Mewujudkan Generasi Tanpa Perundungan: Sosialisasi Anti-Bullying KKN UIN SAIZU

Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Anti Bullying

Kegiatan sosialisai anti bullying telah dilakukan oleh Mahasiswa KKN Kelompok 15 UIN SAIZU Purwokerto, pada Jumat (7/2/2025) di Aula Aisiyah Badakarya. Acara tersebut berlangsung dengan tema “Stop Bullying: Membangun Sekolah Yang Berbudaya Positif”.

Tiara Adelia Al Hakim selaku penanggungjawab sosialisasi anti bullying mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran, membangun empati kepada orang lain, memberikan pengetahuan tentang cara mengenali bullying dan bagaimana cara mencegahnya serta menciptakan lingkungan yang aman di desa Badakarya.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Bowo Tri Jatmiko selaku Kaur TU dan Umum Desa Badakarya, Khasan selaku Kepala Dusun II Karanggude Wetan, siswa dan siswi SD Negeri Badakarya, MI Muhammadiyah Badakarya, MI Cokroaminoto 1 Badakarya, dan MI Cokroaminoto 2 Badakarya yang berjumlah 39 siswa dan guru pendamping dari masing-masing sekolah.

“Dalam kegiatan ini berlangsung 3 hal yaitu penyampaian materi oleh narasumber, demonstrasi anti bullying dan yang terakhir deklarasi anti bullying”, ucap Tiara.

Narasumber pada kegiatan sosialisasi ini yaitu Nur Fathonatus Salamah selaku Mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto Prodi BKI angkatan 2021. Dalam kegiatan ini, Fathonah selaku narasumber menyampaikan beberapa materi yaitu mengenai pengertian bullying, ciri-ciri pelaku bullying, karakteristik korban bullying, penyebab bullying, jenis-jenis bullying, dampak bullying, cara menghentikan bullying dan membangun sekolah yang positif.

“Penyebab bullying di lingkungan sekolah itu beragam yaitu mulai dari budaya senioritas, keinginan membalas dendam, dorongan untuk mendapatkan kepuasan, merasa iri hati, pengaruh media cetak dan elektronik dan kecewa karena orang lain tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Cara menghentikan tindakan bullying yaitu berbicara dengan bijak, saling menghargai dan laporkan jika ada tindakan bullying”, ucap Fathonatus dalam memberikan materi.

Setelah Fathonatus memberikan materi, agenda selanjutnya adalah melakukan demontrasi mengenai anti bullying. Dalam kegiatan tersebut anak-anak diarahkan untuk berdiri melingkar dan mendengarkan orasi yang disampaikan oleh Fathonatus. Ia mengibaratkan hati bagaikan kertas, semakin hati terluka, semakin rusak pula kertas tersebut. Selain itu, ia juga menyampaikan pentingnya untuk berterima kasih dan meminta maaf pada diri sendiri.

“Jangan lupa untuk berterima kasih kepada diri dan menanyakan kabar pada diri sendiri. Kita sering kali terlalu fokus menanyakan kabar kepada orang lain, sehingga lupa untuk memperhatikan perasaan kita sendiri, apakah kita merasa senang atau sedih”, ucap Fathonatus.

Setelah melakukan demontrasi mengenai anti bullying, anak-anak diarahkan untuk menandatangani deklarasi anti bullying dan menuliskan harapan-harapan mereka. Hal ini bertujuan untuk menebarkan aura positif di antara mereka.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk dilaksanakan, mengingat tingkat bullying di sekolah-sekolah di Desa Badakarya cukup tinggi. Besar harapan saya, setelah kegiatan ini, akan terjadi peningkatan perilaku yang lebih baik di kalangan anak-anak. Selain itu, semoga praktik bullying di Desa Badakarya dapat berkurang”, Ucap Alfin selaku ketua kelompok KKN UIN SAIZU Purwokerto Kelompok 15.

Oleh: Siwi Setyawati Pramudyaningrum

#kampelmas #lppmuinsaizu #kkn55uinsaizu #saizumuda #uinsaizupurwokerto #kelompok15 #desabadakarya #sosialisasiantibullying