Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Seberapa Pentingkah Akuntansi Forensik di Indonesia? Bagaimana Perannya?
29 September 2023 14:06 WIB
Tulisan dari Niken Nurrahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penipuan keuangan merupakan masalah serius yang terus melemahkan integritas dan stabilitas sektor keuangan Indonesia. Salah satu langkah positif yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam dunia usaha adalah dengan melakukan pemeriksaan sejak dini. Ini termasuk penggunaan prosedur audit yang berkaitan dengan akuntansi dan hukum. Jenis audit ini sekarang lebih dikenal dengan nama akuntansi forensik.
ADVERTISEMENT
Lalu apa peran akuntansi forensik di Indonesia? Sebelum membahas peranan akuntansi forensik di Indonesia, mari kita pahami dulu pengertian akuntansi forensik.
Akuntansi forensik adalah pengaplikasian teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi, keuangan, manajemen, dan kriminologi untuk menginvestigasi dan menemukan bukti atas perbuatan terlarang dan penipuan (fraud) ataupun sengketa keuangan lain (Rezaee, Lo, Ha, & Suen, 2016).
Akuntansi forensik ini bertujuan untuk menerjemahkan transaksi keuangan yang kompleks dari data dan angka ke dalam bentuk yang mudah dipahami sehingga dapat memahami apa yang ada di balik laporan keuangan. Hal ini tentu saja, dimaksudkan agar segala sesuatu dapat dilakukan pendeteksian sejak dini, sehingga bisa segera diketahui jika ada kecurangan dalam data-data keuangan yang disajikan.
ADVERTISEMENT
Fraud merupakan fenomena yang selalu menarik untuk dibahas. Dalam dunia akuntansi forensik, "fraud" sering digunakan untuk merujuk kepada tindakan penipuan keuangan atau praktik kecurangan yang melibatkan manipulasi atau pemalsuan data keuangan, pencurian aset, atau tindakan-tindakan ilegal lainnya yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang tidak sah atau merugikan pihak lain. Penipuan keuangan dapat dilakukan oleh individu dari berbagai tingkatan dan siapa saja yang memiliki kesempatan.
Indonesia merupakan negara dengan kasus kecurangan yang tinggi, baik dalam sektor keuangan maupun publik. Kecurangan yang dilakukan telah menyebabkan banyak kerugian bagi masyarakat Indonesia, juga menjadi perhatian bagi dunia global. Tingginya kasus kecurangan di Indonesia menyebabkan para penegak hukum sulit untuk menangani kasus-kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Selama beberapa dekade terakhir telah terjadi sejumlah kasus kecurangan dan skandal keuangan yang telah tercatat dalam sejarah. Kasus Enron, WorldCom, dan Parmalat hanya beberapa contoh dari skandal dan kecurangan akuntansi yang begitu terkenal didunia akuntansi (Bhasin, 2013).
Dengan latar belakang tersebut, timbul kebutuhan yang mendesak untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang muncul adalah penggunaan akuntansi forensik. Akuntansi forensik memainkan peran penting dalam mendeteksi, menyelidiki dan mencegah penipuan keuangan. Akuntansi forensik membantu memahami kompleksitas transaksi keuangan, mengidentifikasi potensi penipuan, dan merupakan alat yang efektif untuk penyelidikan dan penegakan hukum.
Di Indonesia akuntansi forensik dapat digunakan baik di sektor pemerintah maupun swasta. Di sektor pemerintah, penggunaan akuntansi forensik lebih menonjol karena tingginya jumlah perkara. Dalam konteks ini, akuntansi forensik memiliki fokus utama pada penemuan dan pengungkapan kasus korupsi melalui sinergi lembaga-lembaga antikorupsi, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan kepolisian. Akuntansi forensik diterapkan untuk mengungkap kasus korupsi karena masih tingginya jumlah kasus semacam itu di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Transparansi Internasional Indonesia telah mengeluarkan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) pada Selasa, 31 Januari 2023 yang menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke 110 dari 180 negara dengan kasus korupsi tertinggi. Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia tahun 2022 turun 4 poin dari tahun sebelumnya menjadi 34. Diketahui, penurunan CPI Indonesia pada tahun 2022 merupakan penurunan paling tajam sejak tahun 1995.
Dalam beberapa tahun terakhir, sering terdengar isu penyelewengan dana bantuan sosial. Akuntansi forensik berperan penting dalam mendeteksi tindakan tersebut dengan melakukan audit pada aliran dana, mengidentifikasi penerima yang tidak memenuhi syarat, serta memeriksa kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Selain itu, dalam berbagai kasus penggelapan pajak di perusahaan, akuntansi forensik menjadi instrumen penting untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan, mengungkap praktik penghindaran pajak ilegal, dan menyediakan bukti yang diperlukan dalam penyelidikan pajak.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, akuntansi forensik berkembang pesat segera setelah krisis keuangan tahun 1977 dan BPK pertama kali berhasil menerapkan akuntansi forensik di pengadilan pada tahun 2005 dalam kasus korupsi di Komisi Pemilihan Umum. Istilah akuntansi forensik di Indonesia baru populer setelah keberhasilan PricewaterhouseCoopers (PwC) dalam mengungkap kasus Bank Bali. Pada tahun yang sama, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mampu menyelesaikan kasus BNI dengan metode yang digunakan PwC pada kasus Bank Bali. Keberhasilan dalam memecahkan kasus-kasus ini menyebabkan pesatnya perkembangan akuntansi forensik.
Berdasarkan keberhasilan penanganan kasus-kasus penting tersebut, akuntansi forensik menjadi solusi utama untuk mencegah penipuan yang mengakibatkan kerugian nominal yang signifikan bagi banyak pihak. Dengan akuntansi forensik, kasus-kasus seperti ini dapat diselidiki secara menyeluruh, bukti-bukti dapat dikumpulkan dan tindakan hukum dapat diambil terhadap pelaku penipuan. Akuntansi forensik berperan penting dalam mencegah dan memberantas penipuan keuangan, yang pada akhirnya dapat memperkuat integritas sistem keuangan Indonesia.
ADVERTISEMENT
REFERENSI
Annisa, S. (2014). Pemeriksaan Fraud dalam Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. AL-BANJARI Vol. 13, (137-162).
Ria, F. Amir, H., & Andreas. (2019). Pengaruh Penerapan Akuntansi Forensik dan Kemampuan Auditor Investigatif dalam Pengungkapan Penipuan dengan Profesionalisme sebagai Moderator pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Riau. Jurnal Ekonomi Vol. 27, (57-67).
Ratna, Y. (2020). Pendidikan Akuntansi Forensik di Indonesia: Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol.18, (60-68).
"Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2022 Mengalami Penurunan Terburuk Sepanjang Sejarah Reformasi." https://riset.ti.or.id/2023/01/31/indeks-persepsi-korupsi-indonesia-2022-mengalami-penurunan-terburuk-sepanjang-sejarah-reformasi/