Sepotong Ingatan Istimewa tentang Beckham di Real Madrid

Daniel Simanullang
Pandit abal2 Sepak Bola , Tarot Reader, Madridista, Pemain DOTA 2 role Support :),
Konten dari Pengguna
16 November 2020 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
David Beckham kala membela Real Madrid (getty images)
zoom-in-whitePerbesar
David Beckham kala membela Real Madrid (getty images)
ADVERTISEMENT
Saya tidak ragu mengatakan bahwa datangnya Beckham ke Real Madrid urgensinya adalah untuk branding Real Madrid secara global. Jika untuk memenuhi taktik dan gaya bermain di Real Madrid, kualitas bermain Beckham tidak lebih baik dari skuat yang ada kala itu.
ADVERTISEMENT
Tapi untuk branding, Beckham adalah pilihan pertama dalam hiruk pikuk industri sepak bola yang merambah pada bisnis pada masa tersebut.
Mari kita lihat sejenak kampanye Barcelona, saya lupa siapa calon presidennya kala itu yang menjanjikan kedatangan Beckham jika terpilih menjadi presiden. Folklore mengatakan bahwa sebenarnya kaki kiri Beckham sudah ada di troly belanja Barcelona namun pada detik-detik terakhir, kaki kanan Beckham pindah ke troly Real Madrid dan kaki kirinya masuk setelah Makelele dijual oleh Real Madrid dengan pernyataan Perez yang menyakitkan tentang kontribusi Makelele selama membela Real Madrid dan inilah edisi kekecewaan pertama Zidane pada Perez dengan analogi mobil bersepuh emas tanpa mesin.
David Beckham. Foto: Michael Reaves/AFP
Barcelona kehilangan Beckham dan seperti bernostalgia dengan kisah Di Stefano di masa lalu. Kemudian radar mereka beralih ke PSG yang memiliki bintang muda bersinar bernama Ronaldinho yang sebelumnya kampanye menawan di Piala Dunia 2002 bersama timnas dengan elastico ikonik dan gol ala captain Tsubasa-nya ke gawang Seaman. Lalu semua tahu bagaimana Ronaldinho menjadi legenda di Barcelona.
ADVERTISEMENT
Kembali ke pisang, eh ke Beckham. Pembelian salah satu anak emas Sir Alex Ferguson ini membuat Real Madrid mendapat pemasukan besar lewat penjualan pernak-pernik Beckham berseragam Real Madrid. Pundi-pundi yang diraup dari sosok yang pernah menimba ilmu di SSB Arsenal ini membuat neraca keuangan Real Madrid dalam posisi postif.
Perpindahan Beckham dari Manchester United dengan salah satu episode drama sepatu melayang ke pelipis membuat perubahan besar dalam konsep pemasaran secara umum. Real Madrid konon BEP dari biaya transfer Beckham dari MU ke Real Madrid hanya kurang dari sebulan lewat penjualan kostum bernomor 23 milik Beckham yang di masa depan akan menjadi nomor kostum ikonik pemain muda potensial di Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana masalah klasik dalam tim, Real Madrid kelabakan ketika menentukan posisi yang tepat bagi Beckham, masa dia diparkir atau jadi cadangan. Konon keberadaan Beckham menjadi polemik di tim karena Perez ambil bagian pada penempatan Beckham dalam starting line up.
Buntutnya adalah Beckham di pasang di sisi sayap kanan sebagai mana posisi aslinya lalu Figo yang dahulu beroperasi di area tersebut di geser ke sisi kiri yang menjadikan area tersebut overload karena Zidane sudah linked play dengan Roberto Carlos di sana.
Sialnya bagi Figo adalah movement Zidane itu adalah dari kiri melayang ke area tengah kotak 16 meter sebagaimana yang kita lihat pada sosok Hazard masa kini. Figo bukan tipe pemain yang suka bermain inverted meskipun dia kompeten melakukannya. Figo adalah pengumpan murni dengan gaya penetrasi ke kotak penalti lawan.
ADVERTISEMENT
Penumpukan ini membuat "perang dingin" antara Zidane dengan Figo karena jika salah satu dari mereka mengambil bola maka visi yang lain akan mati, sampai ada folklore yang menyatakan bahwa Zidane dan Figo ketika mereka bermain di sisi kiri tidak akan pernah mengoper satu sama lain.
Bagaimana dengan Beckham di sisi kanan? ternyata hanya mengandalkan umpan lambung ala Inggris dan signture movement-nya tidak cukup membuat Beckham menjadi istimewa. Praktis dia harus mengimprove diri. Lalu apa yang terjadi? sebagai pribadi berbakat rata-rata namun pekerja keras ulung, Beckham belajar bahwa dia harus berubah.
Kemampuan long pass dan umpannya dapat dioptimalkan tidak dari hanya flank area saja namun bisa dari semua area asalkan area operasi bermainnya di tengah. Pada masa itu Beckham berubah dari sayap konvensional menjadi seorang deep playing midfielder. Meskipun tidak seikonik sosok Pirlo, evolusi bermain yang Beckham lakukan mampu membuat Beckham mencuri perhatian Madridista.
ADVERTISEMENT
Beckham memang bukan Englishman favorit saya di Real Madrid, tapi setidaknya dia mampu merebut hati Madridista seperti saya dengan kerja keras dan usaha selayaknya kisah Paul Cunningham dan Macca.
Jadi jika ada yang mengatakan bahwa Real Madrid menyia-nyiakan bakat Beckham sebenarnya harus kita lihat dari sisi lain juga bahwa bakat Beckham tidak sia-sia di Real Madrid karena pada dasarnya Beckam hadir di Real Madrid melampaui alasan taktik dan strategi.
Oh ia jika Anda ingit mengetahui versi sempurna evolusi seorang Beckham, maka perhatikan lah sosok Bastian Schweinsteiger ketika duet Robbery begitu menggila di Bayern.