Konten dari Pengguna

Pemanfaatan Air Limbah dalam Usaha Pertanian

Nika Rahma Yanti
Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Universitas Andalas
30 Juni 2024 12:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nika Rahma Yanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sawah yang baru ditanami. Foto: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sawah yang baru ditanami. Foto: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Sebagaimana kita ketahui, air limbah dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti kegiatan pertambangan, aktifitas industri, pertanian, keperluan rumah tangga dan kegiatan lainnya. Limbah air mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti logam berat, minyak, organisme patogen, atau nutrien dalam jumlah berlebihan. Bahan-bahan kimia ini dapat berakibat buruk bagi segala bentuk kehidupan jika limbah air tidak dikelola dengan baik. Kesehatan masyarakat dan lingkungan sangat erat kaitannya dengan limbah air. Artinya, polutan ini dapat dengan mudah masuk ke sistem manusia melalui air yang tercemar. Zat berbahaya yang terkandung dalam air limbah tidak mudah terurai sehingga toksisitasnya terhadap lingkungan dan tubuh manusia dapat meningkat secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari bahayanya, air limbah dapat dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian terutama di daerah dengan pasokan air terbatas. Akan tetapi, perlakuan-perlakuan tambahan harus diimplementasikan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Perlakuan ini penting mengingat hasil tanaman yang ditanam umumnya merupakan bahan pangan manusia untuk melangsungkan kehidupan. Terlebih sebagai orang Indonesia, makanan pokok kita adalah nasi yang berasal dari tanaman padi, di mana padi memerlukan air yang cukup banyak untuk pertumbuhannya hingga panen.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tanaman yang ditanam dengan air terkontaminasi dapat mengakibatkan perubahan fenotip atau karakteristik seperti penurunan berat, akar, dan panjang tunas sehingga menyebabkan kerusakan fisik pada tanaman. Kerusakan ini bisa berupa perubahan dalam pertumbuhan, warna daun yang tidak normal, atau kematian jika jumlah kontaminan terus meningkat. Dampak dari mengkonsumsi tanaman yang terkontaminasi tersebut mungkin tidak akan langsung dirasakan, tetapi dalam jangka waktu panjang, zat-zat berbahaya akan terakumulasi sehingga bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan air limbah untuk mengairi lahan pertanian dapat menjadi solusi yang kontroversial tergantung pada jenis limbah dan cara pengolahannya. Jika di lokasi tersebut tersedia sumber air yang tidak terkontaminasi, akan jauh lebih baik air yang terkontaminasi limbah tersebut tidak digunakan. Beberapa pertimbangan berikut bisa menjadi alternatif dalam mengurangi resiko penggunaan air limbah untuk kebutuhan air tanaman:
1. Mengetahui sumber air yang digunakan untuk mengairi lahan pertanian.
Jika memang air limbah, pastikan air limbah telah diproses dengan baik untuk mengurangi kontaminan berbahaya seperti logam berat, bahan kimia beracun, atau patogen. Kontaminan jenis tertentu bisa diserap oleh tanaman bahkan bisa terakumulasi secara terus menerus sehingga membahayakan nyawa kita sebagai manusia yang mengkonsumsi tanaman tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Teknologi pengolahan air limbah.
Perlu pertimbangan dalam menerapkan teknologi yang akan digunakan untuk memproses air limbah. Walaupun peruntukan air untuk kegiatan pertanian didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup masuk ke kelas IV. Perlu dilakukan pengolahan air terkontaminasi untuk mengurangi dampak yang akan ditimbulkan. Teknologi pengolahan sederhana dapat diimplementasikan seperti filtrasi atau penyaringan, pengolahan biologis dengan memberikan tanaman yang diketahui dapat menyerap kontaminan perairan, atau pengendapan dengan harapan tingkat residu air limbah jadi berkurang.
Seperti yang sudah dipaparkan, banyak terdapat resiko yang potensial jika air limbah dalam kondisi ekstrim digunakan untuk mengairi lahan pertanian. Tetapi, tidak menutup kemungkinan pemanfaatan air limbah juga dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedullian dalam hal bijak menghemat air bersih.
ADVERTISEMENT
Jadi, memastikan penggunaan air untuk irigasi lahan pertanian yang aman dari kontaminasi atau pencemaran sangatlah penting. Karena air limbah tidak hanya membahayakan lingkungan tapi akan berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat. Praktik sanitasi yang baik dalam budidaya tanaman, penggunaan sumber air yang terjaga kualitasnya, serta penggunaan teknologi pengolahan air limbah yang efektif sangat penting untuk menjaga keamanan pangan dan kesehatan masyarakat yang akan mengkonsumsi hasil panen lahan pertanian,