Konten dari Pengguna

Eksistensi Tradisi Lisan dalam Tari Balean Khas Dayak Ngaju di Era Globalisasi

Niken Aprilidiani
Mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Institut Agama Islam Negri Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
10 Juni 2024 8:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Niken Aprilidiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tradis lisan tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. Tradisi lisan adalah sebuah kebudayaan yang tidak tertulis dan hanya di di lakukan secara rutin tiritemurun tanpa adanya dokumentasi. Seiring dengan perubahan zaman yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, eksistensi tradisi lisan semakin lama semakin terpinggirkan. Di era globalisasi sekarang ini eksistensi tradisi lisan semakin terpinggirkan, bahkan di ambang kepunahan, sehingga memerlukan upaya-upaya untuk mempertahankan eksistensinya, Pemanfaatan tradisi lisan dalam hal ini merupakan salah satu cara pelestarian tradisi lisan yang dapat memberikan nilai tambah pada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tradisi lisan memiliki pengaruh yang signifikan dalam bidang kreatif seperti musik dan tari. Dalam konteks musik tradisi lisan membentuk dasar dari banyak genre musik tradisional di berbagai budaya di seluruh dunia. Melalui cerita-cerita, lagu-lagu rakyat, dan pengetahuan musik yang diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi, musisi mampu menggali akar budaya yang dalam dan menciptakan karya-karya yang terinspirasi oleh warisan nenek moyang mereka. Teknik musik, motif melodi, lirik, dan gaya bermain sering kali memiliki akar dalam tradisi lisan, yang memberikan keunikan dan kekayaan artistik pada karya-karya modern.
Foto penari Dayak, Foto dokumentasi Nadia Tania
Di bidang tari, tradisi lisan juga memainkan peran penting dalam menjaga dan mengembangkan berbagai bentuk tari tradisional. Cerita-cerita, gerakan, dan ritme yang diwariskan secara lisan membentuk dasar dari banyak tarian tradisional, yang sering kali memiliki makna mendalam dan nilai budaya yang kuat. Melalui pelatihan langsung dari para ahli tari dalam komunitas lokal, generasi muda dapat mempelajari dan mewarisi kekayaan gerakan dan ekspresi yang melekat dalam tradisi lisan ini, sambil juga memberikan ruang untuk inovasi dan adaptasi sesuai dengan zaman modern.
Foto penari Dayak dayak, Foto : Dokumen pribadi
Salah satu tarian tradisional Kalimantan Tengah yang tetap eksis dan terus dilestarikan adalah Tari Balean. Tari Balean adalah tarian yang berasal dari masyarakat Dayak Ngaju dan biasanya ditampilkan dalam upacara-upacara adat. Tari Balean merupakan tarian tradisional masyarakat Dayak Ngaju yang berasal dari Kalimantan Tengah. Tarian ini memiliki sejarah panjang dan merupakan bagian penting dari warisan budaya suku Dayak. Meskipun kita hidup di era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan budaya populer, keberadaan Tari Balean tetap penting untuk dijaga dan dilestarikan. Tari Balean menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Dayak Ngaju. Upaya melestarikan tarian ini juga merupakan cara untuk mempertahankan warisan budaya dan jati diri suku Dayak di tengah arus globalisasi. Secara keseluruhan, meskipun menghadapi tantangan di era globalisasi, Tari Balean masih tetap eksis dan dilestarikan oleh masyarakat Dayak Ngaju. Upaya pelestarian yang dilakukan memberikan harapan bahwa tarian tradisional ini akan terus hidup dan berkembang sebagai bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Tari Balean merupakan tarian sakral yang memiliki makna dan fungsi penting bagi masyarakat Dayak Ngaju. Tarian ini biasanya ditampilkan sebagai bagian dari ritual pengobatan tradisional, untuk meminta perlindungan roh leluhur, atau untuk menyambut tamu-tamu penting. Gerakan-gerakan dalam Tari Balean terinspirasi dari alam sekitar, seperti gerakan hewan-hewan dan tumbuhan. Selain itu, tarian ini juga menggambarkan aktivitas sehari-hari masyarakat Dayak, seperti berburu, bercocok tanam, dan bertahan hidup di hutan. Meskipun kini masyarakat Kalimantan Tengah sudah banyak terpengaruh oleh budaya global, Tari Balean masih tetap dipelihara dan dilestarikan. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain seperti memasukkan Tari Balean ke dalam kurikulum pendidikan daerah, sehingga generasi muda dapat mempelajari dan mempraktikkannya dan dapat juga mengadakan festival dan pertunjukan budaya yang menampilkan Tari Balean, baik di tingkat lokal maupun nasional. Selain itu juga kita dapat Membentuk sanggar-sanggar tari tradisional yang secara khusus melestarikan Tari Balean dan tarian-tarian tradisional lainnya. Serta Mendokumentasikan Tari Balean dalam bentuk video, foto, dan catatan agar dapat diwariskan ke generasi mendatang.
Foto penari Dayak. Foto : Dokumentasi Pribadi
Upaya-upaya ini telah membuahkan hasil, di mana Tari Balean masih dapat dinikmati dan diapresiasi oleh masyarakat Kalimantan Tengah, baik tua maupun muda, di tengah arus globalisasi yang semakin deras. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi lisan, termasuk seni pertunjukan tradisional, masih memiliki tempat dan ruang untuk terus bertahan dan berkembang di era modern saat ini.
ADVERTISEMENT