Konten dari Pengguna

Generasi Z dan Bahasa Gaul: Antara Kreativitas atau Ancaman?

Nimas Putu Suryo Ndhadhari
Saya merupakan mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret Surakarta
4 November 2024 11:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nimas Putu Suryo Ndhadhari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Yan Krukau: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-8199215/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Yan Krukau: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-8199215/
ADVERTISEMENT
"Ih, dia alay banget sih. Sukanya pansos lagi." Percakapan seperti ini sudah menjadi hal biasa di kalangan anak generasi Z. Penggunaan kata-kata seperti "alay",dan "pansos", merupakan contoh dari bahasa gaul yang semakin marak digunakan. Istilah-istilah tersebut merupakan sebagian kecil dari ribuan kosakata baru yang kerap menghiasi percakapan sehari-hari anak generasi Z. Fenomena bahasa gaul yang semakin marak ini tak dapat dipungkiri telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial, khususnya di kalangan anak muda. Pertumbuhan pesat teknologi informasi dan media sosial semakin mempercepat penyebaran bahasa gaul, menciptakan tren-tren baru yang silih berganti. Namun, di balik kreativitasnya, bahasa gaul juga memicu pertanyaan: apakah ini bentuk ekspresi diri yang positif atau justru kemunduran bahasa Indonesia?
ADVERTISEMENT

Apa Sih Bahasa Gaul itu?

Menurut KBBI, bahasa gaul adalah dialek bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh komunitas tertentu untuk pergaulan. Sedangkan menurut Mulyana (2008), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai arti yang khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang orang subkultur tertentu.
Ciri - ciri bahasa gaul sebagai berikut :
Kemudian, fungsi dari bahasa gaul sendiri adalah sebagai alat untuk mengekspresikan diri, berkomunikasi, dan beradaptasi dengan sosialnya.

Bahasa Gaul Sebagai Bentuk Kreativitas, Adaptasi, dan Alat Untuk Memperkuat Komunitas Tertentu

Bahasa gaul bukan hanya sebagai tren, tetapi bahasa gaul juga sebagai hasil kreativitas oleh generasi muda. Pada era yang serba digital seperti sekarang, semua anak anak muda terutama anak gen Z memiliki platrom yang luas untuk mengekpresikan diri. Mereka tidak hanya menciptakan kosakata baru. Akan tetapi, mereka juga merombak struktur kalimat dan gaya bahasa yang ada. Hal ini menunjukan bahwa bahasa bersifat dinamis dan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perkembangan juga menyebabkan bahasa gaul muncul sebagai respons atas perubahan dan perkembangan antara teknologi dan zaman. Istilah-istilah baru dalam bahasa gaul seringkali mencerminkan fenomena sosial, budaya, dan teknologi yang sedang tren di kalangan generasi z. Jadi, bahasa gaul adalah cerminan dari bagaimana generasi z berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Kemudian, bahasa gaul juga ternyata tidak hanya sebagai alat komunikasi dengan teman sebaya. Namun, bahasa gaul juga menjadi perekat yang merekatkan dan memperkuat sesama anggota kelompok tertentu. Penggunaan bahasa gaul antara anggota kelompok dapat memperkuat rasa solidaritas dan dapat menjadi kode rahasia yang hanya dipahami oleh anggota kelompok itu. Jadi, bahasa gaul dapat terasa eksklusif dan berbeda dengan kelompok lainnya.
ADVERTISEMENT
Contoh kata dari bahasa gaul sebagai wujud kreativitas yakni kata "baper" dari singkatan bawa perasaan, kata "OTW" dari kata On The Way dan sebagainya.

Bahasa Gaul Sebagai Ancaman Bahasa Indonesia

Bahasa gaul juga dapat menyebabkan ancaman bagi kaidah baku bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan bahasa gaul yang marak di sekitar generasi Z seringkali tidak mengikuti aturan tata bahasa yang baku. Jika hal ini dibiarkan, bahasa gaul dapat mengikis kemampuan berbahasa yang baik dan benar, serta dapat menyebabkan kemunduran kualitas bahasa Indonesia secara keseluruhan.
Kemudian, penggunaan bahasa gaul secara berlebihan juga dapat menyebabkan miskomunikasi dan kesalahpahaman jika lawan bicara kita tidak memahami makna dari bahasa gaul tersebut. Hal ini dapat menyebabkan adanya konflik antar individu yang salah satunya tidak mengerti makna dari perkataan lawan bicaranya . Selain itu, penggunaan bahasa gaul yang tidak tepat dalam konteks tertentu, misal dalam dunia kerja atau akademis. Hal ini dikarenakan dapat memberikan kesan yang kurang profesional.
ADVERTISEMENT
Contoh dari bahasa gaul yang dapat menyebabkan ancaman untuk bahasa Indonesia yakni ketika anak mengobrol dengan orang tuanya yang tidak mengerti bahasa gaul tersebut. Seperti "Mom, gue gabut banget nih, ngemall aja yuk!" Ada kemungkinan bahwa orangtuanya tidak paham kata "gabut" dan mungkin merasa tidak nyaman oleh cara berbicara anaknya.

Kesimpulan, Saran, dan Penutup

Bahasa gaul di kalangan generasi Z merupakan cerminan dari adanya perkembangan bahasa yang terus berkembang dari masa ke masa. Di satu sisi, bahasa gaul menunjukkan kreativitas generasi muda dalam berbahasa, serta kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Di sisi lain, penggunaan bahasa gaul yang berlebihan dapat menjadi ancaman kaidah bahasa Indonesia yang baku, menyebabkan miskomunikasi, dan menghambat perkembangan bahasa, terutama di kalangan generasi Z. Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan antara penggunaan bahasa gaul dan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Saya sebagai penulis dapat memberi beberapa saran untuk menghadapi fenomena bahasa gaul di masa kini. Seperti Pemberian pendidikan bahasa oleh sekolah ataupun orang tua, dan Peran Media Massa sebagai penyaji informasi yang objektif dan seimbang mengenai perkembangan bahasa.
Bahasa terus berkembang, dan bahasa gaul adalah salah satu buktinya. Namun, kita juga perlu menjaga kaidah dari bahasa kita agar tidak terkikis oleh arus modernisasi.
Disusun oleh: Nimas Putu Suryo Ndhadhari dan Prof. Dr. Andayani, M.Pd.