
zoom-in-whitePerbesar
Area gerak Kovacic dalam tanggung jawab "babu" lini tengah Real Madrid (whoscored.com)
Mengharukan sekali dengan apa yang terjadi kepada Barcelona, mereka harus memilih satu dari 3 pemain yang bisa menjadi otak dalam tim. Skala prioritas siapa yang harus dimatikan membuat mereka kehilangan daya kreasi untuk menciptakan peluang ala Barca yang kita kenal meskipun rumit, namun elegan dan mematikan.
ADVERTISEMENT
Rentannya lini tengah Barcelona membuat Messi harus bergerak mengimbangi lini tengah Real Madrid, Praktis hanya Luis Suerez lah yang dipaksa berduel dengan Ramos dan Varane. Suerez bermain melebar demi membuka peluang dan celah lewat pergerakan tanpa bola rekan-rekannya. Hal ini sudah percuma sebab pada momen ini Messi harus dipaksa menjadi kreator serangan guna menutupi terbonsainya lini tengah Barcelona sebagai otak permainan.
Riview Barcelona vs Real Madrid : Lini Tengah Barcelona yang Inferior dan Rentan (4)
zoom-in-whitePerbesar
Trio lini tengah Barcelona vs Trio Lini tengah Real Madrid minus Casemiro (whoscored.com) Terlihat lini tenga Barca tidak sebebas dan se fluid lini tengah Real Madrid
Real Madrid tak tinggal diam akan hal ini, lewat Bale dan juga sesekali Benzema, mereka juga bergerak untuk menutup kreasi dan gerak Messi. Ini bukan hal yang terlalu sulit bagi Real Madrid mengingat dalam beberapa musim sejak ditangani oleh Zidane fungsi stiriker tidak terbatas berkeliaran di kotak pinalti, namun harus bisa juga menjemput bola dan membuka ruang (inilah mungkin yang membuat tipikal Morata harus minggat dari Bernabeu).
Riview Barcelona vs Real Madrid : Lini Tengah Barcelona yang Inferior dan Rentan (5)
zoom-in-whitePerbesar
Messi harus membantu lini tengah Barcelona guna mengimbangi lini tengah Real Madrid (whoscored.com)
ADVERTISEMENT
Pemain Barca menjaga Isco, Kroos,dan Kovacic dengan serba tanggung, belum lagi ada Marcelo yang membuat Aleix Vidal seperti amatiran saja.
Jika Carvajal dan Alba saling gonta-ganti dalam melakukan pergerakan dan penutupan, Marcelo malah seperti berpesta di sisi kiri yang jaga Aleix Vidal. Sisi kanan Barcelona inilah lobang besar yang berhasil di ekspos Real Madrid. Apalgi Barcelona bermain dengan single pivot pula .
Goal pertama oleh Pique adalah sebuah kefatalan yang terobesi dengan kebiasaan. Di kala Varane dan Ramos ada di kotak pinalti bersiap menyambut umpan Marcelo dengan tinggi tubuhnya (sudah biasa), Marcelo menguji penempatan Pique dengan umpan mendatar, hasilnya goal bunuh diri.Mungkin sudah tergambar dalam alam bawah sadar Pique, saat Ramos dan Varane di kotaki pinalti menyambut umpan, maka umpan lambung adalah hal yang pasti dilayangkan kepada mereka.
ADVERTISEMENT
Goal kedua dan ketiga adalah lobang di sisi kanan Barcelona yang kepayahan harus ditutupi Pique karena keamatiran Aleix Vidal dan kepayahan Basquest.
Pique bukan tipikal Sergio Ramos yang memiliki determinasi tinggi dan berani mengambil resiko kala menghadapi pemain-pemain seperti Ronaldo dan Asensio. Pique terlalu member ruang tembak bagi Ronaldo dengan harapan menadapt momentum yang tepat dalam menghalau bola dengan tackling atau bloking namun hal ini sangat fatal.
Ruang yang diberi Pique kepada Ronaldo mampu dioptimalkan oleh pria Portugal itu dengan melakukan placing khas pemain inverted. Skema yang sama juga terjadi dengan terciptanya goal ketiga Real Madrid. Bermain 10 orang tidak menyurutkan serangan Real Madrid (seolah-olah melawan Barcelona dengan 10 orang adalah hal yang sangat –sangat biasa dan suatu kewajiban yang harus diterima). Di awali terputusnya serangan Barcelona lewat Suarez, Lucas Vazquez berlari membawa bola lalu di sisi lain Asensio dengan kecepatannya mampu meninggalkan Vidal dan Sergi Roberto. Ketika bola disodorkan kepada Asensio, dia menemukan momen yang tepat dari ruang yang tembak yang diberikan oelh Pique. Goal tercipta dengan indah dan luar biasa karena dibarengi dengan efek menukik. Macam tendangan “jarak jauh” Tsubasa yang termasyhur itu
ADVERTISEMENT
Pertandingan leg ke-2 diharapkan menghadirkan atmosfir luar biasa dan suguhan menarik. Ronaldo terancam tidak bermain karena tindakannya terhadap wasit, kemudian Barca ketinggalan 2 goal harus melawat ke Bernabeu yang ramah bagi Messi dengan goal-goalnya. Tidak lupa akan ada bumbu drama terbaru yang harus siap untuk kita cicipi.
Apakah momen ini akan menjadi jembatan gelar kedua Real Madrid musim ini ?
Atau menjadi sebuah pembuktian bagi Barcelona bahwa mereka masih kuat meskipun harus ditinggal Neymar?
Kita tunggu saja….