Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kepala Sekolah sebagai Supervisor dalam Pengembangan Sekolah yang Berkualitas
29 Oktober 2024 21:45 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari nidaussadiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Supervisi pendidikan, khususnya peran kepala sekolah sebagai supervisor, merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Undang-undang telah menggarisbawahi pentingnya pengawasan dalam sistem pendidikan. Kepala sekolah sebagai pemimpin institusi pendidikan memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing, mengarahkan, dan mengembangkan tenaga pendidik. Keberhasilan sekolah sangat bergantung pada kemampuan kepala sekolah dalam membangun kolaborasi, merancang program pengembangan profesional, dan menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi inovasi. Melalui supervisi yang efektif, kepala sekolah dapat membantu guru meningkatkan praktik pembelajaran, menjalin kemitraan dengan orang tua dan masyarakat, serta mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai peran krusial kepala sekolah sebagai supervisor dan kontribusinya terhadap pengembangan sekolah yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
A. Peran kepala sekolah sebagai supervisor
Kepala sekolah memiliki peran yang sangat krusial dalam sebuah lembaga pendidikan. Selain sebagai pemimpin, kepala sekolah juga berperan sebagai supervisor atau pengawas terhadap seluruh kegiatan pembelajaran dan kinerja tenaga pendidik serta kependidikan di sekolah.
1. Menjadi pemimpin dan pembina
Sebagai pemimpin, kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam mengarahkan sekolah menuju tujuan yang telah ditetapkan, seperti Menentukan arah dan visi sekolah, Mengambil keputusan yang tepat dan strategis untuk kemajuan sekolah, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, serta mampu mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang timbul di sekolah dengan cepat dan efektif
2. Melakukan penilaian terhadap kinerja guru
Kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga pendidik. Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga pendidik tidak melakukan penyimpangan dan lebih hati-hati dalam melaksanakan tugasnya. Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan observasi, untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran. (Astuti 2019)
ADVERTISEMENT
3. Menyediakan fasilitas dan sumber daya
kepala sekolah memiliki peran memastikan ketersediaan fasilitas dan sumber daya yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah. Kepala sekolah perlu melakukan identifikasi kebutuhan secara cermat, baik itu fasilitas fisik seperti ruang kelas, laboratorium, maupun sumber daya non-fisik seperti buku, alat peraga, dan teknologi pendidikan. Setelah kebutuhan teridentifikasi, kepala sekolah kemudian menyusun perencanaan dan penganggaran yang matang untuk pengadaan dan pemeliharaan fasilitas tersebut.
4. Memberikan motivasi
kepala sekolah harus mampu menumbuhkan semangat dan keinginan guru untuk berprestasi. Ini dapat dilakukan melalui penghargaan atas prestasi yang dicapai, serta memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing guru. Melalui komunikasi efektif, pemberian penghargaan, pemberdayaan, dan menjadi role model, kepala sekolah dapat menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan mendukung. Dengan demikian, guru akan merasa dihargai, terinspirasi, dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi siswa.
B. Keterampilan dan Kompetensi Kepala Sekolah sebagai Supervisor
ADVERTISEMENT
Kepala sekolah harus juga memiliki keterampilan pedagogis dengan demikian kepala sekolah berperan langsung dalam memastikan pembelajaran berkualitas dan mendukung guru serta siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka. apa itu pendagogis? Pendagogis adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada pengembangan proses pembelajaran dan pencapaian akademik siswa di sekolah. Dalam model ini, kepala sekolah atau pemimpin pendidikan tidak hanya mengelola aspek administratif tetapi juga memberikan perhatian khusus pada kualitas pendidikan dan pembelajaran. Kepala sekolah yang memiliki kepemimpinan pedagogis menempatkan kualitas pembelajaran sebagai prioritas utama. Mereka berfokus pada penerapan kurikulum yang efektif dan relevan serta memastikan bahwa strategi pengajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pemimpin pendagogis juga berperan dalam mendukung pengembangan profesional mereka, dan mendorong peningkatan keterampilan pedagogik. Kepala sekolah memberi bimbingan, melakukan supervisi, dan memberikan umpan balik yang konstruktif agar guru bisa lebih efektif dalam mengajar.
ADVERTISEMENT
Adapun juga beberapa keterampilan yang harus di miliki oleh kepala sekolah yaitu:
1. Keterampilan Manajemen Supervisor harus memiliki keterampilan bermanajemen yang harus di perhatikan seperti:
Mampu menyusun rencana sekolah yang mencakup visi, misi, dan tujuan pendidikan yang jelas, mengelola sumber daya sekolah, termasuk staf, keuangan, dan fasilitas, memantau dan mengevaluasi program sekolah untuk memastikan efektivitasnya, membuat keputusan yang berdasarkan data dan kebutuhan sekolah.
2. Keterampilan Interpersonal Dalam keterampilan interpersonal, kepala sekolah harus menguasai beberapa keriteri yaitu:
Mampu berkomunikasi dengan jelas dan terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan, mampu bekerja sama dengan guru, siswa, dan orang tua untuk mencapai tujuan bersama, membangun hubungan yang positif di lingkungan sekolah, termasuk dengan komunitas sekitar.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun Supervisor juga harus memiliki beberapa kompetensi yang penting dalam melakukan tugas dalam mengatur sekolah yaitu:
1. Kompetensi Kepemimpinan
Mampu memotivasi dan menginspirasi guru dan siswa untuk mencapai potensi maksimal, menjadi teladan dalam mendorong inovasi dan kreatifitas di lingkungan sekolah, memiliki visi jangka panjang untuk mengembangkan sekolah dan mendorong seluruh elemen untuk bergerak ke arah yang sama.
2. Kompetensi Akademik Dalam Kompetensi Akademik bahwasanya kepala sekolah harus mampu memiliki kompetensi Akademik dalam penugasan kepala sekolah yaitu:
Menguasai kurikulum dan mampu memberikan bimbingan akademik kepada guru, mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan siswa, memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar.
3. Kompetensi Supervisi dan Evaluasi
Melakukan supervisi untuk memastikan kualitas pengajaran guru, menilai kinerja guru dan staf serta memberikan umpan balik yang konstruktif, mengevaluasi program-program sekolah dan membuat perbaikan yang diperlukan.
C. Indikator Sekolah Berkualitas
ADVERTISEMENT
Secara nasional standar mutu pendidikan merujuk kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) meliputi:
1. Standar kompetensi lulusan,
merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2. Standar isi
kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
3. Standar proses
kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
kriteria mengenai pendidikan penjabatan dan kelayakan maupun mental, sertapendidikan dalam jabatan.
5. Standar sarana dan prasarana
kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustkaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
ADVERTISEMENT
6. Standar pengelolaan
kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar pembiayaan
kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
8. Standar penilaian pendidikan
kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. (Fitri dan Gistituati, 383.)
Kriteria yang dimaksudkan adalah:
a) Prestasi belajar superior dengan indikator anggka rapot, nilai EBTANAS atau UPM Murni dan hasil tes prestasi akademik
b) Skor psikotes yang meliputi intlegensi dan kreatifitas
c) Tes fisik jika diperlukan.
Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa serta menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan menjadi keunggulan yang nyata baik lingkungan fisik maupun sosial psikologis.
ADVERTISEMENT
Guru dan tenaga kependidikan yang menangani harus unggul baik dari segi penguasaan materi pelajaran, metode mengajar, maupun komitmen dalam melaksanakan tugas. Kurikulumnya diperkaya dengan pengembangan dan improvisasi secara maksimal sesuai dengan tuntunan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan belajar serta motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa seusianya.
Proses belajar harus berkualitas dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan, baik kepada siswa, lembaga maupun masyarakat. Sekolah unggul itu tidak hanya memberikan manfaat kepada peserta didik di sekolah tersebut, tetapi harus memiliki resonansi sosial terhadap lingkungan sekitar.
Menurut Djoyo Negoro ciri-ciri sekolah unggul adalah sekolah yang memiliki indicator sebagai berikut:
a) Prestasi akademik dan non-akademik di atas rata-rata sekolah yang ada di daerahnya
ADVERTISEMENT
b) Sarana dan prasarana dan layanan yang lebih lengkap
c) Sistem pembelajaran lebih baik dan waktu belajar lebih panjang
d) Melakukan seleksi yang cukup ketat terhadap pendaftar
e) Mendapat animo yang besar dari masyarakat, yang dibuktikan banyaknya jumlah pendaftar dibanding dengan kepasitas kelas
f) Biaya sekolah lebih tinggi dari sekolah disekitarnya. (Widjaja,5)
D. Hubungan antara peran kepala sekolah dan kualitas sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pendidikan di suatu sekolah. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas pengelolaan administratif, tetapi juga berfungsi sebagai pemimpin yang memotivasi dan menginspirasi guru serta siswa.
Salah satu aspek penting dari kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif bagi guru. Ketika kepala sekolah menerapkan gaya kepemimpinan yang mendukung dan kolaboratif, guru merasa lebih termotivasi untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kepemimpinan kepala sekolah juga berpengaruh terhadap budaya sekolah. Kepala sekolah yang efektif dapat membangun budaya sekolah yang positif, yang mendukung inovasi dan kolaborasi di antara guru. Dengan demikian, kepala sekolah yang mampu mengelola dan mengembangkan budaya sekolah yang baik akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan.
Dalam konteks ini, penting untuk dicatat bahwa kepemimpinan
kepala sekolah tidak hanya berdampak pada kinerja guru, tetapi juga pada prestasi siswa. Kinerja guru yang baik, yang dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah, akan berujung pada peningkatan prestasi siswa. Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kinerja guru dan prestasi siswa, di mana semakin baik kinerja guru, semakin tinggi pula prestasi siswa (Arimbi, N 2012). Oleh karena itu, peran kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru sangat krusial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Daftar pustaka
Astuti, Astuti. “PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.” Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 5, no. 1 (14 Maret 2019). https://doi.org/10.35673/ajmpi.v5i1.79.
Fitri, Yuliani, dan Nurhizrah Gistituati. “Analisis Sekolah Unggul Ditinjau dari Indikator Mutu Sekolah” 07, no. 01 (2024).
Widjaja, Soehadi. “SEKOLAH UNGGULAN.” Metanoia 2, no. 1 (22 April 2022): 1. https://doi.org/10.55962/metanoia.v2i1.36
Arimbi, N. (2012). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Temanggung. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan, 1(1), 16-25