Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Bercocok Tanam Pengisi Suntuk di Massa Pandemi
27 Juni 2020 6:02 WIB
Tulisan dari Nika Arista M tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini wabah covid-19 masih terus berlanjut. Tidak ada yang tau sampai kapan kasus ini akan berakhir. Pemerintah terus menghimbau masyarakat untuk selalu waspada. Masyarakat diminta untuk tetap menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari keramaian. Aktivitas diluar rumah pun sangat terbatas. Bila ingin keluar rumah harus mengikuti prosedur kesehatan yang berlaku seperti selalu menggunakan masker dan sering mencuci tangan. Kegiatan belajar mengajar dan bekerja juga harus dilakukan dari rumah. Belajar yang biasanya dilakukan disekolah terpaksa menggunakan sistem online untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas. Begitu juga dengan pekerjaan yang mau tidak mau juga dilakukan dirumah. Hal ini pastilah menimbulkan kejenuhan setiap individu yang terpaksa terus berada dirumah. Untuk mengurangi kejenuhan tersebut banyak hal yang bisa dilakukan salah satunya dengan bercocok tanam dirumah.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini masyarakat memilih bercocok tanam sebagai kegiatan untuk menghilangkan suntuk ditengah pandemi. Selain mudah, bercocok tanam dirumah diyakini bisa mendatangakan banyak manfaat. Karena cukup untuk memenuhi persediaan bahan pangan sehari-hari. Bercocok tanam tidak hanya bisa dilakukan di area persawahan atau perkebunan. Dengan memanfaatkan perkarangan sekitar rumah atau menggunakan media pot kita bisa menaman tanaman yang kita inginkan. Cara merawatnya pun tidak sesulit menanam diperkebunan atau sawah yang memerlukan tenaga ekstra. Jenis tumbuhan yang mudah ditanam ada bermacam-macam. Misalnya sayuran seperti sawi, selada, tomat, cabai atau bisa juga buah-buahan seperti stroberi, anggur, kelengkeng, dan lain sebagainya. Untuk sebagian orang mungkin akan terdengar melelahkan, tapi tidak jika kita telaten mengurusnya. Ketika sayuran atau buah yang ditanam telah masak dan siap panen maka kita bisa memetiknya sendiri. Tentu saja sayur dan buah yang dihasilkan terjamin keamanannya. Sayur dan buah yang ditanam dan dipanen sendiri jauh lebih sehat daripada membeli dari pasar atau pedagang sayur lainnya yang belum tentu bersih dari bakteri maupun virus. Kegiatan seperti ini akan menimbulkan kesenangan tersendiri sekaligus mengisi waktu luang saat tidak sekolah online atau bekerja dirumah.
ADVERTISEMENT
Para orang tua bisa mengajak serta mengajarkan anaknya untuk bercocok tanam. Apalagi diera social distancing ini mereka tidak leluasa bermain bersama teman-temannya sehingga bercocok tanam bisa menjadi solusi untuk mengurangi rasa bosan anak-anak ketika harus dirumah saja. Anak-anak akan belajar bagaimana cara merawat dan memelihara tanaman dengan baik yang sebelumnya mereka tidak pernah mencobanya sama sekali.
Nika Arista Maharani Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo