Konten dari Pengguna

Putar Otak di Masa Pandemi

Niken Ayu
Mahasiswa komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
29 Oktober 2020 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Niken Ayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi para pengusaha kuliner, seperti Sudarno (59) seorang pengusaha bubur ayam di area kuliner Stadion Mandala Krida Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sebelum adanya pandemi usaha Sudarno selalu ramai, bahkan sampai kewalahan melayani pembeli.
Merasakan kebiasaan baru warga sekitar tempat jualan, dimana pekerja kantoran yang biasanya mencari sarapan diluar kini mereka bekerja dari rumah masing-masing. Membuat dagangan Sudarno sepi pembeli. “Biasanya saya bisa bawa sampai 5 liter perhari, sekarang paling hanya 1 liter. Dari omset mencapai satu juta rupiah perhari, sekarang menjadi dibawah lima ratus ribu perhari, “ ujarnya.
Omset yang semakin lama semakin menurun, Sudarno membuat usaha tambahan dengan berjualan bakwan kawi (12/10). “Karena sore tempat jualan saya kosong, jadi saya manfaatkan untuk berjualan bakwan kawi sebagai tambahan penghasilan, “ ujar Sudarno.
Sudarno memilih berjualan bakwan kawi untuk menambah penghasilan karena disekitar stadion belum ada yang berjualan. Selain menjualnya praktis, bakwan kawi ini cocok dinikmati saat musim hujan dan masa pandemi.
ADVERTISEMENT
“Banyak orang yang penghasilannya berkurang saat pandemi, saya berinisiatif jualan makanan yang murah yang tidak menguras kantong, “ ujarnya.
Sudarno mulai berjualan dari pukul 12.00 hingga pukul 21.00, hingga hasil yang didapatkan dari berjualan bakwan kawi bisa menutup kekurangan omset dari penjualan bubur ayam di pagi hari.
Sudarno menyampaikan bahwa kita tidak boleh menyerah dengan keadaan dan harus berpikir inovatif. “Rejeki datang kalau kita mau berusaha dan yakin Allah pasti bantu kita, yang penting kita tetap berusaha, “ ujarnya.