Konten dari Pengguna

Mengenal Masyarakat Minangkabau : Lebih dari Sekedar Rendang dan Rumah Gadang

Niki Afifah
Mahasiswa dari program studi Sastra Jepang Universitas Andalas
29 September 2024 9:58 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Niki Afifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.canva.com/design/DAGSDMIm5iQ/Bq8mbIEHES3FEgWlav1sWA/edit?utm_content=DAGSDMIm5iQ&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
zoom-in-whitePerbesar
https://www.canva.com/design/DAGSDMIm5iQ/Bq8mbIEHES3FEgWlav1sWA/edit?utm_content=DAGSDMIm5iQ&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Minangkabau merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia, dengan sejarah yang kaya dan budaya yang unik. Mereka tidak hanya terdapat di Provinsi Sumatera Barat, tetapi juga tersebar di berbagai wilayah di Indonesia . Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kebudayaan dan karakteristik masyarakat Minangkabau, yang telah menjadi identitas kuat bagi mereka.
ADVERTISEMENT
1. Sejarah dan Identitas
Masyarakat Minangkabau berasal dari kata "Minang" yang berarti menang dan "Kabau" yang berarti kerbau. Nama ini berasal dari peristiwa adu kerbau antara kerajaan Pagaruyung dengan kerajaan Majapahit, dimana kerbau Minang berhasil menang. Mereka dikenal sebagai suku yang memiliki tradisi merantau yang kuat, yang telah menjadi bagian integral dari identitas mereka.
2. Bahasa
Bahasa Minangkabau di Provinsi Sumatra Barat terdiri atas lima dialek, yaitu (1) dialek Pasaman, (2) dialek Agam-Tanah Datar, (3) dialek Lima Puluh Kota, (4) dialek Koto Baru, dan (5) dialek Pancung Soal. Dialek Pasaman dituturkan di Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman. Dialek Agam-Tanah Datar dituturkan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Padang Pariaman, Solok, Kota Solok, Solok Selatan, dan Pesisir Selatan. Dialek Lima Puluh Kota dituturkan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, Tanah Datar, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, dan Dharmasraya. Dialek Koto Baru dituturkan di Kabupaten Dhamasraya. Dialek Pancung Soal dituturkan di Pesisir Selatan.
ADVERTISEMENT
Dari kelima dialek tersebut, dialek Agam-Tanah Datar merupakan dialek dengan jumlah penutur terbanyak dan memiliki sebaran geografis yang terluas. Dialek ini digunakan sebagai bahasa Minangkabau umum di pusat kota Sumatra Barat dengan menghilangkan ciri-ciri dialektal (ciri-ciri kedaerahan) yang ada pada beberapa subdialek. Pada wilayah tutur bahasa ini juga terdapat bahasa lain, yaitu bahasa Batak dialek Mandailing yang terdapat di bagian utara Provinsi Sumatra Barat.
3. Kebudayaan Merantau
Kebudayaan merantau adalah salah satu ciri khas masyarakat Minangkabau. Tradisi ini dimulai dari kecil, di mana pemuda Minang diharapkan untuk merantau setelah dewasa. Merantau bukan hanya sebagai proses mencari nafkah, tetapi juga sebagai pengalaman hidup yang luas dan mandiri. Mereka dianjurkan untuk merantau agar dapat mengembangkan diri dan memperluas pandangan hidup.
ADVERTISEMENT
4. Sistem Matrilineal
Masyarakat Minangkabau menganut sistem matrilineal, yang berarti bahwa keturunan garis ibu sangat penting dalam masyarakat mereka. Anak-anak di suku Minang tidak akan menggunakan suku dari pihak ayah, melainkan dari pihak ibu. Hal ini membuat anak perempuan sangat dihargai dalam masyarakat Minang, karena mereka akan menjadi penerus garis keturunan sukunya.
5. Peran Perempuan dan Laki-Laki
Dalam masyarakat Minangkabau, perempuan memiliki peran yang sangat penting. Perempuan disebut dengan "bundo kanduang," yang berarti ibu rumah tangga. Mereka bertanggung jawab menjaga rumah gadang, tempat tinggal keluarga yang berkonsep matrilineal. Sementara itu, laki-laki disebut dengan "niniak mamak," yang berarti pemimpin dan pelindung keluarga. Niniak mamak memiliki tanggung jawab terhadap kemenakannya dan bertanggung jawab dalam menasehati mereka jika ada kesalahan.
ADVERTISEMENT
6. Perkawinan dan Adat
Perkawinan merupakan peristiwa penting dalam siklus kehidupan masyarakat Minangkabau. Dalam adat budaya Minangkabau, perkawinan bukan hanya sebagai proses membentuk kelompok kecil keluarga baru, tetapi juga sebagai proses bagi lelaki untuk masuk lingkungan baru, yakni pihak keluarga istrinya. Perkawinan juga merupakan proses dalam penambahan anggota di komunitas Rumah Gadang. Masyarakat Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilinieal, yaitu struktur masyarakat yang diatur menurut garis ibu. Pada sistem kekerabatan matrilineal ini, anak-anak masuk ke dalam suku ibunya dan bukan suku pihak ayah. Dalam sistem kekerabatan matrilineal yang dianut oleh masyarakat Minangkabau terdapat 3 (tiga) unsur yang paling dominan, yaitu: 1. Garis keturunan menurut garis ibu. 2. Perkawinan harus dilakukan dengan kelompok lain, yang berada diluar kelompok sendiri yang sekarang lebih dikenal dengan istilah eksogami matrilineal. 3. Ibu atau pihak perempuan memegang peran sentral dalam hal pendidikan, pengaman kekayaan, dan kesejahteraan keluarga.2 Dalam Adat Minangkabau perkawinan bersifat eksogami, artinya perkawinan harus keluar suku. Pada sistem perkawinan eksogami ini, tidak dibolehkan orang yang sesuku saling kawin-mengawini meskipun mereka sudah berkembang menjadi ratusan orang, karena masyarakat Minangkabau yang sesuku dianggap badunsanak atau bersaudara.
ADVERTISEMENT
7. Agama dan Adat
Masyarakat Minangkabau menjadikan Islam sebagai landasan dalam bertingkah laku dan menjadi pedoman dalam nilai-nilai kehidupan. Agama Islam di Minangkabau diikuti oleh adat dan budaya, terlihat dalam banyaknya upacara adat yang mengandung unsur keagamaan. Tatanan dasar hubungan adat dan agama adalah adat bersumber dari syariat dan syariat bersumber dari kitab Allah SWT.
8. Kesenian dan Tradisi
Masyarakat Minangkabau memiliki banyak kesenian yang beragam, mulai dari seni bela diri, tari-tarian hingga seni berkata-kata. Seni berkata-kata ini diajarkan untuk menjaga kehormatan atau harga diri. Mereka juga terkenal dengan kesenian lain seperti musik tradisional dan tarian yang kaya akan makna dan simbolisme.
a. Adapun kesinian tradisional Minangkabau adalah sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
1) Randai, suatu teater yang berisi music, tarian, drama, dan pencak silat.
2) Talempong
3) Tari Piring
4) Tari Payung
5) Tari Indang
6) Pidato Adat (Sambah Manyambah)
7) Pencak SIla
b. Perayaan dan upacara MInagkabau
1) Turun mandi - pemberkatan bayi
2) Sunat rasul - upacara sunatan
3) Baralek – upacara pernikahan
4) Tabuik – perayaan di pariaman
c. Kesenian kerajinan tangan Minangkabau :
1) Kain Songket
Tenun dengan corak rumit yang ditenun dengan tangan dari benang emas atau perak.
2) Sulaman
3) Pahatan emas dan perak
4) Ukiran kayu
d. Kebudayaan Minangkabau yang berbentuk benda antara lain:
1) Songket: Sering digunakan dalam acara adat dan ritual keagamaan
2) Ukiran kayu: Seni tradisional yang sering digunakan untuk dekorasi rumah gadang, alat musik, dan perhiasan
ADVERTISEMENT
3) Alat musik tradisional: Seperti talempong, saluang, dan gendang
4) Perhiasan tradisional: Seperti kalung, gelang, dan anting
9. Makanan dan Kebudayaan
Salah satu ciri khas suku Minang yang paling terkenal adalah makanannya yang kaya bumbu dan rempah. Makanan seperti rendang dan sate padang yang menjadi simbol kebudayaan Minangkabau. Makanan ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki makna dan tradisi yang mendalam. Rendang merupakan masakan daging yang dimasak dengan bumbu khas sehingga dapat bertahan lama tanpa bahan pengawet. Masakan ini menjadi salah satu ciri khas yang melambangkan kekayaan kuliner daerah tersebut.Keunikan-keunikan ini menjadikan budaya Minangkabau sebagai salah satu warisan budaya yang kaya dan perlu dilestarikan oleh generasi mendatang.
10. Arsitektur Rumah Gadang
ADVERTISEMENT
Rumah tradisional suku Minangkabau, yang dikenal sebagai Rumah Gadang. Rumah tersebut dibangun di atas tanah milik keluarga turun temurun. Rumah Gadang memiliki atap yang berbentuk seperti tanduk kerbau. Bentuk semacam ini disebut sebagai gonjong. Rumah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai simbol status sosial dan kekeluargaan.
11. Sistem Teknologi
Sistem teknologi yang ada dalam suku Minangkabau terdapat pada bentuk tempat tinggal dan bentuk desa. Nagari adalah nama desa dalam bahasa Minangkabau. Nagari merupakan kediaman utama yang biasa dianggap sebagai pusat desa.
Masyarakat Minangkabau memiliki identitas yang kaya melalui sejarah, bahasa, sistem matrilineal, dan tradisi merantau. Kesenian, makanan, dan arsitektur seperti Rumah Gadang mencerminkan kekayaan budaya mereka. Dengan mengintegrasikan adat dan agama, masyarakat Minangkabau melestarikan warisan budaya yang unik dan bernilai tinggi bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT