Museum Ini Simpan Semua Kenangan Bersama Mantan

2 Juni 2017 11:38 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Museum Broken Relationship. (Foto: Instagram/brokenshipsla)
Apa yang akan kamu lakukan dengan barang-barang yang ditinggalkan mantan? Dibuang? Dibakar? Atau dihibahkan kepada teman atau orang lain? Di Los Angeles, Amerika Serikat, sebuah museum didirikan untuk menyimpan semua kenangan bersama mantan.
ADVERTISEMENT
Museum ini bernama The Museum of Broken Relationships disingkat Brokenship LA. Terletak di Hollywood Blvd, Los Angeles, California, Amerika Serikat, pemiliknya menyediakan tempat bagi mereka yang ingin menyimpan barang-barang kenangan bersama sang mantan.
Konsep museum ini lahir ketika seorang seniman putus dengan sang kekasih. Ia berpikir apa yang orang-orang lakukan dengan barang-barang yang punya kenangan namun sudah ditinggalkan mantan. Pada 2006 mereka kemudian membuka sebuah pameran dan melakukan tur di beberapa negara dan mengumpulkan banyak koleksi yang menakjubkan.
Mereka kemudian membuka museum permanen pertama di Zagreb, Kroasia pada tahun 2010. Pada tahun 2016, John B. Quinn mendirikan Museum serupa di Los Angeles.
ADVERTISEMENT
Alexis Hyde, direktur utama dari Museum of Broken Relationship di LA mengatakan, menyimpan barang-barang peninggalan mantan ini merupakan cara yang lebih 'halus' dan 'lembut' ketimbang harus membuang atau bahkan membakar barang yang penuh kenangan.
"Karena kita juga harus menghargai kenangan dan cerita yang pernah ada," ujar Hyde.
Ia menambahkan putus atau perpisahan itu tidak melulu tentang dicampakkan, tapi kadang cinta yang bertepuk sebelah tangan, kematian dan tak selalu harus melibatkan pasangan, namun keluarga, teman, bisnis bahkan tempat.
"Kita semua pernah jatuh, dan masa-masa saat kita merasa sendirian, sebenarnya itu adalah momen yang paling membuat kita terhubung dengan kenangan itu sendiri. Karena setiap benda di sini menceritakan tentang kisah seseorang, tentang apa yang terjadi pada mereka ketika hubungan mereka terputus," tambah Hyde.
ADVERTISEMENT
Pengunjung yang mendatangi museum ini beragam. Mulai dari mereka yang pernah menyimpan barang di museum tersebut, orang tua dan anak-anak, hingga pasangan menikah atau berpacaran.
"Ini tempat yang aman untuk mendiskusikan dan melihat seperti apa hubungan yang sehat dan apa yang tidak," tutur Hyde.
Perlukah kita membuat museum serupa di Indonesia?