Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Anak Muda Sibuk Ngopi, Lupa Nabung : Dampak Inflasi pada Dana Darurat
29 Desember 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nida Nadia Salma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada zaman sekarang anak muda sangatlah gemar mengonsumsi produk lifestyle seperti kopi kekinian, yang tidak hanya berdampak pada pengelolaa uang pribadi, tetapi juga dikaitkan dengan inflasi. Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Jika kita terus menghabiskan uang untuk kebiasaan konsumtif seperti membeli kopi, maka bisa kesulitan saat ada kebutuhan mendesak.
ADVERTISEMENT
Setiap hari, kafe-kafe sangat dipenuhi oleh anak muda yang memesan kopi kekinian. Harga segelas kopi tersebut bekisar antara 15.000-50.000. Jika kita terus menghabiskan uang untuk konsumtif tanpa menyisihkannya untuk tabungan dana darurat, maka akan kesulitan jika harga barang kebutuhan penting seperti kesehatan dan pendidikan naik akibat inflasi.
Faktor gaya hidup dari media sosial seringkali menjadi dorongan orang untuk mengikuti tren terkini atau biasa disebut dengan FOMO (Fear of Missing Out), takut ketinggalan tren. Sebagai contoh jika seorang mahasiswa menghabiskan uangnya untuk ngopi tanpa menabung, saat gadget yang dimiliki tiba-tiba mengalami kerusakan, maka akan kesulitan membayar biaya perbaikan yang mungkin juga naik akibat inflasi.
Dana darurat ialah tabungan untuk keperluan mendadak seperti biaya kesehatan, dan kebutuhan mendesak lainnya. Risiko yang dihadapi seseorang jika tidak memiliki dana darurat adalah ketergantungan pada hutang, serta stress finansial bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Mengatasi hal ini dapat dengan mengurangi aktivitas ngopi dari setiap hari menjadi 2-3 kali dalam dua minggu untuk menabung dana darurat atau investasi yang bisa melindungi diri dari kenaikan harga di masa depan. Menabung juga tidak harus langsung dalam nominal yang besar, yang tepenting adalah konsisten.
Penting juga untuk memahami pengelolaan keuangan dan inflasi. Dengan begitu, kita bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan memastikan keuangan tetap stabil meskipun ada ketidakpastian ekonomi.