Kritik Tajam Lewat Karya

Nida Silmi Tsauroh
Journalism Student at Jakarta State Polytechnic. Actively involved in public relations activities. Aiming to be professional in creative industries.
Konten dari Pengguna
8 Juli 2021 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nida Silmi Tsauroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Youtube.com/SkinnyIndonesian24
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Youtube.com/SkinnyIndonesian24
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama dua bersaudara ini mencuat di berbagai sosial media digital. Ya, siapa lagi kalau bukan Da Lopez Brother. Kakak beradik yang bernama Jovial da Lopez dan Andovi da Lopez ini mengabarkan bahwa mereka pensiun dari platform Youtube.
ADVERTISEMENT
Walaupun dua kakak-beradik ini pamit undur diri, tak lepas meninggalkan karya fantastisnya yang menduduki trending topic di platform tersebut. Berbagai penonton merasakan ‘sentuhan nakal’ dari salah satu karyanya yang berjudul DPR Musikal. Seakan memiliki banyak nyawa, dua bersaudara ini berani ‘menyenggol’ para penguasa di negara kita.
DPR Musikal berisikan drama musikalisasi yang dibuat oleh Da Lopez Brother dengan konsep mengkritik tajam melalui karya. Menceritakan seorang wanita muda bernama Mawar (Dwynna Win), sosok yang idealis, jujur, dan memiliki semangat tinggi. Karakter tokoh Mawar ini dibuat signifikan dengan karakter tokoh lain dan tentunya bertolak belakang.
Tokoh lainnya yakni Angel (Kezia Aletheia) merupakan anggota dewan yang berasal dari kalangan selebritis, Juki (Axel Christian) anggota dewan yang berangkat dari kalangan pengusaha, Januari (Andovi da Lopez) anggota dewan yang sudah berada di DPR lebih dari satu periode, dan Nova (Jovial da Lopez) ketua DPR yang telah putus asa karena adanya ‘kerusakan’ dan akhirnya menyerah mengikuti arus.
ADVERTISEMENT
Sepanjang drama musikal berdurasi 36 menit itu, penonton disajikan berupa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bagaikan seorang berkarakter eksplosif dan manipulatif. Tidak seperti Mawar, tokoh murni bak air ini, mereka serakah, rakus, tamak, dan tidak ada rasa peduli kepada rakyat.
Diawali dengan pelantikan Mawar sebagai Anggota DPR dan pengajuan RUU (Flora, Agrikultur, dan Kehutanan). Adanya penolakan karena mereka hanya memikirkan kondisi jangka pendek saja. Bahkan menganggap remeh pengajuan RUU milik Mawar. Bagian terburuk adalah mereka hanya patuh kepada perusahan-perusahaan yang bisa memberi cuan.
Dalam drama musikal ini, terlihat jelas bahwa pesan yang ingin digambarkan berupa perbedaan ideologi dan pastinya menyampaikan kekhawatiran rakyat kepada petinggi di negeri ini. Mempertanyakan apakah mereka serius membantu rakyat atau malah menjatuhkan rakyat? Seperti yang diucapkan dalam drama tersebut, “persetan rakyat!” terlihat bahwa anggota dewan tidak peduli dengan kondisi rakyatnya.
ADVERTISEMENT
Karya ini juga sukses menduduki trending topic di Twitter. Beberapa orang menyanyikan kembali dan dipublikasikan melalui platform Tiktok dan Instagram. Tak hanya itu, drama musikal ini mendapat komentar dari salah satu anggota DPR dengan mengirimkan pesan melalui DM Instagram dengan akun @hetifah.
Foto: Instagram.com/jovialdalopez
Terlebih dari itu, DPR Musikal ini sangat cocok untuk ditonton dan dapat dinikmati tidak hanya oleh pencinta kanal Youtube, melainkan semua orang di Indonesia. Drama ini menyajikan konten yang tidak biasa dan cukup berani untuk mengambil langkah seperti ini. Besar harapan rakyat Indonesia bisa ‘melek’ melalui segelintir pesan yang terkandung di dalamnya.
Drama musikal ini juga sangat direkomendasikan bagi penonton yang sudah jenuh dengan trending-trending di Youtube seperti kehidupan para artis dan menyalahgunakan platform ini sebagai ajang pamer kekayaan. Konten positif memang jarang ditemukan, tetapi DPR Musikal dapat menjadi alternatif untuk penikmat Youtube.
ADVERTISEMENT
(Nida Silmi Tsauroh/Politeknik Negeri Jakarta)