Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Parameter UMKM Naik Kelas dan Tantangan Digitalisasi UMKM
29 September 2022 13:36 WIB
Tulisan dari Nilam Nirmala Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aspek digitalisasi sudah seharusnya menjadi aspek prioritas dalam rumusan parameter UMKM Naik Kelas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seluruh negeri bergerak seakan seirama, menyuarakan akselerasi untuk UMKM Naik Kelas. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa UMKM harus terus didukung agar bisa segera naik kelas pada pidato kenegaraannya dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia, Selasa (16/8/2022). Presiden Jokowi menyatakan digitalisasi ekonomi, yang telah melahirkan dua decacorn dan sembilan unicorn, terus didorong untuk membantu pemberdayaan UMKM. “19 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024” ujar Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Disini, apakah jelas diikrarkan bahwa digitalisasi adalah jantung untuk UMKM Naik Kelas? Memang apa sebetulnya parameter UMKM Naik Kelas? Bunyi yang sama, ternyata belum pasti memiliki prinsip yang seragam. Definisi berbeda datang dari berbagai penggerak UMKM Naik Kelas. Terdapat beberapa contoh rumusan parameter dari pembina UMKM Naik Kelas yang berbeda.
Kementerian Koperasi dan UKM RI (KUKM)
Kementerian Koperasi dan UKM RI (KUKM) susun 6 indikator strategis guna mewujudkan koperasi modern dan UMKM naik kelas, sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Hal ini disampaikan Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang ekonomi kerakyatan, M. Riza Damanik dalam pemaparan Outlook 2021. Adaptasi dan Transformasi KUMKM. Ke-6 indikator tersebut adalah peningkatan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) UMKM, PDB koperasi, ekspor UMKM, pertumbuhan start-up koperasi, koperasi modern dan UKM naik kelas.
ADVERTISEMENT
Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Universitas Indonesia
Bank Rakyat Indonesia (BRI) bersama LPEM FEB Universitas Indonesia menyusun parameter UMKM Naik Kelas dilengkapi dengan kurikulum pendampingan dan pelatihannya. Hasilnya berupa indeks UMKM Naik Kelas dengan skor indeks terbagi dalam 9 kategori kelas dari kelas Tradisional sampai dengan kelas Modern Teladan. Skor indeks terbentuk dari 12 aspek kompetensi yaitu skala usaha, kepemimpinan, pola pikir & cara pandang, budaya inovasi, manajemen pemasaran, manajemen operasional, manajemen keuangan, manajemen SDM, legalitas & kepatuhan, kepedulian sosial & lingkungan, pemahaman industri dan pasar, serta manajemen rantai pasok. Ekosistem pendampingan UMKM Naik Kelas ini bebas diakses dan dimanfaatkan oleh UMKM dari seluruh Indonesia melalui platform LinkUMKM milik BRI.
ADVERTISEMENT
Pertamina
Pertamina melalui Program UMKM Academy, menilai beberapa kriteria untuk UMKM Naik Kelas. Kriteria tersebut diantaranya, adanya peningkatan jumlah pegawai, peningkatan nilai pinjaman, peningkatan kapasitas produksi, peningkatan omset, pelibatan masyarakat sekitar untuk menghasilkan produk, pemasaran produk di luar kota/negeri, memperoleh sertifikat nasional/internasional.
Kembali pada digitalisasi UMKM, Hermawan Kartajaya menilai, pengembangan UMKM Indonesia menuju pasar yang lebih luas, yaitu pasar internasional perlu didukung dengan sistem digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi yang dilakukan UMKM harus dilakukan secara OMNI, artinya online, offline, dan humanity yang berkesinambungan.
Di satu sisi, di era digital saat ini, para pelaku UMKM membutuhkan teknologi informasi yang tepat untuk tumbuh di tengah tren yang cepat berganti. Namun, pelaku UMKM sulit menemukan solusi teknologi informasi yang tepat karena tidak memiliki petugas khusus yang ahli di bidang teknologi informasi yang dinamis. Kendala lain, beragamnya produk teknologi, membuat UMKM resah dalam memilih solusi yang paling cocok untuk dirinya.
ADVERTISEMENT
Keberagaman informasi dapat menjadi baik karena memberikan UMKM banyak pilihan, namun juga dapat membingungkan bagi mereka yang belum bisa mengidentifikasi kebutuhan sendiri. Begitupun dengan parameter UMKM Naik Kelas dari berbagai inisiatif, butuh kita bedah bersama, apakah digitalisasi UMKM sudah menjadi bintangnya.
Parameter UMKM Naik Kelas perlu distandarisasi untuk menjadi acuan oleh kementerian, BUMN, non BUMN, perbankan, universitas dan berbagai pembina UMKM lainnya, serta bagi seluruh UMKM, dimana digitalisasi UMKM kemudian di infus ke dalamnya menjadi parameter prioritas. Sehingga, secara otomatis digitalisasi UMKM dapat berjalan dengan irama yang sama di berbagai gerakan UMKM Naik Kelas.
Contohnya, dari sisi pemasaran, di era digital saat ini, persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar yang lebih besar semakin ketat. Penelitian yang dilakukan Suprihadi, Wijaya, & Utami, (2016) menunjukkan bahwa pelaku UMKM dapat menjadi lebih kompetitif dalam berbagai cara, termasuk memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan keterampilan mereka dalam mempelajari teknologi informasi dan komunikasi. Di sini, digitalisasi dapat dimanfaatkan untuk pendukung peningkatan kinerja UMKM. Penggunaan teknologi informasi digital merupakan salah satu strategi yang tepat untuk meningkatkan minat penggunaan teknologi informasi bagi pelaku ekonomi, termasuk usaha kecil. Penggunaan teknologi informasi berbasis internet dalam bisnis online di era Revolusi Industri 4.0 berkembang pesat. Teknologi informasi digital yang dimaksud, seperti partisipasi media sosial, memberikan mekanisme yang lebih mutakhir bagi pelaku UMKM untuk mencari dan berbagi informasi. Dalam bisnis, digitalisasi telah membantu bisnis tradisional memperluas dan menjangkau jaringan tanpa batas. Pelaku UMKM dapat memperoleh pangsa pasar baru, meningkatkan efisiensi penjualan dan pemasaran, serta meningkatkan operasional bisnis dengan memperluas jaringan dan jangkauan bisnis.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi juga diperlukan untuk menyimpan, membangun database, dan menganalisa aktivitas UMKM dari awal hingga akhir proses usaha. Dari mulai membantu pencarian bahan baku sampai dengan membantu pemasaran, lebih sempurnanya, membuka untuk akses modal. Digitalisasi dapat mewujudkan data tunggal bersama yang lebih dapat diandalkan dan membuka pintu kolaborasi dari berbagai pihak.
Dengan akses digitalisasi yang distandarisasi melalui parameter UMKM Naik Kelas dan diimplementasi oleh segenap pembina UMKM, UMKM akan menikmati manfaat bisnis yang signifikan dalam hal pendapatan, peluang kerja, inovasi, dan daya saing.